Haiii kembali lagi sama author gabut :v
Jangan lupa sebelum baca vote dulu:)
Hayuk meluncur ✈️✈️***
Kepergian Dino ke Prancis belum diketahui oleh Bila. Ia bahkan tidak tau apa-apa, dan Rina akan memberi tau jika waktunya sudah tepat. Bahkan orang tua Dino sendiri tidak tau jika tujuan utama Dino pergi ke Prancis.
Di dalam pesawat Dino merasa ingin cepat-cepat pulang, ia ingin segera bertemu Bila. Tapi jika ia tidak mengambil keputusan ini, entahlah kedepannya yang akan terjadi. Ia tidak bisa membayangkannya.
Sebelum pesawat terbang, Dino mengirimkan pesan kepada Bila terlebih dahulu. Ia tidak ingin melihat Bila sedih karena kepergiannya. Dino kemudian mengambil benda pipih yang ada disakunya, dan menyalakannya.
Dino : Baik-baik ya Bil, jangan sedih oke :)
Setelah Dino mengirim pesan itu, ia langsung mematikan hp dan mengambil kartunya. Ia mungkin tidak akan bermain hp untuk kedepannya. Ia tidak ingin mendapatkan pertanyaan mengapa ia mendadak pergi meninggalkan Indonesia.
***
Rey bosan dengan pelajaran hari ini, tidak ada yang menarik minatnya. Apalagi sekarang jam sejarah, jam yang membuatnya dan beberapa anak serasa di dongeng sebelum tidur. Dan hal itu tentu saja membuat Rey, Farel, dan Alex mengantuk.
Padahal belum sampai satu jam pelajaran, Rey sudah tertidur pulas. Ia tidak peduli dengan guru yang sedang menerangkan di depan kelas. Ia hanya peduli dengan rasa kantuknya yang sudah tidak bisa ditahan.
Farel yang usil dan sedang merasa bosan, tiba-tiba menendang kursi Rey, tapi tidak ada respon dari Rey. Merasa tidak ada respon, ia kemudian membisiki Alex, dan menyuruh Alex yang menganggunya.
"Lo aja sana! Males gue, sekali-kali gue mau kelihatan pinter Rel, gak kaya lo!" tolak Alex.
Farel yang mendengar jawaban Alex langsung mencibir, ia tidak terima dikatakan bodoh secara tidak langsung. "Wah parah lo lex, kalau mau ngomong suka gak pake filter, sakit tau nih ati denger ucapan lo!" ujar Farel sok dramatis.
Alex menoleh ke arah Farel, dan menatap Farel lekat-lekat. "Lo gila? Mana ada ngomong di filter, lo pikir foto apa? Kalau emang dasarnya aja dah jelek, mau di filter berlapis-lapis tetep aja jelek!" ujar Farel.
"Kok malah sampai foto sih? Heran gue!"
"Lah lo aja bawa-bawa Filter, kalau filter itu buat edit foto, bukan mulut!" Ujar Alex.
Karena merasa percuma saja bicara dengannya, Farel memilih menjalankan rencana menganggu Rey sendiri.
"Psttt... Rey, psttt... Rey..." panggil Farel pelan, tapi itu tidak ada hasilnya.
"Dasar kebo!" umpat Farel untuk Rey, "Satu... Dua... Tiga..." hitung Farel sebelum mengelitiki Rey.
BRUK!
Rey merasa terusik dengan itu, ia kemudian bangun dan mengebrak meja. Satu kelas langsung melihat ke arah Rey yang tiba-tiba membuat keributan. Tapi di belakang Rey, Farel malah menahan tawa yang membuat Rey yakin kalau pelakunya adalah Farel.
"Rey! Kamu kalau gak suka sama pelajaran saya, silahkan keluar!" ucap Pak Yanto -guru sejarah- sambil berkaca pinggan.
"Maaf pak, saya gak sengaja. Saya diganggu sama Farel pak." ujar Rey yang tidak terima, sedangkan Farel sekarang asik menahan tawanya.
Farel yang disebut namanya langsung berdiri, "maaf nih pak, saya disuruh sama Alex." ujar Farel berbohong.
Pak Yanto kemudian menatap Alex, dan Alex sekarang sedang menyumpahi Farel. "Alex?" tanya Pak Yanto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Journey
Randomperjalanan panjang, yang enatah kemana akan membawaku pergi. mungkinkah ketempat baru atau ketempat yang sama dengan suasana baru. aku sendiri bahkan tidak tau kapan perjalanan ini akan berakhir. tapi percayalah bahwa aku akan melanjutkan perjalank...