7 - Rumah Alvaro

1.4K 78 2
                                    

"Gimana ro? Fara masih tidur?" tanya Fani saat melihat Alvaro menuruni anak tangga.

"Masih ma," jawab Alvaro lalu mengambil duduk di sebrang mama, papanya.

"Ada yang ingin papa bicarain sama kamu," ucap Tora pada Alvaro.

"Ada apa pa?" tanya Alvaro.

"Ada kabar gembira untukmu tuan muda Geinandra," jawab Tora

Alvaro yang tak mengerti maksud dari papanya mengerutkan keningnya."Kabar apa pa?"

Bukannya menjawab Tora malah menatap istrinya mengisyaratkan untuk menjawabnya.

"Ara kamu akan kembali sayang," jawab Fani

"Maksud Mama?"

"Kemarin Papa bertemu dengan Alex di sekolah kamu yang baru," jawab Tora

"Om Alex? Papanya Ara?" tanya Alvaro memastikan dan diangguki oleh kedua orang tuanya.

****

"Anda yang bernama Tora?" tanya kepala sekolah, Pak Jamal ayahnya Sara.

"Iya, boleh saya bertemu dengan pemilik sekolah ini?" tanya Tora.

"Bisa, sebentar lagi beliau datang," ucap Pak Jamal.

Tak lama ada seseorang datang.

"Permisi, maaf telat," ucap pria paruh baya, Alex.

"Iya, Pak, tidak apa-apa. Silakan duduk," ucap Pak Jamal mempersilakan duduk, lalu Alex duduk di sebrang Pak Jamal.

Tora masih sibuk dengan ponselnya sehingga tidak sadar kalo sang pemilik sekolah telah datang dan kebetulan duduknya membelakangi Alex sehingga ia tak melihatnya.

"Ada apa kau memanggilku," tanya Alex.

"Jadi bapak ini ingin menjadi donatur bagi sekolah Bapak ini," jelas Pak Jamal, dan diangguki-angguki oleh Alex.

"Pak, Sang pemilik sekolah sudah datang. Ia tepat di belakang anda," ucap Pak Jamal.

"Ohhh sudah da ... " Tora membalikkan badannya, betapa terkejutnya saat ia melihat siapa pemilik sekolah ini, bukan hanya Tora, Alex pun tak kalah terkejut.

"Alex," panggil Tora.

"Tora," panggil Alex, seketika mereka berdua berpelukan.

"Yaampun lo kemana aje bambang baru nongol!" pekik Alex dengan memukul lengan Tora.

"Sakit woy, lebih baik bicara di luar saja bagaimana?" tawar Tora.

"Ayok gass!" seru Alex. Ia bangkit dari duduknya disusul Tora. "Kami pamit dulu," pamit Alex pada Jamal.

"Iya Pak, mari saya antar ke depan," ucap Jamal.

Akhirnya mereka berdua pun memilih untuk berbicara di restoran dekat sekolah.

"Gimana kabar lo?" tanya Alex membuka pembicaraan.

"Ya gini, seperti yang kau lihat," jawab Tora seadanya.

"Gue mau minta maaf soal kejadian beberapa tahun lalu yang dibuat oleh Falex," ucap Alex dengan sedikit menunduk.

"Udah, Bro. Gak usah di ungkit-ungkit, namanya juga laki-laki kalo gak berantem, ya taruhan," jawab Tora dengan diselingi candaannya.

"Lo bisa aja," kekeh Alex. "Alvaro gimana, Tor?" tanya Alex.

"Ya gitu, Lex. Sifatnya berubah sekarang," jawab Tora.

ALRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang