20 - Sebenarnya

1.5K 155 129
                                    

ASSALAMUALAIKUM PARA READERSKU YANG KU SAYANGI EAKK
ADA YANG KANGEN GAK NIH SAMA ALRA HIHIHI
MAAF YA BARU BISA UPDATE

HAYO NGAKU SIAPA YANG KANGEN ANGKAT TANGANNYA

SEBELUM BACA KLIK BINTANG DULU ⭐⭐⭐


















*****

Keadaan Fara masih sama, koma dan belum keluar dari masa kritisnya, keluarga Fara sudah tau apa permasalahannya, bahkan keluarga Alvaro juga udah tau.

Kini di depan ruang ICU ada dua keluarga yang tengah menunggu kabar dari dokter, setengah jam dokter berada dalam ruangn ICU dan belum ada satu orang pun yang keluar dari ruangan

"Tante gimana keadaan Fara?" tanya Citra dan Nanda saat baru saja datang dan disusul Adi dan Ando

"Belum ada perkembangan" jawab Yuli lemah

"Tante gak boleh kayak gini, kalo Fara tau tante kayak gini, Fara bakal sedih" ucap Nanda dengan mengelus bahu Yuli memberi kekuatan

"Tante udah beritahu soal ini pada Varo?" tanya Citra pada orang tua Alvaro, di jawab gelengan kepala oleh keduanya

Citra, Nanda, Adi dan Ando pun terkejud melihat jawaban dari Orang tua Alvaro

"Kenapa?"

"tante sama om sengaja gak beritahu soal keadaan Fara, biar dia tau dulu siapa yang benar dan siapa yang salah" ucap Fani dengan sendu, Citra pun hanya membalas dengan senyuman

"Tante, saya boleh melihat Fara untuk sekali aja" mohon Nanda pada Yuli dengan menangkupkan kedua tangannya

"Kami juga tan" timpal Citra

Yuli pun mengangguk "Baik lah, kalian boleh lihat, tapi satu satu ya" mereka semua pun mengangguk

Mereka secra bergantian masuk kedalam ruangan Fara dengan menggunakan pakaian khusus

"Semuanya sudah siap" ucap Alex datang dengan membawa surat izin perpindahan

"setengah jam lagi keberangkatan Fara, Fara akan terbang menggunakan pesawat pribadi keluarga Geinandra" ucap Tora dan diangguki oleh Alex

*****

2 hari sudah Fara tak ada kabar, semua orang masih bungkam tentang keberadaan dan keadaan Fara, jangan tanya gimana Alvaro, ia masih belum menyadari tentang Fara bahkan bisa dikatakan tidak peduli, dan Bela semakin menjadi jadi

"Varo sayang, nanti temenin aku shoping ya" ucap Bela dengan bergelayut manja di lengan Alvaro

"Hmm"

Brak!

Brak!

Brak!

Gebrakan meja membuat semua pasang mata menatap kearahnya

"Perhatian perhatian gue mau nunjukin sesuatu yang sangat penting!" ucap seseorang tersebut dengan suara lantang

"Lo apa paansi Dil" semprot Lira, yaps dia Dila! Masih ingat kan dengan Dila? Kalo gak ingat baca part 'kejadian'

Oke back to topic!

"Gue cuma mau buat lo sadar!" tunjuk Dila pada Alvaro, Alvaro pun mengerutkan keningnya "Apa?"

"Lo udah buat Fara menderita untuk kedua kalinya dan kali ini paling menyakitkan, mungkin lo gak bisa dapetin maaf dari Fara" ucap Dina dengan mata tajam

ALRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang