2 bulan sudah Fara menghilang tanpa meninggalkan nejak untuk Alvaro dan selama 2 bulan juga dia pontang panting mencari Fara namun hasilnya nihil
Sikapnya pun semakin menjadi, dingin tak tersentuh oleh siapapun bahkan oleh keluarganya sendiri
2 bulan lamanya juga Alvaro sering mengurung dirinya di dalam kamar, bahkan pernah sekali mencoba untuk melakukan aksi bunuh diri dan untungnya bisa di cegah oleh orang tuanya
Alvaro terpuruk? Bukan lagi, ia seperti orang gila, mengigau tak jelas, mengajak bicara Foto, tatapannya kosong, ah sudah lah sulit di artikan
"Ro lo udah dong jangan kek gini, hidup lo kayak gak punya arah" ucap Adi yang sudah jengah
"Hidup gue emang udah gaada arahnya" jawabnya dengan mata masih fokus pada bingkai foto yang berisika fotonya dengan seorang perempuan
Adi pun menghela nafas kasar, ia pun memberi kode pada Ando untuk berbicara pada sahabatnya ini
"Udah la Ro, lo kalo kayak gin iu terus gabakal ketemu sama Fara, mending lo tu banyakin doa sama sesalin perbuatan lo" ucap Ando dengan bijak
"Sok bijak lo" celutak Adi dengan tertawa
"Diem lo kutil onta" desis Ando
"Lo gatau gimana rasanya kehilangan seseorang yang lo sayang" ucap Alvaro dengan nada dingin dan tatapan tajam pada kedua sahabatnya
Adi dan Ando pun hanya bisa pasrah dengan keadaan Alvaro yang kian hari bertambah buruk
"Ara dimana? Al rindu Ara" ucapnya dengan mengelus figora
"Bucin banget dia" desis Adi
"Lo juga ogeb" sahut Ando
"Gue gak pernah bucin bambang"
"Boong banget, siapa yang mohon mohon ke Nanda dengan mewek mewek hah? Siapa?"
"Sialan lo" umpat Adi kesal, sedangkan Ando tertawa puas
"Lo berdua bisa diem gak sih!" desis Alvaro
"DIEM BUCIN!" bentak Adi dan Ando pada Alvaro, Alvaro yang terkejut pun menatap kedua sahabatnya dengan tatapan membunuh
"Sialan lo berdua" umpatnya
*****
Di belahan bumi bagian utara
Seorang perempuan tengah terbaring di atas brankar rumah sakit dengan tubuh yang penuh dengan alat alat rumah sakit, matanya masih engah untuk membuka dan melihat dunia, ia masih betah menutup matanya selama 2 bulan terakhir ini
Dokter pun menghela nafas kasar, keadaan perempuan tersebut tak ada perkembangan sama sekali setelah ia melewati masa kritisnya
"Doc, how is my child?" tanya wanita paruh baya saat dokter keluar dari ruangan anaknya
(Dok gimana keadaan anak saya?)" Still the same, there are no signs to wake up from the coma" ucap dokter
(Masih sama, tak ada tanda tanda untuk sadar dari komanya)"Not that my child has passed his critical period, but why isn't my child aware of the dock?" tanya wanita paruh baya dengan sendu
(Bukannya anak saya sudah melewati masa kritisnya, tapi kenapa anak saya belum sadar dok?)"Let's just pray mom, because we team of doctors have tried as much as possible" ucap dokter dengan berlalu
(Kita berdoa aja ya bu, karena kita tim dokter sudah berusaha semaksimal mungkin)"Pa, ini gimana? Fara belum ada perkembangan apa pun" ucapnya dengan menitikkan air matanya
"Kita berdoa aja ma, semoga Fara cepat sadar" ucap Alex dengan membawa istrinya dalam pelukannya

KAMU SEDANG MEMBACA
ALRA
Teen Fiction[PROSES] Tentang seorang laki-laki bernama Alvaro yang memiliki sikap dingin, cuek dan muka datar bertemu dengan seorang perempuan cantik bernama Fara yang memiliki sifat ceria. Di balik keceriaan seorang Fara, ia menyimpan luka di dalam hatinya ka...