3 - Rindu al?

1.5K 73 2
                                    

"Siapa ya kira-kira, Ra itu?" monolog Fara.

"Ish, ngapain juga sih, gue mikirin si kutub utara," gerutu Fara.

"Lu napa ngedumel sendiri?" tanya Nanda menepuk pundak Fara hingga Fara terlonjat kaget.

"Allahhuakbar," kaget Fara memegangi dadanya.

Pletak

"Kebiasan suka ngagetin," ucap Fara sambil menjitak kepala Nanda.

"Sakit anying! Ya maap atuh." Nanda nyengir sambil mengusap-ngusap bekas jitakan dari Fara.

"Huft."

"Lo kenapa?" tanya Nanda sekali lagi.

"Gue mau tanya sama lo deh," ucap Fara mendadak serius.

"Tanya apa?"

"Lo tau siapa yang dekat dengan Alvaro? Atau pacarnya gitu? atau gebetannya gitu?"

"Lha, emang gue emaknya apa? Nggak tau lah, dia kan murid baru," jawab Nanda.

"Emang kenapa Far?"

"Gue kemarin nggak sengaja ngikutin tuh, Bocah, terus gue nggak sengaja denger dia bilang gini. 'Maafin gue Ra' gitu, nah sekarang gue ingin tau siapa si Ra, Ra, itu? Mungkin saja si Ra, Ra, itu penyebab anak itu jadi kutub utara," cerocos Fara

"Lo suka ya sama Varo?" tanya Nanda selidik. "Acieeee ... sahabat gue jatuh cinta."

"Ish! Lo apa-apain sih, gue cuma kepo," elak Fara.

"Halah-halah, lo nggak mau ngaku, acieee," goda Nanda.

"Adapa nih, cie-cie, kok cie-cie nggak ajak-ajak sih," cerocos Citra yang tiba tiba datang.

"Kumat dah nih orang," ucap Fara.

"Hah? Siapa yang kumat?" tanya Citra bingung.

"Ogeb lo," jawab Nanda.

"Sabar, punya temen ogeb kek lo," celetuk Fara yang membuat Nanda tertawa renyah.

"Jahat lu mah, dedek tersakiti bang," ucap Citra sok dramatis.

"Jijik anjing," ucap Nanda tertawa renyah.

****

Bel istirahat sudah berbunyi, Fara tak berniat untuk ikut temannya ke kantin. Ia memilih untuk membuntuti Alvaro. Kini mereka berada di taman belakang sekolah.

Alvaro duduk disalah satu kursi kayu panjang yang ada di sebelah pohon yang rindang.

"Hei!" sapa seorang cewek yang tak lain, Fara. Alvaro tak berniat untuk menjawabnya, ia hanya melirik sekilas.

"Gue boleh duduk di sini?" tanya Fara

"Serah!" jawab Alvaro

Hening...

Fara mulai kesal sedari tadi Alvaro hanya fokus pada bukunya, ia tak menghiraukan keberadaan Fara.

"Al?"

Deg

Seketika kata itu mengingatkan Alvaro pada seseorang.

"Jangan panggil gue dengan sebutan Al!" bentak Alvaro dengan nada penuh penekanan

"Ko-kok lo ngebentak gue?" ucap Fara menahan isaknya, ia tak biasa dibentak. Alvaro hanya diam.

Tanpa Alvaro sengaja ia mendengar isakan Fara, Alvaro menghela nafas kasar.

"Sorry, gue gak maksud bentak lo," ucap Alvaro menenangkan Fara dengan wajah masih datar.

"Gu-gue nggak bi-bisa dibentak," ucap Fara sambil sesenggukan.

ALRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang