33. Tunangan

540 83 18
                                    

Assalamualaikum semuanya, selamat malam.

Gimana kabar kalian? Semoga baik-baik aja ya, aamiin.

Setelah sekian lama akhirnya aku update juga hehehe

Siapa yang kangen sama ALRA? sini absen dulu, maaf ya baru bisa update ^^

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragrafnya ^^

Selamat mebaca ^^

****

Fara merebahkan tubuhnya di kasur, hari ini begitu melelahkan bagi dirinya. Pulang sekolah ia harus fitting gaun untuk acara tunangannya yang diakan besok.

Ah rasanya ini masih seperti mimpi. Sosok laki-laki yang menemaninya dari kecil dan mengharuskan untuk berpisah kini akan bertungan dengan dirinya.

Membayangkannya saja membuat wajah Fara merah, ia tak berhenti senyum saat memilih-milih cincin tunangannya. Ah rasanya ia ingin teriak sekeras mungkin.

Drttt.... Drtt....

Deringan ponsel membuat Fara berdecak kesal. Fara langsung mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelvonnya. Tertera nama 'Citra'.

"Ais, ganggu aja kutil ayam," decak Fara.
Ia langsung mengangkat telvonnya.

"Apa?" tanya Fara malas.

'Ey yoooo yang habis ini tunangan wohoo, selamat ya Far, sakinah mawaddah warromah,' pekik Citra di telvon membuat sang penerima menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Bangke lo! Nggak usah teriak bego! Gue tunangan bukan kawin ogeb!"

'Ah sama saja, gue denger dari nyokap, kalian udah nganu ya? Jujur lo sama gue,'

"Nganu apaan anjir!"

'Buatin gue keponakan,'

"Your eyes! Gue kirim santet lo lama-lama,"

'Bwahhhhhhhhh, ampun nyonya, calon tunangan gaboleh marah-marah nanti jelek pas tunangan,' ledek Citra tertawa keras.

"Bangke lo! Sialan emang! Mati aja lo sono," decak Fara langsung mematikan telvonnya sepihak.

"Dasar kutil badak!" gerutu Fara.

****

Alvaro dan kedua sahabatnya tengah berkumpul di balkon kamar Alvaro. Mereka beedua memutuskan untuk menginap dirumah Alvaro karena mengingat besok adalah hari pertunangan Alvaro.

"Gak nyangka gue lo udah mau tunangan aja, perasaan baru kemarin lo berdua berantem hebat," ucap Adi dengan menerawang memory-memory mereka beberapa bulan yang lalu.

"Jodoh," singkat Alvaro.

"Bisa nggak si lo kalo ngomong sama kita nggak usah singkat-singkat!" gerutu Ando dengan kesal.

"Nggak."

"Giliran sama Fara aja, cerewet! Banyak omong! Manja! Kek bocah!" papar Ando.

"Bodo amat!"

"Udah we napa pada ribut sih!" lerai Adi. "Mending kita minum yok!" ajak Adi.

"Siapa takut," balas Ando.

"Males," tolak Alvaro.

"Cupu lo!" ledek Ando.

Alvaro menatap tajam Ando. "Lo mau acara gue besok berantakan hah!"

Ando langsung kicep mendapat tatapan tajam Alvaro apa lagi bentakan dari Alvaro.

"Masih mau ngajak gue hah?" tanya Alvaro sinis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang