24 - Pesan Misterius

1.5K 143 62
                                    

Alvaro pulang dalam keadaan berantakan, baju basah kuyup, mata sembab, rambut acak acakan, sangat berantakan

"Yaampun Varo kenapa kamu jadi kayak gini" ucap wanita paruh baya dengan memberikan Alvaro handuk

"Loh Varo kenapa ma?" tanya laki laki paruh baya yang baru saja menuruni anak tangga

"Gatau pa, pulang pulang sudah begini" jawab Fani dengan menuntun Alvaro untuk duduk di kursi ruang tamu

"Bi buatkan teh hangat untuk Varo" teriak Tora pada bibi

"Iya tuan"

"Kamu kenapa bisa jadi begini Ro? Pulang malam hari dengan keadaan ack acakan kayak gini" ucao Tora pada anak bungsunya ini

"Fara meninggal" ucap Alvaro dengan nada bergetar, Fani dan Tora pun saling pandang

"Kamu yang sabar ya sayang, jangan kayak gini" ucap Fani dengan mengusap bahu Alvaro

"Mama tau kalo Fara udah meninggal?" tanya Alvaro dengan kaget, Fani pun membalasnya dengan anggukan

"Kenapa mama ngak bilang sama Varo ma? Kenapa ma hiks hiks"

"Mama udah mau bilang, tapi kamu udah pergi dulu tadi" ucap Fani dengan merangkul anaknya

"Ara gak mungkin ninggalin Al ma, Ara gak mungkin meninggal ma" ucap Alvaro dengan terisak

"Udah ya nak jangan kayak gini, kamu ikhlasin Fara ya" ucap Fani dengan mengelus rambut Alvaro

"Engak ma, Ara ngak mungkin pergi" bantah Alvaro dengan nada tinggi dan terkesan dingin

"Varo jangan kayak gini, dengan kamu kayak gini apa Fara akan kembali?" tegas Tora, Alvaro pun menunduk dengan terisak

"Pa udah" peringat Fani

"Sayang udah ya, kamu kekamar gih, bersih bersih terus tidur" suruh Fani, Alvaro pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya dengan langkah gontai, matanya masih terus mengeluarkan air mata

****

"ARGHHHHH"

"Ra plis jangan hukum aku kayak gini hiks hiks" isak Alvaro di bawah derainya air yang keluar dari shower

Sekitar 1 jam Alvaro menenangkan diri di dalam kamar mandi ia keluar dari kamar mandi dengan baju santainya

Tok tok tok

"Varo kamu ada di dalam?" teriak Fani dari luar kamar Alvaro

"Masuk aja ma, ga dikunci" jawab Alvaro

Fani pun masuk kedalam kamar anaknya, ia mengambil duduk di sebelah anaknya yang tengah berbaring di ranjang tempat tidurnya

"Mama ngak ganggu kan?" tanya Fani pada anaknya, Alvaro hanya menjawab dengan gelengan kepala

"Mama tau gimana perasaan kamu sekarang, tapi kamu gabisa terus terusan kayak gini, yang ada Fara sedih lihat kamu kayak gini" ucap Fani dengan mengelus rambut anaknya, Alvaro pun menaruh kepalanya di pangkuan mamanya

"Al udah nyakitin perasaan Ara ma, Al udah jahat sama Ara" ucap Alvaro dengan isaknya

"Kamu berdoa terus ya, Insyaallah Fara bisa maafin kamu"

"Al nyesel ma, Al jahad, pasti Ara kecewa sama Al sampe sampe Ara pergi selamanya dari hidup Al, Al gabisa ma"

"Kamu gak boleh ngomong kayak gitu sayang, ini semua sudah menjadi takdir"

Tok tok tok

"Masuk" ucap Fani ketika mendengar ketukan pintu kamar Alvaro

"Eh maaf nya, bibi ganggu ya" ucap bibi merasa tak enak

ALRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang