8 - Dia Kembali

1.3K 88 2
                                    

"Ara ... "

Deg.

Fara diam seribu bahasa saat Alvaro memanggilnya dengan sebutan itu, sebutan yang ia rindukan sejak tiga tahun terakhir ini.

Nggak, nggak mungkin pasti gue halu, batin Fara.

"Ara ... " panggil Alvaro lagi karena taka ada jawaban dari Fara.

"Hei," panggilnya lagi dengan memegang bahu Fara.

"Hah? Apa?" jawab Fara tersentak kaget, sedangkan Alvaro hanya menyungging senyum tipis di wajahnya.

Fara mengerutkan dahinya, ia bingung kenapa Alvro malah tersenyum. "Kenapa senyum?" tanya Fara.

"Lo gak kangen sama gue?" Bukannya menjawab pertanyaan Fara, Alvaro malah bertanya balik.

"Hah? Lo sakit? Tiap hari ketemu juga, gila lo," heran Fara lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dekat danau.

Alvaro tahu Fara masih belum yakin kalau Al-nya telah kembali.

"Ara, Al rindu," ucap Alvaro dan berhasil membuat langkah Fara terhenti seketika. Alvaro pun menghampiri Fara dan berdiri di sampingnya.

Deg.

Al? batinFara.

Fara langsung membalikkan badannya menghadap Alvaro sepenuhnya. Matanya memanas, dan bahkan bisa saja saat itu air matanya turun. Namun, ditahan oleh Fara.

"Al rindu sama Ara, Ara gak rindu sama Al?" ucap Alvaro membuat Fara terkejut kesekian kalinya.

"Lo ngomong apasih!" bentak Fara dengan berjalan menjauh dari Alvaro, namun dengan cepat Alvaro menarik lengan Fara hingga Fara berhenti melangkah.

"Gue tahu kok, gue paham, mungkin ini terlalu mengejutkan untuk lo, tapi inilah kenyataannya," jelas Alvaro.

"Maksud lo apasih hah!" bentak Fara mulai frustasi.

"Ini gue, Ra. Ini gue, Alvaro, Ra. Al nya Ara," perjelas Alvaro.

Fara sudah tak bisa membendung air matanya lagi. Fara ditarik oleh Alvaro dalam dekapannya. Selang beberapa detik Fara langsung memberontak dari dekapan Alvaro.

"Lo bohongkan? Lo gak mungkin Al," tanya Fara dengan isaknya.

"Gue gak bohong, Ra. Ini gue Alvaro, Ra, Al," jawab Alvaro meyakinkan Fara, Alvaro kembali memeluk Fara, tangis Fara pecah dalam pelukan Alvaro.

"Lo jahat Al, lo jahat," ucap Fara dengan memukul dada bidang Alvaro.

"Ssssttttt udah udah nggak usah nangis lagi," ucap Alvaro dengan mengusap air mata Fara.

"Gue benci lo, gue benci," ucap Fara dengan mendorong Alvaro, lalu berjalan menajauh dari Alvaro.

Alvaro pun berusaha mengejar Fara dengan langkah cepat. Kalian tahu lah langkah laki-laki sama perempuan gimana? Sudah jelas Fara kalah cepat. Alvaro kembali menarik Fara dalam dekapannya.

"Jangan pergi dulu, gue mau jelasin semuanya, plisssss izinin gue untuk jelasin semuanya," ucap Alvaro dengan memeluk Fara sangat erat.

"Gu-gue butuh waktu," jawab Fara dengan melepas pelukan Alvaro lalu meninggalkan Alvaro.

"Arrghhhhhhhh!" teriak Alvaro

****

Setelah dari taman, Fara berjalan entah ke mana arahnya.

"Arghhhhhhhhhh. Gue kangen lo, Al. Tapi kenapa baru sekarang lo akui kalau lo itu, Al. Arghhhhhhhh," teriak Fara di tengah-tengah jalan yang cukup sepi.

TIN ... TIN ...

Sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi menuju ke arah Fara.

"Aaaaaaaaaaaa ..."

Cittttttttttttttttt

Mobil itu pun berhenti mendadak tepat di depan Fara. Sang pemiliknya pun keluar.

"Astaga! Mbak tidak apa-apa?" tanya seorang laki-laki, Fara pun mendongakkan kepalanya.

"Lho, Fara?" kaget laki-laki itu.

"Bang Falex," ucap Fara langsung menghamburkan pelukannya ke Falex.

"Lo kenapa, Dek?" tanya Falex lalu membantu Fara untuk berdiri. "Kita bicara di mobil saja, ayo masuk."

"Sekarang lo cerita ada apa?" tanya Falex.

"Hiks ... Hiks ... Jadi ... blablabla," Fara pun menceritakan semuanya.

"Dek, Alvaro, gak salah. Lebih baik lo dengerin dulu penjelasannya," ucap Falex.

"Tapi, Bang-"

"Alvaro udah ketemu sama, Abang. Bokap Alvaro pun sudah bertemu dengan, Papa," potong Falex.

"Jadi lo udah ketemu Alvaro? Kenapa lo gak bilang sama gue?" tanya Fara dengan teriakan mautnya.

"Ck! Selalu teriak-teriak, Alvaro yang nyuruh gue buat gak kasih tahu lo, dia mau dia sendiri yang kasih tahu. Dan sekarang disaat dia kasih tahu lo dan mau jelasin semua, lo malah pergi," semprot Falex tak mau disalahkan.

"Kan, Fara, gak tahu," ucap Fara dengan menunduk.

"Sekarang pulang, Alvaro sama keluarganya sudah nunggu di rumah."

"Al, kan, tadi masih di taman."

"Ya kali, Dek, dia masih di taman sampai sekarang,"gemes Falex. "Tadi, Mama telepon suruh Abang pulang cepet soalnya keluarga Geinandra datang ke rumah, terus tadi gue telepon Si Varo, katanya dia lagi otw ke rumah sekalian cari lo karena lo kabur,"jelas Falex.

"Gue belum siap, Bang. Gue butuh waktu,"lirih Fara.

"Gue tahu, nanti lo bilang langsung sama anaknya, gue tahu, kok, Varo bakal paham sama kondisi lo saat ini,"ucap Falex memberi pengertian.

"Makasih, ya, Bang."

"Gue telepon Varo dulu, biar dia langsung ke rumah."

Setelah menelepon, Falex melajukan mobilnya menuju ke rumahnya.




****

Kyaaaaaaa maaf ya dikit :(

Maap juga updatenya lama huhuhuhu, author sibuk dengan tugas sekolah huhuhu :"(

Suport author terus ya biar semangat nulisnya cielah... Hehehe biar updatnya cepet hehehe

Hargai penukis dengan cara clik bintang dibawah yak :)

Vote dan komen <3

Ig : @Alftlf25__


Revisi 3/7/20

ALRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang