Bab 3

17.3K 895 6
                                    

SELAMAT MEMBACA




Warning area 18+

Hari ini cuaca sangat panas, membuat semua orang mengeluh gerah, biasalah manusia, panas mengeluh, hujan mengeluh.

Tiga laki laki dan satu perempuan sedang duduk di salah satu meja di restoran yang cukup mewah.

Mereka sedang membicarakan proyek pembangunan panti asuhan.

"Terimakasih Pak Radit atas kepercayaan nya kepada kami"ucap laki laki berjas crem.

Raditya tersenyum tipis menatapnya"semoga kalian tidak mengecewakan saya"

"Kami akan melakukan yang terbaik Pak" ucap laki laki tadi.

Raditya menyuruhku sekertaris nya untuk merapikan berkasnya dan menyudahi meeting hari ini.

"Kalau begitu saya permisi, semoga cepat selesai dengan baik"ucap Raditya lalu menjabat tangan kedua laki laki yang di ketahui adalah kliennya.

"Baik Pak"ucap kedua laki laki itu sambil menerima jabatan tangan Raditya dan sekretaris nya.

Kemudian Raditya dan sekretaris nya pergi meninggalkan restoran itu menuju kembali ke kantor .

Hari ini sangat melelahkan buat Raditya. Di mulai dari permintaan orang tua nya untuk menikah lagi, Azka yang mendiamkan nya, di tambah dari pagi ia sudah menghadiri rapat, belum lagi menyelesaikan berkasnya ya menumpuk. Sangat melelahkan.

Tak butuh waktu lama mereka berdua sudah sampai di kantor, Raditya langsung masuk kedalam ruangan nya untuk merebahkan tubuhnya.

Sekretaris nya yang melihat wajah lelah Raditya, berusaha menggodanya. Ia berjalan mendekati Raditya dan mencoba memijat pundak Raditya. Raditya sempat kaget, tapi setelah merasakan pijatan yang lembut membuat nya sedikit merasakan rilex.

"Gimana Pak, apa sudah agak rilex?"tanya sekretaris nya dengan nada manja.

Raditya hanya bergumam sebagai jawaban, ia menutup mata sambil menikmati pijatan sekretaris nya.

Semakin lama pijatan itu menjadi usapan lembut, dan dengan lancangnya, tangan sekretaris nya membuka kancing kemejanya.

Entah kemana sikap Raditya yang dingin dan tegas, apa karena ia sangat kelelahan, hingga tak menolak perlakuan sekretaris nya, sedangkan sekretaris nya merasa senang karena tak ada penolakan  dari Bosnya yang terkenal sikap dingin dan tegasnya. Bahkan baru kali ini Bosnya merespon apa yang ia lakukan.

Tanpa membuang waktu, Rina, sekretaris Raditya, membuka satu persatu kemeja Raditya, dengan gerakan lembut, Rina mengusap dan membuat pola di dada tegap Raditya. Rina berjalan kedepan Raditya dan duduk di atas pangkuan Raditya. Kemudian Rina mengendus leher Raditya, membuat Raditya mengerang, hal itu membuat Rina semakin gencar menggoda Raditya. Bukan nya marah, hal yang tak terduga dilakukan Raditya, Raditya langsung mencium Rina dengan kasar, menyesapnya, menggigitnya membuat Rina mengerang.

Tangan Raditya mulai meremas payudara Rina dengan kasar, menarik semua kancing kemeja Rina dengan kasar. Kemudian Raditya melahap payudara Rina yang sudah terpampang jelas seakan menantang nya.

Rina mendesah sambil memegang kepala Raditya, menekan kepala Raditya "aaaaaaahhhhh... Aaaaaaahhhhh"

Raditya semakin gila saat mendengar suara desahan Rina.

Shit. Umpatnya tak tahan lagi menahan nafsu yang sudah memuncak.

Dengan gerakan cepat, Raditya langsung menyuruh Rina berdiri dari pangkuan nya dan mendorong Rina untuk menungging.

Mommy, Untuk Daddy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang