EPILOG

20.9K 633 21
                                    

Budayakan vote setelah membaca

Spam next yang banyak

Maaf banyak typo

SELAMAT MEMBACA

"Mom, itu kenapa leher mommy merah-merah"

Azka yang mendengar celutukan Lea, langsung menatap Tasya. Ia memincingkan matanya saat apa yang di ucapkan Lea ternyata benar. Banyak sekali tanda merah di sekitar leher putih milik Tasya. Azka bukan bocah 10 tahun yang tidak mengerti itu bekas apa, Azka yakin kalau itu ulah dari daddy nya. Kini pandangan nya nengarah ke mata Radit dengan tajam, sedangkan Radit hanya menanggapi acuh, kalau Tasya jangan di tanya lagi, ia sudah menahan malu nya karena ke dua anaknya melihat hasil karya yang di buat suami nya semalam.

"Kenapa kamu natap daddy begitu" tanya Radit di sela sarapan pagi. Memang sekarang mereka sedang berada di meja makan untuk melakukan sarapan pagi bersama untuk pertama kali nya.

"Uda tua, nggak nyadar umur"sindir Azka, membuat Radit melotot, sedangkan Tasya menahan tawanya mendengar ucapan Azka.

"Umur boleh banyak, tapi lihat, wajah daddy masih ganteng, dan yang poin paling penting, masih kuat urusan ranjang" ucap Radit bangga

"Mas"tegur Tasya. Bisa-bisa nya Radit bicara begitu di depan anak-anak mereka.

"Kok mau mommy dulu sama Daddy"ucap Azka meremehkan

"He, yang nyuruh nikahin mommy siapa?lupa ada yang nangis-nangis minta daddy cepet bawa mommy tinggal di rumah" protes Radit

"Oh jadi ceritanya terpaksa nikah sama aku"sahut Tasya

"Bukan gitu sayang-

"Kayak nya terpaksa mom, kalau bukan Azka yang maksa, mana mau daddy nikah sama mommy" kompor Azka, membuat Radit ingin membuang Azka ke sungai amazon.

"Mulai besok uang jajan kamu, daddy potong selama dua bulan, motor juga daddy sita" ucap Radit dengan nada yang sangat kesal

"Ya kok main potong uang dan sita motor sih dad, nggak asik ah" protes Azka.

"Bodo amat. Ayo sayang, kita berangkat nanti kamu telat" tanpa memperdulikan Azka yang tak terima, Radit malah pergi bersama Lea

"Iya pa"ucap Lea sambil turun dari kursi makan, lalu memakai tas sekolah nya.

"Aku berangkat dulu sayang. Cup. Cup"pamit Radit kepada Tasya, lalu mencium kening dan terakir bibir Tasya sambil melirik Azka mengejek.

"Iya mas, hati-hati di jalan. Cup" ucap Tasya lalu mencium punggung tangan Radit

"Mommy, Lea berangkat sekolah sama daddy ya. Nanti pulangnya mommy yang jemput Lea ya" ucap Lea

"Iya sayang, nanti mommy yang jemput. Hati-hsti ya. Inget!belajar yang rajin, jangan nakal"ucap Tasya

"Siap bos. Cup" ucap Lea sambil tangan nya diangkat seperti memberi hormat, lalu mencium pipi Tasya.

Kemudian ia berjalan ke arah Azka. "Lea berangkat ya kak, nanti kalau ketemu kak Jessi suruh main kesini. Lea kangen. Cup" ucap Lea lalu mencium pipi Azka

"Iya, nanti kalau ketemu, kakak bilang ke dia" ucap Azka lembut sambil mengelus rambut panjang Lea.

"Kamu nggak berangkat sekalian, nanti telat lo"ucap Tasya kepada Azka

"Telat tu uda makanan dia tiap hari"kompor Radit

"Mulai sekarang, awas aja kalau telat"ancam Tasya.

Mommy, Untuk Daddy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang