BAB 24

9.8K 461 15
                                    

Budayakan vote setelah membaca

Spam next

Maaf banyak typo bergentayangan

SELAMAT MEMBACA


Radit sepulang dari proyek, menyempatkan diri untuk membeli makanan. Ia mampir ke sebuah restoran yang tak jauh dari hotel tempat ia menginap.

Setelah selesai mengisi perut nya, ia kembali ke hotel. Badan nya sudah sangat lelah dan lengket. Ia juga sudah tidak sabar untuk menelpon istri dan anak nya.

Tak butuh waktu lama, ia sudah sampai di hotel. Ia turun dari mobil nya dan berjalan menuju kamar nya.

Namun langkah nya berhenti saat melihat kerumunan orang keluar dari lift, dan betapa kaget jya saat melihat mantan istri nya di bopong oleh beberapa orang.

"Permisi pak, orang itu kenapa ya"

"Saya juga nggak tau Pak, tapi denger-denger dia pingsan di dalam lift"

"Oh ya uda pak makasih"

Entah dorongan dari mana, Radit menghampiri orang yang sedang membawa mantan istri nya, dan meminta orang itu membawa mantan istri nya masuk ke dalam mobil nya.

Dengan panik, Radit menoleh ke kursi belakang, ia melihat wajah Bella begitu pucat. Tanpa membuang waktu, Radit langsung menjalankan mobil nya menuju Rumah Sakit.

Tak butuh waktu lama, ia sudah sampai di Rumah Sakit yang jarak nya tak cukup jauh dengan hotel. Ia langsung keluar mobil, dan berlari ke arah pintu belakang, lalu ia menggendong tubuh kurus Bela untuk masuk ke dalam Rumah Sakit.

Terlihat dua orang perawat menghampiri nya dengan menforong brankar. Lalu ia membaringkan Bella di atas brankar. Namun saat masuk ke dalam UGD, Radit tidak boleh masuk, terpaksa ia menunggu nya di kursi yang ada di depan ruangan UGD.

Cukup lama menunggu, pintu UGD terbuka dan munculah seorang dokter laki-laki.

"Bagaimana keadaan nya Dok?"

"Andai siapa nya pasien"

"Saya, saya keluarga nya dok"

"Mari ikut saya"

Radit mengikuti langkah doktet itu menuju ke salah satu ruangan. Ia masuk mengikuti dokter itu.

"Silakan duduk Pak"

"Terima kasih"

"Penyakit yang di derita pasien semakin parah, kita harus melakukan operasi pencangkokan ginjal"

"Maksud dokter"

"Apa anda tidak tau penyakit yang di alami pasien"

"Maaf dok, saya tinggal di jakarta, dan baru sebulan saya berada di Bogor"

"Jadi gini, pasien mengalami gagal ginjal, bahkan sekarang pasien hanya memiliki satu ginjal, dan ginjal yang sekarang hanya berfungsi 20%"

"Ga-gagal ginjal dok"

"Iya, kemungkinan pasien tidak melakukan pengobatan"

"Tolong selamatkan dok, semua biaya biar saya yang tanggung"

"Jalan satu-satu nya hanya mendapatkan donor ginjal yang cocok untuk pasien"

"Tolong carikan secepat nya dok, berapa pun biaya nya saya akan tanggung"

"Saya akan usahakan pak"

"Terima kasih dok, kalau begitu saya permisi"

"Silakan pak, pasien akan di pindahkan ke ruang rawat inap"

Mommy, Untuk Daddy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang