BAB 28

10.7K 485 10
                                    

Masih ada yang nunggu kelanjutan cerita ini nggak?

Maaf ya lama update nya

SELAMAT MEMBACA




Tak terasa kandungan Tasya sudah memasuki bulan ke empat. Tasya sudah tidak sabar menantikan kelahiran anak nya. Saat asyik melamun sambil mengelus perut nya yang mulai membuncit, tiba-tiba ia di kagetkan dengan 9elukan hangat dari seseorang, syang tak lain Radit, suami nya.

"Pantes aja, suami datang nggak di sambut, ternyatablagi ngelamun hm?" Ucap Radit sambil memeluk Tasya dari belakang

"Maaf ya mas, Tasya beneran nggak denger"

"Lagi ngelamunin apa kamu"

"Aku nggak sabar pengen dia cepat lahir dan berada di antara kita bertiga"

"Sabar ya sayang, aku juga nggak sabar pengen cepet lihat dia "

"Ya uda, mas mandi dulu ya, aku siapain makan buat kamu"

"Nggak usah sayang, biar bibi aja, kamu tunggu di sini, nanti kita ke bawa bersama"

"Iya aku tunggu di sini"

"Ya uda aku mandi dulu"

Cup

Setelah mengecup bibir Tasya, Radit langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri nya. Sedangkan Tasya hanya geleng-geleng melihat tingkah suami nya yang semakin hari semakin manja, bahkan sikap posesif dan protektif nya semakin tinggi.

Kadang ia merasa bosan hanya tiduran dan nonton tv di rumah, tanpa melakukan kegiatan. Sempat ia ingin memasak untuk makan siang suami nya, namun saat ia baru masuk area dapur, ponsel nya berdering, ternyata saat dilihat suami nya yang menelpon. Lalu ia mengangkat nya, dan betapa terkejut nya saat suaminya tau keberadaan nya di dapar. Saat Tasya bertanya ternyata diam-diam Radit memasang banyak CCTV di rumah nya, bahkan hampir setiap sudut di rumah nya.

Dan sejak itu ia tudak bisa bebas. Memang suami nya jauh dari nya, tapi setiap gerak gerik nya selalu di awasi oleh Radit.

"Sayang tolong ambilin aku baju, aku lupa nggak bawa baju"teriak Radit dari kamar mandi membuat ia tersadar dari lamunan nya.

"Iya"dengan malas Tasya mengambilkan Radit baju.

Tok Tok

"Ini mas baju nya"

Ceklek

"Makasih sayang"

"Kamu mah kebiasaan nggak sekalian bawa baju nya"

"Hehehe maaf sayang, aku kan lupa"

"Ya masak lupa tiap hari, itu mah kamu nya aja yang emang uda tua"

"Walau aku uda tua, tapi aku masih kuat lo 5 ronde"

"Mulai deh, uda sana pakai baju nya dulu"

Tasya langsung berjalan ke arah ranjang dan duduk di tepi ranjang, sedangkan Radit hanya terkekeh melihat wajah cemberut istri nya. Entah kenapa membuat istri nya kesal membuat nya senang. Menggemaskan.

Tak lama terdengar pintu kamar mandi terbuka. Radit berjalan ke arah istrinya dan duduk di samping istri nya. Ia langsung memeluk Tasya dari samping, dan membenamkan wajahnya di ceruk leher istrinya.

"Ihh itu rambut kamu masih basah mas, keringin dulu dong"

"Uda aku keringin yank, nanti juga kering sendiri"

"Kalau gitu kamu minggir ah, nanti baju aku ikutan basah"

"Bukan nya yang basah itu enak ya"

"Mulai deh mesum nya, uda ah ayo kita makan, pasti Azka uda nungguin"

Mommy, Untuk Daddy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang