BAB 36

12.9K 591 18
                                    

Maaf banyak typo

Budayakan Vote setelah membaca

Spam next yang banyak

SELAMAT MEMBACA





Malam ini, pikiran Radit sangat kacau, hingga ia memutuskan pergi ke club untuk menenangkan diri, namun bukan nya ia melupakan kejadian tadi siang, ia malah semakin teringat. Entah sudah berapa gelas yang ia minum, rasanya ia ingin sekali bisa melupakan nya. Begitu sakit dan sesak saat melihat orang yang selama ini rindukan sangat membenci nya.

"Daddy"

Radit yang samar-samar mendengar nama nya di panggil, ia memcari arah sumber suara itu. Karena suara yang bising dan lampu yang redum, ia kesulitan mencari seseorang yang memanggil nya, apalagi pandangan nya sedikit kabur karena pengaruh alkohol.

"Pantes saja Mommy ninggalin Daddy"

Radit langsung menoleh ke kanan nya saat mengenali suara yang sudah tak asing untuk nya, ia sedikit terkejut saat melihat keberadaan putra nya di tempat seperti itu.

"Kamu kenapa bisa di sini?"

"Daddy sendiri kenapa ada di tempat laknat ini"

"Daddy hanya ingin menenangkan pikiran"

"Apa harus dengan cara ini"

"Sekarang kamu pulang, tempat ini nggak baik buat kamu"

"Kalau uda tau tempat ini nggak baik, kenapa Daddy ada di sini"

Radit yang tadi kenatap Azka, kini pandangan nya ia alihkan kepada gelas yang ada di meja nya. Ia meneguk alkohol itu hingga tandas. Sedangkan Azka sudah menatap tajam Radit, rahangnya mengeras dan tangan nya terkepal meliha kelakuan Radit.

Memang bukan malam ini saja Azka tau jika Radit sering pergi ke club, tapi ia sudah jengah dengan sikap yang Radit ambil. Harusnya Radit tidak seperti ini, jika Tasya mengetahui kelakuan Radit selama ini, pasti Tasya akan salah faham dan semakin membenci Radit.

Tanpa banyak bicara lagi, dengan terpaksa, Azka menarik tangan Radit untuk pergi dari tempat itu, namun sebelum pergi, ia mengeluarkan bebrapa lembar uang seratusan untuk membayar minuman yang di minum Radit.

"lepasin Ka, Daddy masih ingin di sini"

Rancauan Radit diabaikan oleh Azka, Azka terus menarik Daddy nya hingga masuk ke dalam mobil Radit, sedangkan motornya nanti ia akan menyuruh salah satu teman nya untuk mengambil nya.

Azka melajukan mobil dengan kecepatan di atas rata-rata menuju rumah nya, ia melihat sekilat je arah samping, ternyata Radit tertidur sambil memegangi kepala nya.

Walaupun Azka tidak tau masalah sesungguhnya apa, tapi ia yakin jika semua yang di lakukan Radit berhubungan dengan Tasya.

Tak membutuhkan waktu lama, mobil yang di kendarai Azka berhenti di perkarangam rumahnya. Ia turun terlebih dahulu, dan berjalan ke arah pos satpam, ia meminta tolong satpam untuk membantu membawa Radit masuk ke dalam kamar.

Azka membaringkan tubuh Radit secara perlahan. Ia berterima kasih kepada satpam yang tadi membantunya. Setelah satpam itu keluar, Azka melepaskan sepatu Radit, ia memperhatiakan wajah Radit. Ia sebenarnya merasakan kasihan dengan apa yang di rasakan Radit selama ini, tapi ia juga bingung harus bagaimana.

Ia juga sudah berusaha mencari Tasya dan adiknya, tapi sampai sekarang ia belum menemukan mereka berdua.

Sedangkan di lain tempat, Tasya juga tak jauh beda dengan apa yang terjadi dengan Radit. Sepulang dari Resto, Tasya langsung masuk ke kamarnya dan mengurung diri, bahkan mama Rika sejak tadi belum berhasil membujuk Tasya untuk makan malam.

Mommy, Untuk Daddy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang