Bab 42

14.5K 699 46
                                    

Spesial keluarga Erlangga

Budayakan vote setelah membaca

Spam next yang banyak

Maaf banyak typo

SELAMAT MEMBACA





Tasya sekarang sibuk memasak di dapur dengan di bantu bi minah. Tangan nya begitu lincah memotong sayuran yang ada di hadapan nya. Malam ini ia akan memasak capcay dan ayam goreng,  Makanan yang dulu sangat di sukai Azka setelah nasi goreng.

Bi minah diam-diam memperhatikan Tasya sambil melumuri ayam dengan tepung. Ia bersyukur akhirnya Tasya bisa kembali lagi ke rumah. Semenjak Tasya pergi rumah terasa sepi, bahkan ia merasa sedih melihat hubungan antara Radit dan Azka yang kurang baik.

Awalnya ia terkejut alasan kenapa Tasya pergi dari rumah. Tapi itu masih wajar menurutnya, setiap rumah tangga pasti ada kesalahpahaman jika tak ada kejujuran di dalam nya. Dan ia juga tau apa alasan Radit tidak menceritakan tentang mantan istrinya kepada istrinya. Tapi semua sudah berlalu, ia berharap keluarga majikan nya bisa selalu bersama dan bahagia, apa lagi sekarang adanya anggota baru. Gadis cantik yang menggemaskan akan menjadi warna di keluarga majikan nya.

"Bi"panggil Tasya yang melihat bi minah menatapnya sambil melamun

"Eh iya ada apa non" tanya bi minah gelagapan karena tersadar dari lamunan nya.

"Bibi kenapa lihatin aku terus"

"Emm maaf non, bibi cuma senang aja non bisa kembali lagi ke rumah"

"Aku sebenarnya juga ingin sekali pulang, apalagi kalau menyangkut Azka, tapi bibi pasti sudah tau kan kenapa aku sampai pergi"

"Iya non bibi tau. Semoga saja tidak ada lagi kesalahpahaman antara non Tasya dan Tuan"

"Semoga ya bi. Oh ya makasih ya bibi selama aku nggak ada, bibi sudah menjaga Azka dan mas Radit"

"Sama-sama non, den Azka dari bari lahir sampai sekarang saya yang urus, jadi saya sudah anggap dia seperti cucu saya sendiri"

"Oh ya bi, aku mau tanya. Waktu Azka ketemu mama nya, gimana reaksinya?pasti seneng banget kan bi, kan dari dalu Azka ingin ketemu mama nya"

"Kebalikan nya non, saat tau nyonya Bela kritis, den Azka malah marahin nyonya, dan bilang kalau nyonya itu penghancur kebahagiaan nya, bahkan setelah non Bella meninggal, den Azka membenci Tuan"

Tasya yang mendengar ucapan bi minah sunggu tak percaya dengan sikap Azka kepada ibu kandung nya. Bahkan Azka membenci ayah kandung nya hanya karena diri nya meninggalkan rumah. Ia sungguh merasa bersalah telah membuat kepribadian Azka menjadi seorang pendendam. Ia bertekat akan memperbaiki semuanya. Seburuk-buruk nya Bella, Bella adalah orang yang melahirkan Azka.

Sedangkan di kazebo taman belakang Radit sedang menemani putri kecilnya menggambar. Radit baru tahu bahwa Lea begitu pintar menggambar. Gambaran Lea sungguh sangat bagus, membuat Radit tersenyum bangga. Ia mengelus rambut panjang milik Lea.

"Daddy, bagus nggak gambarnya Lea"tanya Lea yang masih fokus dengan menggambarnya.

"Bagus, bagus banget"

Mommy, Untuk Daddy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang