BAB 35

12.6K 593 17
                                    

Maaf banyak typo

Budayakan vote setelah membaca, karena vote itu gratis

Spam next yang banyak

SELAMAT MEMBACA




Seperti biasa, setiap pagi di keluarga hermawan selalu melakukan runitas sarapan pagi bersama. Itu sudah menjadi hal yang harus wajib di lakukan, walaupun papa Rendra sibuk di kantor, dan mama Rika sibuk di resto, tapi mereka selalu menyempatkan untuk sarapan pagi bersama, begitupun dengan makan malam.

Karena menurut papa Rendra, kebersamaan saat bersama keluarga adalah hal yang paling terindah, apa lagi setelah kehadiran Tasya dan Lea, kehidupan meteka bertambah bahagia.

Papa Rendra ingat betul saat pertama kali bertemu dengan Tasya, apalagi saat melihat perut tanya yang buncit karena hamil. Tanpa pikir panjang ia dan istrinya mengangkat menjadi anak nya, untung saja putri kandung nya menerima kehadiran Tasya.

"Gimana kerjaan kamu sayang" tanya papa Rendra kepada Tasya

"Baik pa, kenapa nggak dari dulu papa ijinin aku kerja"

"Papa bukan nya nggak ijinin kamu kerja, tapi Lea masih butuh kamu, kalau kamu sama mama pergi ke resto, siapa yang jagain Lea"

"Iya juga sih pa, makasih ya uda ijinin Lea kerja"

"Apa pun untuk kamu sayang"

"Kalau kak Tasya uda mulai kerja, Tasya boleh dong sekolah di Bandung"ucap Jessi

"Enggak"saut mama Rika cepat

"Kenapa sih ma, jessi kan sekalian mau jadi model"

"Nggak ada model-modelan"ucap mama Rika

"Kamu belum jadi model aja suka nya keluyuran, apa lagi kalau uda jadi model"sahut papa Rendra

"Yee jessi tu kerja kelompok, bukan keluyuran pa"

"Uda jangan berantem, lanjutin makan nya, nanti kalian telat" ucap Tasya melerai perdebatan antara orang tua dan anak

Setelah selesai sarapan, papa Rendra pamit untuk berangkat ke kantor, jessi dan Lea berangkat kesekolah.

Sejak Tasya mulai kerja di resto, Lea berangkat sekolah bersama dengan jesdi, tapi sepulang sekolah, Tasya selalu menyempatkan untuk menjemput Lea. Tasya tidak mengantar Lea, karena arah ke sekolah Lea dengan resto berlawanan, sedangkan dengan sekolah Jessi searah, jadilah berangkat sekolah bersama jessi.

Setelah mobil papa Rendra keluar pekarangan rumah, di susul oleh mobil jessi. Jessi mengendarahi mobil nya dengan kecepatan rata-rata. Sebenar nya jessi belum moleh mengendarai mobil sendiri, tapi karena rengekan dan paksaan, akhirnya papa Rendra mengijinkan Jessi mengendari mobil sendiri.

"Kak, kenapa berhenti di sini"tanya Lea yang tiba-tiba mobil berhenti

"Gue juga nggak tau, kenapa tiba-tiba berhenti" ucap Jessi sambil mencoba menghidupkan mobilnya, tapi nihil, tetap aja nggak bisa menyala.

"Duh kenapa juga nih mobil" dumel Jessi, lalu ia terpaksa turun untuk mengecek mesin mobil, ya walaupun dia sebenarnya nggak tau. Emang jessi aja yang sok tau.

"Duh ada ada aja nih mobil, mana gue nggak ngerti lagi"dumel Jessi saat sudah membuka kap depan mobil nya.

Lea yang melihat raut kesal di wajak kakak nya, ia langsung turun dan menghampiri kakak nya.

"Kenapa kak mobil nya, ngambek nya" tanya Lea polos

"Padahal uda gue kasih makan" ucap Jessi asal

Mommy, Untuk Daddy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang