BAB 31

12.5K 553 28
                                    

Budayakan vote setelah membaca

Spam next yang banyak biar aku semangat ngetik nya

Maaf banyak typo bergentayangan

SELAMAT MEMBACA


Azka sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Seperti biasa, ia tak pernah makan di rumah kalau ada daddy nya di meja makan, bahkan hampir setiap hariAzka selalu melewati meja makan jika terlihat Radit sudah dudukdi tempat nya.

"Azka"panggil Radit saat melihat Azka yang akan melewati meja makan. Azka lali berhenti tanpa menoleh

"Kamu tidak sarapan" tanya Radit

"Nanti sekolah"

"Kenapa tidak makan di rumah, kasihan bibi sudah masak buat kita"

"Ya uda,Daddy saja yang makan" tanpa menolah Azka langsung meninggalkan Radit yang hanya bisa menghela nafas nya.

Azka melajukan motor nya dengan kecepatan di atas rata-rata. Tak butuh waktu lama, motor sport hitam milik nya berhenti di parkiran sekolah,

Seperti biasanya, saat melewati koridor sekolah banyak pasang mata yang memandang nya kagum. Apa lagi kaum hawa, hampir semua angkatan nya memandang nya memuja. Sebenarnya bukan hanya angkatan nya saja, bahkan senior nya juga bayak yang terang-terangan menyatakan cintapadanya, padahal ia baru 4 bulan menjadi siswa SMA Nusa Bangsa.

Azka berjalan santai dengan kedua tangan nya ia masukan di saku hodie nya. Ia tak memperdulikan bisik-bisik dari pasang mata yang memuja nya.

Tepat di depan kelas X IPS 2, ia langsung masuk dengan wajah datar nya menghampiri ke tiga teman nya yang sudah duduk di bangku mereka masing-masing, tepat nya belakang pojok kanan.

Ia menaruh tas nya, lalu duduk di samping Satria. Tanpa memperdulikan ketiga sahabat nya, ia mengeluarkan ponsel nya dan memain kan game sejuta umat.

Tak lama ketua kelas datang dan memberi tahu bahwa guru mereka tidak bisa mengajar, mereka hanya di beri tugas dan harus di kumpulkan.

Azka yang mendengar, bukan nya mengerjakan tugas yang di beri guru, namun ia langsung berdiri dan berjalan ke luar kelas. Sedangkan ketiga sahabat nya hanya mengikuti langkah Azka, mereka tau kemana tujuan Azka.

Saat perjalanan menuju rooftop, tiba-tiba pandangan Azka tertuju ke arah lapangan outdor. Di sana terlihat ada satu gadis yang sedang hormat di depan tiang bendera.

"Eh itu bukan nya jessi ya" ucap Aden heboh, membuat Satria dan Raka menoleh ke arah yang di tunjuk Aden.

"Kasihan banget tu cewek gue "ucap Aden

"Padahal tadi pas gue lewat depan rumah nya, mobil nya uda nggak ada"ucap satria

"Samperin yuk"usuk Aden, yang di setujui oleh satria dan raka, berbeda denganAzka yang menatap nya datar.

"Gue cabut"ucap Azka datar langsung meninggalkan ketiga sahabat nya.

Setiba di rooftop, Azka duduk di sofa yang sudah usang, ia sandarkan punggung nya dan memejamkan mata nya.

Tiba-tiba bayangan Tasya muncul di pikiran nya. Rasa rindu yang selama ini ia rasakan tak pernah sedikitpun berkurang. Walau ia tau Tasya bukan ibu kandung nya, tapi rasa sayang Azka kepada Tasya begitu besar.

Ia bisa merasakan ketulusan Tasya kepada nya, tapi kenapa takdir seolah tak pernah membiarkan ia bahagia.

Dulu ia selama 10 tahun tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu, hingga Tasya hadir di hidup nya memberikan rasa yang tak pernah ia rasakan. Selama 1 tahun Tasya menjadi bagian dari hidup nya, selama itu ia merasa beruntung bisa merasakan kasih sayang seorang ibu. Tapi kebahagian itu lenyap oleh ayah nya sendiri. Dan sejak itu ia begitu membenci Radit, bukan hanya benci tapi ia juga kecewa dengan Radit.

Mommy, Untuk Daddy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang