BAB 7

15.3K 813 5
                                    

Hay semua, maav banget ya aku lama nggak up, kesehatanku lagi menurun, tiap hari mual, pusing, lemes nggk nafsu makan, emang ni yah calon babby aku manja banget....

Minta doanya ya semoga aku dan calon babby ku sehat terus sampai persalinan...

Semoga kalian masih setia menunggu cerita ini lanjut lagi ya.....

☆☆☆☆☆☆

SELAMAT MEMBACA









Hari ini, Tasya bener-benar membuatkan bekal untuk Raditya dan Azka. Pukul 5 pagi ia sudah bangum seperti biasanya. Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, ia berjalan menuju dapur untuk memasak.

Ia akan membuatkan nasi goreng seperti kemarin, karena sebelum pulang dari weekend, Azka meminta untuk dibuatkan nasi goreng.

Ia mulai berkutat dengan bahan yang akan di masak. Dengan telaten ia mulai memasukan bahan yang sudah di siapkan.

Karena ia sibuk memasak, sampai ia tidak tahu kalau ibunya menghampirinya.

"Kok banyak banget kamu masaknya nak?" Tanya ibu Tasya saat melihat nasi goreng di wajan itu.

Sambil menggaruk tekuknya yang tidak gatal, ia menjawab dengan malu-malu "emm itu buk, Azka minta dibuatin bekal".

"Azka?" Tanya ibunya bingung.

"Anak kecil yang waktu itu kesini sama Tasya itu loh bu" jelas Tasya.

Ibunya langsung mengerutkan dahinya bingung, kenapa bisa Azka meminta anak nya membuatkan bekal, emang ibu anak itu kemana. Pikir ibunya dalam hati.

"Emang ibu nya kemana kok dia minta kamu buatin bekalnya" tanya ibunya curiga.

"Uda meninggal bu" jawab Tasya sambil mematikan kompor.

Setelah itu, Tasya mengambil kotak bekal untuk nasi goreng. Lagi-lagi ibunya di buat bingung, kenapa anaknya mengambil 2 kotal bekal.

"Kok kotak bekalnya 2?"tanya ibunya.

"Buat papanya Azka"ucap Tasya sambil mulai menata nasi goreng di tempat bekal yang sudah di siapkan tadi.

Kali ini, ibunya benar-benar bingung. Ibunya langsung mendekati Tasya "kamu ada hubungan sama ayahnya anak itu?" Tanya ibunya curiga.

Dengan cepat Tasya langsung menggeleng. "Iya enggak lah bu, Tasya juga sadar siapa kita"

"Ingat ya Sya, kita tu derajatnya jauh di atas mereka, ibu nggak mau kamu di sakiti, kita kayak gini aja ibu uda bahagia kok, kamu ngerti kan sayang?"ucap ibunya sambil mengelus punggung Tasya.

"Iya bu Tasya ngerti kok"ucap Tasya tersenyum



★★★★★★



Setelah selesai menyiapkan dua kotak bekal buat Azka dan papanya, Tasya langsung mandi dan bersiap siap untuk mengantar bekalnya. Ia tidak mau kalau nanti papanya Azka kerumah nya dan akan menimbulkan omongan tetangga.

Dengan menghabiskam waktu 30menit, Tasya sudah siap untuk mengantarkan bekal itu. Tasya hanya memakai dres simple berwarna pink, dengan polesan tipis di wajahnya.

Setelah ia berpamitan dengan ibunya di kamar, ia langsung keluar rumah, namun saat ia membuka pintu, betapa kagetnya saat melihat dua orang lelaki yang berbeda usia. Siapa lagi kalau bukan Raditya dan Azka.

"Pagi Mommy nya Azka yang cantik" sapa Azka dengan berbinar.

"Azka"peringat Raditya yang merasa tak enak dengan panggilan Azka ke Tasya. Walau di hati kecilnya ia merasakan ada rasa yang aneh.

"Hehehe kan belum jadi mommy ya"ucap Azka polos. Tasya hanya mengacak rambut Azka sayang.

"Kok Azka kesini?, kan kakak bisa anterin."ucap Tasya lembut.

Azka langsung menatap daddy nya ragu. "Daddy yang ngajak Azka kerumah kakak"

Tasya yang mendengar jawaban Azka langsung menatap penuh tanya ke Raditya. Sedangkan Raditya merasa gugup. Entah kenapa ia bisa merasa gugup hanya di tatap wanita biasa, yang jauh dari level nya.

"Kan kemarin saya bilang, saya yang ambil bekalnya" ucap Raditya.

Tasya hanya bergumam dan menyerahkan dua kotak bekal yang sudah di isi oleh nasi goreng buatan nya tadi.

"Ini buat Azka dan ini buat Bapak"ucap Tasya.

Azka langsung berbinar saat menerima kotak bekal dari Tasya. "Waaahhhh makasih ya kak"

"Iya sayang"ucap Tasya mensejajarkan tingginya dengan Azka sambil tersenyum. Azka langsung mencium pipi Tasya.

"Menang banyak lagi tu bocah"batin Raditya.

"Kak Tasya anterin Azka sekolah ya?"pinta Azka memelas.

"Azka berangkat di  antar daddy"ucap Raditya.

"Padahal Azka pingin ngerasain seperti temen temen Azka yang di antar mama dan papa nya" ucap Azka dengan menunduk dan dengan mata yang berkaca kaca.

Raditya dan Tasya saling pandang dengan pikiran masing masing.

Raditya yang merasa gagal menjadi orang tua tunggal, sedangkan Tasya yang prihatin melihat Azka.

"Ya uda kak, Azka berangkat sekolah dulu, makasih bekalnya" setelah mengucapkan itu dan menyalimi tangan Tasya, Azka langsung berlari memasuki mobil.

Tasya yang melihat itu menjadi kasihan dan memutuskan untuk mengantar Azka sekolah.

"Saya antar Azka sekolah pak, biar nanti pulangnya saya naik angkot"ucap Tasya yang di respon anggukan Raditya.

Setelah menutup pintu rumahnya, Tasya berjalan mengikuti Raditya, sesampai di mobil, ternyata Azka sedang menangis.

"Hey sayang, kenapa nangis"ucap tanya sambil mengelus kepala Azka.

Azka langsung menoleh ke asal suara itu, dan betapa senang nya ia melihat Tasya. "Kak Tasya ngapain kesini?"tanya Azka.

"Katanya mau di antar, ya uda kalau nggk mau" goda Tasya

Azka yang mendengar bahwa Tasya akan mengantarnya langsung menghapus air matanya dan tersenyum. "Beneran mau anterin Azka?"tanya Azka menyakinkan.

"Iya sayang"ucap Tanya lembut.

"Yeeeehhhhhh!!!!!akhirnya Azka bisa ngerasain diantar kayak temen temen Azka

Tasya dan Raditya langsung saling pandang dan tersenyum.


Segini dulu ya guys....


Aku usahain up secepatnya...

Sampai ketemu di part selanjutnya...

Jangan lupa votmen ya...

See you ♥

Mommy, Untuk Daddy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang