00 - Prolog

2.4K 246 18
                                    

Hana hanya bisa terdiam dengan tatapan matanya yang kosong sembari memeluk kedua lututnya di lantai. Kamar yang biasanya selalu terlihat rapih kini benar-benar kacau layaknya kapal pecah, semua barang yang seharusnya tertata rapi, kini berjatuhan di lantai.

"Apa lagi?" Tanya Hana dengan suaranya yang gemetar ketika ia sadar kakaknya, Hongjoong mendekatinya.

"Harusnya kakak yang nanya gitu ke kamu" Hongjoong menghela napasnya dan menjatuhkan sebuah benda berbentuk persegi panjang tipis ke lantai. Benda yang selama dua hari terakhir selalu Hana cari-cari, dan ternyata ditemukan oleh Hongjoong di salah satu kamar mandi rumah mereka. "Dari dulu, kakak selalu berusaha sekuat mungkin buat jaga kamu, kakak selalu mikir kamu harus ketemu sama orang-orang baik biar kamu bisa punya kehidupan yang bahagia nantinya. Kakak udah berusaha keras tapi nyatanya malah orang yang selalu pingin kakak jaga ngerusak kehidupannya sendiri" lanjut Hongjoong "Kakak cuman bisa ngandalin kamu, dan kamu juga cuman bisa ngandalin kakak. Kakak mohon sama kamu, buat kasih tau siapa orangnya, kita selesain masalahnya bareng-bareng"

Hongjoong pun mendudukkan tubuhnya di samping Hana dan menggenggam tangan Hana yang masih gemetar karena terkejut melihat Hongjoong yang menunjukkan kemarahannya di hadapan Hana untuk pertama kalinya.

"Dek?" Panggil Hongjoong dengan kedua tangannya yang masih dengan setia mengenggam kedua tangan Hana "Masih gak mau ngomong juga?" lirih Hongjoong

Hana tetap diam seribu bahasa, entah apa yang membuat bibirnya seperti enggan menyebutkan satu nama yang saat ini sangat Hongjoong butuhkan.

"Dek, tolong.. Ini juga buat kebaikan kamu. Kakak, gak mungkin ngebiarin kamu ngehadapin semua ini sendiri, kamu tau, bahkan kamu liat sendiri gimana sulitnya jadi single parent"

Hongjoong hanya tidak ingin melihat pendiritaan yang sama untuk kedua kalinya. Cukup ibunya saja yang menganggung beban sebagai single parent, tidak dengan Hana. Ia ingin adik kesayangannya itu hidup bahagia.

"Kim Hana, kalau kamu terus diem kayak gini, terpaksa kakak harus cari tau sendiri siapa orangnya" lirih Hongjoong

Saat mendengar perkataan itu, seketika tubuh Hana merespon dan menatap kedua mata Hongjoong. Jika Hongjoong yang mencari tau sendiri siapa pria itu, bisa-bisa Hongjoong menghancurkan semuanya.

Kedua mata Hana seketika berkaca-kaca dan tenggorokannya terasa tercekat, ia tidak ingin menyebutkan nama itu, namun ini adalah cara satu-satunya untuk menyelematkan pria yang ingin ia lindungi.

"Park Seonghwa"

Tepat setelah Hana menyebutkan nama itu, ia menangis dengan sangat kencang sampai dadanya terasa sesak, bukan karena Seonghwa yang membuatnya ia berada di posisi ini, namun karena ia tau, ia berhasil melindungi orang yang ia sayangi, tetapi ia gagal melindungi orang yang selama ini selalu menyayanginya.

'Seonghwa, maaf.. Lagi-lagi aku membuat kamu terlibat dalam masalahku' batin Hana

 Lagi-lagi aku membuat kamu terlibat dalam masalahku' batin Hana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai ini cerita ATEEZ pertamaku, aku harap kalian suka. Ditunggu vote dan comment nya, karna vote dan comment kalian sangat membantu aku buat lebih semangat lagi bikin cerita

Thank you 🧡🧡🧡

Book 1: Number One - Park SeonghwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang