25. Jalan-jalan sama Pacar

701 19 2
                                        

"udah ayok naik" ucap Aldi setengah membentak menyadarkan lamunan wanitanya.

"Beneran sekarang?" Tanya Andini.

"Iya sekarang sayang..." Jawab Aldi sembari mengelus rambut panjang wanitanya.

"Tapi...Andini kan blm ganti baju" sambung Andini.

"Yaudah sih pake baju ini aja emangnya kenapa?hah." Sambar Aldi sembari berkacak pinggang.

"Masa iya jalan sama pacar nya sendiri pakaiannya kek gini" ucap Andini sambi mengerucut kan bibirnya.

"Udah ah gini aja gapapa. Ayok cepet naik."

"Iya...iya ini Andini naik" ucap Andini sembari memegang pundaknya Aldi untuk menyangga tangan nya saat menaiki motor Aldi.

"Amanda, Arina. Andini pergi dulu sama Aldi ya..." Pamit Andini kepada kedua teman-temannya.

"Ya.. ya.. seneng-seneng dulu aja sana sama pacar." Jawab Amanda setengah berteriak, karna Aldi sudah melajukan motornya.

"Aaah... Enak bener ya Andini.Punya cowo yang sikap nya dingin ke cewe lain kecuali pacarnya sendiri." Ucap Arina dengan wajah yang seperti orang yang tidak beruntung mendapat hadiah undian.

"Woy gebetan!" Teriak Aldo dari seberang jalan.

"Hah! gebetan?"

"Siapa yg gebetannya kecebong laut itu" tanya Amanda kepada Arina dengan wajah bingung.

"Ya elu lah Manda. Siapa lagi coba kalo bukan elu" sambar Arina dengan memutar bola matanya malas.

Aldo pun langsung menghampiri Amanda dan Arina.

"Jalan yuk" ucap Aldo langsung to the point.

"Lu mau ngajak jalan dia ato gue njir?" Sambung Arina setengah membentak.

"Ya gebetan gue dong" jawab Aldo sembari merangkul bahu Amanda.

"Ish... Lo nih apa-apaan coba" ucap Amanda yang kesusahan membuang rangkulannya Aldo.

"Aelah Manda. Gausah sok pura-pura malu gitu ngapa" sambar Arina yang tertawa kecil.

"Lo hari ini free kan? Gue mau ajak jalan." Ucap Aldo dengan nada melembut.

"Hah jalan? Ta...tapi gue"

"Lo tetep cantik, walaupun lo belum mandi" timpal Aldo.

Seketika pipi Amanda berubah menjadi merah seperti buah tomat.

"Aelah ngegombal muluk lo kecebong laut" ucap Amanda.

"Gimana, mau ga?" Tanya Aldo yang menatap dalam wajah Amanda.

"Udah nda terima aja. Itung-itung lo ngabisin weekend sama sih ni kecebong laut ketimbang lo rebahan muluk dirumah." sambung Arina dengan nada mengejek.

"Lo nih ngasih nama panggilan gue yang bagus dikit ngapa. Orang ganteng kek gini loh panggil kecebong laut." Sambar Aldo yang mulai berlagak sok kegantengan.

"Kecebong laut tuh panggilan yg cocok buat elu" ucap Arina dengan tawanya yang pecah.

"Udah...udah. kenapa Lo berdua malah jadi berantem gini sih." Sambung Amanda yang memisahkan perdebatan kedua temannya ini.

"Nda gimana? Mau kan? Ayolah mau" ucap Aldo dengan tangan yg memohon dan wajah memelas.

"Yaudah gue mau." Jawab Amanda.

"Yes" ucap Aldo dengan tingkah yang seolah-olah memenangkan pertandingan.

Amanda dan Arina hanya menatap malas melihat tingkah Aldo kali ini.

"Eh, tunggu bentar Nda. gue ambil motor dulu" ucap Aldo yang langsung berlari kecil mengambil motor nya diparkiran taman.

"Gak kakak, gak Adek sama aja deh tingkah nya." Ucap Arina sambil menggeleng kan kepalannya.

"Lo nanti balik sama siapa Rin?" Tanya Amanda kepada sahabatnya yang satu ini.

"Gue" sambung suara lelaki dari balik pohon.

Dan ternyata lelaki itu tak lain adalah Rian.

"Kok Lo bisa ada disini sih?" Tanya arina dengan bingung kepada Rian.

"Lo nih kek ngga paham sama mereka aja. Klo Aldi sama Aldo ada disini, pasti kunyuk² nya juga ada disini. Eh btw kunyuk satu nya lagi mana?" Tanya Amanda yang tengah mencari-cari seseorang.

"Siapa? Si Rey?" Tanya Rian dengan polos.

"Yailah siapa lagi coba" sambung Amanda dengan memalas.

Arina dan Rian hanya tertawa melihat tingkah Amanda.

"Si kunyuk satu itu lagi nganterin mama nya ke bandara" jawab Rian.

Tidak lama kemudian suara deruman motor terdengar. Yang tak lain itu adalah Aldo.

"Yok Nda" ajak Aldo yang masih duduk dimotor.

"Lo mau kemana nyuk?" Tanya Rian dengan bingung.

"Gue mau jalan-jalan sama gebetan gue dulu". Sambar Aldo dengan datar.

"Anak kecil, udah berani jalan sama cewe ya sekarang" ucap Rian dengan tawa meledek.

"Anjir Lo kunyuk pengkolan" timpal Aldo.

"Udahlah ayok cepet jalan. Daripada Lo ribut terus sama Rian." Ucap Amanda yang mulai menaiki motor ninja hitam milik Aldo.

"Nyuk, gua jalan duluan" timpal Aldo dengan meledak Rian.

"Anjir dah, ga kakak ga Adek sama aja" sambung Rian dengan kesal.

"Rin, ayok balik sama gue"

"Klo Lo gamau, sih ya gapapa"

"Tapi nanti kalo Lo ada apa-apa gue ngga tanggung jawab ya"

"Siapa tau nanti pas Lo balik sendirian, dijalan ketemu sama orang jahat. Terus Lo di.-"

"Yaudah-yaudah gue mau balik bareng Lo" ucap Arina setengah membentak.

"Nah klo ada gue kan Lo jadi aman". Sambung Rian dengan sombongnya.

Arina memutar matanya malas saat menatap Rian, dan akhirnya dia pergi meninggalkan Rian.

"Woy calon pacar! Kenapa jalan duluan sih" teriak Rian yang menyadari kepergiannya Arina.

***

Andini mencari-cari kantong jaket nya Aldi, dan meletakan tangannya didalam jaket hodie milik lelakinya.

Aldi hanya melihat sekilas kelakuan wanita nya itu. Dan sedikit menarik senyum dibibirnya serta menggeleng kan kepalannya.

Dia sudah mengerti kelakuan Andini setiap ia bonceng.

Tidak lama kemudian, motor ninja merah Aldi mengarah ke parkiran sebuah restoran yang bernama "BASING".

"BASING" kata yang diambil dari banyaknya wanita-wanita yang setiap diajak makan dengan pacarnya, dan di tanya 'mau makan dimana?' Pasti jawabannya selalu 'BASING'.

"Loh Al, kenapa berenti disini?" Tanya Andini dengan bingung.

"Gue tau, pasti Lo blm sarapan kan" jawab Aldi sembari membuka helm full face nya.

"Hehe tau aja deh pacarku ini" sambung Andini dengan tawanya.

"Daritadi dijalan perut Lo bunyi terus tuh"
Ucap Aldi dengan datar.

"Ish.. ya namanya juga orang laper. Jadi ngga bisa ketahan bunyi nya" sambar Andini dengan menunduk menutupi wajah malunya.

"Yaudah ayo masuk" ucap Aldi sembari memegang pergelangan tangan Andini.

Andini pun hanya mengangguk untuk mengiyakan.

_________________________________________


AldiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang