1. Aldi Denova Alvaro

2.7K 68 1
                                    

Saat Aldi sampai disekolah nya ternyata pintu gerbang nya sudah tertutup.

Ia mencari cara agar bisa masuk ke area sekolah itu.

Aldi mencari sosok pria penjaga gerbang atau lebih tepat nya satpam.

Pak Amin nama seorang satpam yang ada di SMA Kencana. Aldi sering membohongi pak Amin, agar ia bisa masuk melewati pintu gerbang sekolah.

Aldi turun dari motor nya dan mencari seorang satpam sekolah, ternyata satpam itu sedang duduk santai sambil menikmati kopi dengan roti.

"Pak, bukain gerbang nya dong." pinta Aldi dengan santai nya.

"Tapi den...ini kan sudah peraturan sekolah," ucap pak Amin yang mendekat ke arah Aldi.

"Bapak mau saya aduhin ke papa saya, biar bapak dipecat"

"Bapak lupa ya kalau papa saya pemilik sekolahan ini." kata Aldi dengan melipatkan kedua tangan nya diatas dada.

Pak Amin mulai bingung dengan perkataan Aldi, dan akhir nya ia membuka kan gerbang untuk Aldi.

Ia takut jika perkataan Aldi itu benar akan terjadi.

"Makasih pak.." ucap Aldi yang berlalu melewati pak satpam dengan motor nya.

"Okee den..." ucap kembali pak amin.

Aldi mulai memarkirkan motor nya dekat dengan motor kembaran dan sahabat nya.

***

Aldi menyusuri koridor sekolah dengan sangat santai, dan ada beberapa para mata siswa siswi yang sedang melakukan olahraga di lapangan tertuju pada Aldi.

Hal itu hanya membuat raut wajah aldi tidak berubah sama sekali, yaitu tetap datar.

"ALDIIII!!"

Aldi tergejolak kaget dengan panggilan itu, tetapi ia tahu siapa yang memanggil nya itu.

Siapa lagi kalo bukan pak Nanang, kepsek SMA Kencana yang terkenal killer dan galak seperti Macan.

"Apa kamu tidak bosan setiap hari bapak hukum kamu,hah?" tanya lelaki itu dengan berkacak pinggang dan mendekat kearah Aldi.

Aldi hanya diam menatap datar kearah pak Nanang.

"Sekarang kamu ikut bapak!" pinta pak Nanang kepada Aldi.

Baru saja pak Nanang berbalik badan, Aldi langsung lari dengan pelan meninggalkan pak Nanang tanpa sepengetahuan lelaki itu.

Pak Nanang semakin kesal dengan apa yang dilakukan Aldi.

"Kalo kamu bukan anak yang pintar, dan juga anak dari pemilik sekolah ini, saya pasti sudah mengeluarkan mu dari sekolahan ini!"gumam nya.

***
Aldi sampai di depan kelas nya dengan napas yang belum teratur. Dan perlahan-lahan ia mengatur napas nya semula.

Aldi mengintip dari jendela kelas, ternyata suasana kelas sangat hening. Dan diliat Aldi, ternyata guru yang mengajar di kelas nya adalah bu Sinta guru fisika yang terkenal galak.

"Pantas saja kelas hening, orang diajar sama si singa," gumam nya.

Saat Aldi mengintip, ia melihat sahabat sahabat nya yang fokus menulis.

Kemudian Aldi mengambil batu kerikil yang ada disekitar halaman depan kelas dan melemparkan nya kepada Rian.

"Aww, siapa yang nimpuk gue nih" ringis nya dengan tangan memegangi telinga yang terkena timpukan tadi.

Semua tatapan murid XI IPA 3 tertuju kearah Aldi.

Rian tersenyum kaku dengan semua tatapan itu.

"Kenape lu nyuk? ganggu kita belajar aja." celetuk Rey kepada Rian.

"Hehe..maaf, gue refleks kaget" ucap Rian dengan sok lucu nya.

"Sudah jangan berisik' kalian lanjutkan mengerjakan soal nya" pinta bu Sinta yang sedang menulis didepan papan tulis.

Rian masih celingak celinguk mencari siapa yang melempar nya dengan kerikil tadi.

Ternyata lemparan kerikil itu dari sahabat nya, yaitu Aldi.

Mereka berbicara dengan bahasa isyarat agar tidak ketahuan bu Sinta.

Rian mengangguk mengerti dengan apa yang Aldi pinta.

Rian segera memberi komando kepada teman teman sekelas nya. untuk diam saja dan tidak memberi tahu bu sinta saat Aldi masuk nanti.

Aldi segera melakukan aksi nya, saat ia berada didepan pintu kelas tiba-tiba saja ada seseorang yang mendorong nya.

Dari dorongan itu Aldi terjatuh ke lantai dengan posisi tengkurap. Dan kejadian itu membuat teman-teman kelas nya tertawa terbahak-bahak.

"Aiissh Aldi bego" gumam Rian dengan tawa terbahak bahak

"Arrggh..rencana gue gagal" ucap nya sembari berdiri.

"Ma...maaf gue gak sengaja" ucap seorang cewe yang mendorong nya.

Aldi menatap cewe yang mendorong nya tadi, tetapi cewe itu hanya menundukkan kepala sehingga Aldi tidak bisa melihat wajah nya.

"Aldiiii!" ucap bu Sinta mengangetkan Aldi.

"Sekarang kamu.-"

"Berdiri dan hormat dibawah tiang bendera sampai jam istirahat." potong Aldi.

Kelakuan Aldi mendapat tatapan tajam dari Bu Sinta.

"Kalau kamu sudah paham.-"

"Siap bu..." potong aldi, dengan tangan hormat seperti hormat kepada sang bendera.

Bu sinta hanya berkacak pinggang dengan kelakuan murid nya yang satu ini.

"Semua ini gara-gara lo!" bisik aldi kepada cewe itu saat melewati nya.

Dan cewe itu langsung meletakkan buku cetak di meja bu Sinta.

"Terimakasih Andini" ucap bu Sinta kepada cewe itu.

"Sama-sama bu." balas nya.

***
____________________________________

Jangan lupa vote☺ and comment nya:)

AldiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang