Ditengah perjalanan Andini masih bingung dengan sikap cowo ini, padahal ia belum kenal dengan cowo ini. Andini murid baru, ia berinteraksi dengan siswa siswi di SMA Kencana baru 1 minggu ini.
"Baru kali ini gue nurut sama perintah orang yang belum gue kenal" celetuk Andini pelan.
Tetapi perkataan Andini masih sempat terdengar oleh Aldi, sehingga Aldi hanya mengangkat sedikit sudut bibir nya dan sekilas melihat kaca spion motor nya.
"Sebenarnya siapa sih nih cowo main perintah-perintah gue, udah penampilannya kayak anak brandalan, tapi...dia ganteng sih" batin Andini dan bersenyum tipis.
Tiba-tiba saja ada seorang pria tampan yang mengendarai mobil berwarna merah menghadang jalan Aldi dan Andini.
"Kak Arkan" gumam Andini.
Aldi mengerutkan kening dengan apa yang baru ia dengar
"Siapa lo" tanya Aldi datar.
"Kepo" jawab Andini dengan ketus.
Setelah tidak mendapat jawaban yang benar dari Andini, akhirnya Aldi pun tidak melanjutkan pertanyaannya.
"Lo Siapa...? main ngalangi motor gue lewat" tanya Aldi kepada seorang pria itu.
Arkan hanya bingung menatap pria yang bersama dengan adik nya.
"Gue Arkan, kakak nya Andini...mau apa lo?" jawab Arkan dengan sinis.
Perlahan Arkan berjalan mendekat ke arah Aldi dan Andini, dan diberikan senyuman manis dari Andini.
Disisi lain Aldi merasa malu dengan apa yang ia lakukan kepada Arkan. Tetapi Aldi bisa mengkondisikan rasa malu nya dengan raut wajah datar.
"Gue hadang jalan lo karna gue mau jemput adek gue yang lagi sama lo" jelas Arkan.
Arkan langsung menarik lengan Andini, dan memukul pundak Aldi sekilas dan mengucapkan kata "thanks", Sebagai tanda terima kasih.
Andini sudah masuk ke dalam mobil dan disusul Arkan kemudian.
Arkan melajukan mobil nya dan meninggalkan Aldi yang masih mematung.
"kenapa gue tiba-tiba ajak Andini balik bareng?" tanya nya dalam hati.
"Aaarggh" umpan Aldi.
Aldi segera menaiki motor nya dan melaju dengan kecepatan rata-rata.
Dan ia masih saja memikirkan apa yang baru saja terjadi.
***
"Dia siapa kamu dek?" tanya Arkan kepada Andini.
"Aku juga gatau kak dia siapa, tapi tadi waktu dia ajak Andini balik bareng andini tuh serasa kaya dihipnotis loh kak, gak bisa nolak, Andini juga bingung lah" cerita Andini panjang lebar.
"Dia temen satu sekolah kamu bukan.?
"Iya kak...tadi pagi Andini gak sengaja nabrak dia"
"Lah terus kenapa kamu blm kenal dia?" tanya kak Arkan dengan bingung.
"Gimana mau kenalan kak, orang dia itu dingin banget,"
"kayak es" sambungnya.
"tapi...dia cakep dek" goda Arkan kepada Adik nya.
"Isssh apa sih kak..." tanya Andini dengan wajah yang mulai merah seperti tomat.
"Eh... Tapi masih cakepan kakak deng" sambung Arkan dengan sombongnya.
Andini hanya melirik sinis melihat tingkah kakak nya.
Arkan memang senang mengganggu adik nya, terkadang sampai membuat Andini menangis.
"Tapi...menurut kakak si cowo tadi anak nya brandalan,"
Andini menatap Arkan lebih dalam.
"Maksud kakak.?"
"Dari penampilan nya aja udah keliatan brandal gitu, apa lagi sifat dan kelakuannya." umpan Arkan kepada Andini
"Kalo kakak ramal nih ya, dia itu langganan ruang BP disekolah kamu, dia juga tipe cowo yang memainkan hati para wanita." ucap Arkan dengan sok bijak nya
Andini mengolah setiap kata yang Arkan ucapkan tentang pria tadi (aldi).
"Tapi...kan gak semua orang yang berpenampilan seperti itu nakal kak,"
"Kan yang keliatan nya brandal itu belum tentu kelakuan nya juga ikut brandal kak"
"Karna orang yang keliatan nya baik aja kadang jahat." sambung Andini tidak mau kalah dari kakak nya.
"Hmm...okee omongan kamu ada benar nya juga"
"Tapi...kalo apa yang kakak ucapkan ini benar, kamu siap-siap aja buat jauhi tuh bocah." celetuk Arkan kepada Andini.
"Sejak kapan gue dekat sama tuh cowo,?" tanya Andini dalam hati
Lalu Andini hanya menganggukan kepala untuk mengiyakan pembicaraan nya dengan Arkan.
Andini masih heran kenapa kakak nya berfikiran sampai segitu nya tentang cowo tadi.
***
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldini
RomanceSebelum nya tidak ada wanita yang bisa menarik perhatian si manusia es ini. Tapi mengapa sejak bertemu dengan siswi baru di sekolah nya, ia merasakan sesuatu yang berbeda dari wanita ini. Yaitu perasaan Cinta dan peduli. Dan karna kehadiran wanita i...