Entah ini bisa dibilang 1 tahun yang lalu atau beberapa bulan yang lalu saat Mark masih menyandang sebagai kakak kelas Rain dan kawan-kawan dan sebagai ketua osis mereka.
"Rain"
Saat itu pertama kalinya Rain berbicara secara langsung dengan Mark, karna biasanya dia hanya bisa berkomunikasi melalu chat itupun dari grup osis dan MPK.
"Iya kak, kenapa? "
Rain menatap Mark sopan sebagai kakak kelasnya. Perlu diketahui bahwa sekarang mereka sedang ada di ruang osis dan sedang mengerjakan suatu event untuk ulang tahun sekolah."Gak papa. Hmm... Kamu pulang sama siapa? " entah hanya basa basi atau emang Mark sengaja untuk mendekati Rain namun bagaimanapun dia tidak boleh berprasangka buruk kepada kakak kelas nya itu.
"Saya pulang sama Renjun kak" sepertinya jawaban Rain itu mampu membuat Mark menumbuhkan sisi ingin bersaingnya dengan Renjun apalagi mengingat bahwa Renjun adalah salah satu kandidat yang nantinya akan menggantikan posisinya.
Disisi lain lebih tepatnya di kelas, Renjun dan Jaemin sedang berdiskusi bersama tentang mereka yang akan menjadi kandidat Ketua osis dan Ketua MPK itu.
"Jun, udah sore nih. Lo gak mau nyamperin Rain buat pulang bareng gitu? " tanya Jaemin sambil melihat jam tanganya yang menunjukan bahwa mereka memang harus segera pulang
"Oh iya, hampir aja gue lupa. Yaudah kita lanjut besok aja ya, gue duluan" Renjun langsung bergegas membereskan barang-barangnya dan berlari menuju ruang osis untuk mengajak Rain pulang.
Tokk...
Tookkk..
Tok...
Suara pintu ruang osis terdengar oleh Mark dan Rain yang langsung menoleh kearah pintu dan menampakkan Renjun yang sedang berdiri disana sambil menyampirkan tasnya di pundak dan tersenyum manis ke arah Rain.
"Rain, yok pulang"
Setelah mendengar ajakan dari Renjun, Rain segera membereskan barang-barangnya dan tak lupa berpamitan dengan Mark.
"Kak, Rain pamit pulang ya" entah kenapa Mark tidak rela saat Rain mengatakan itu dan bergegas menghampiri Renjun yang menunggunya di depan pintu, sedangkan yang menjemputnya itu hanya tersenyum kepada Mark.
Setelah saat itu entah kenapa dalam diri Mark sangat terobsesi untuk memiliki Rain, bagaimanapun dan apapun caranya ia harus bisa mendapatkan Rain.
Pagi ini seperti biasanya, Rain sudah duduk di meja makan sembari menunggu Renjun menjemputnya tapi tiba-tiba saja dari arah luar rumah Rain terdengar suara klakson mobil, awalnya Rain kira itu adalah Renjun namun ia ingat bahwa Renjun belum diperbolehkan menyetir mobil sendiri.
Tok...
Tok...
Tok...
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJUN [TERBIT]
FanfictionTeruntuk Renjun Jangan lupa sarapan ya, karena pura-pura lupa itu butuh tenaga. Dan lo harus inget gak semuanya bisa lo sholawatin Njun, sebenernya bisa tapi harus pake usaha juga dong Njun jangan kaya nyantet tapi halal. Jangan suka sholawatin fo...