"Mark, lo gak papa?" tanya gadis ini pada pemuda yang kini terbaring di ruang kesehatan kampusnya.
Mark, pemuda itu entah kenapa tiba-tiba pingsan saat selesai kelas keduanya tepat di depan pintu kelas sehingga membuat beberapa mahasiswa heboh dibuatnya, apalagi mengingat jika pemuda berdarah campuran itu merupakan salah satu mahasiswa famous yang banyak digandrungi mahasiswi lainnya namun sikap ramahnya saat SMA itu tidak ia bawa ke bangku kuliahnya, kini pemuda ini menjadi sosok yang misterius dan dingin, hanya berbicara kepada orang-orang yang benar-benar dekat dengannya contohnya gadis ini.
"Gue gak papa" jawabnya sambil menghela nafas, merasakan bahwa kepalanya terus berdenyut.
"Ck... Bisa gak sih lo terus terang sama gue, gak usah bertingkah kaya cewe yang kalo ditanya jawabnya gak papa atau baik-baik aja padahal semuanya gak lagi baik-baik aja Mark!" gadis ini berseru kesal kepada pemuda yang baru siuman dari pingsannya, dia tak habis fikir dengan Mark yang tidak pernah mau berbagi cerita tentang dirinya dengan orang lain seolah-olah tidak ada yang dekat dengan pemuda itu dan dia terlalu tertutup untuk pintu yang terbuka.
"Gue udah bilang gue gak papa Mina!" nada bicaranya mulai terdengar keras di telinga gadis ini.
Mina, gadis dengan rambut hitam sebahu dan wajah cantik yang membuatnya cukup populer walau tak sepopuler katingnya yang lain, gadis ini mulai memasuki kehidupan Mark pada saat masa orientasi mereka sebagai mahasiswa baru di kampus, entah apa yang membuatnya tahan berteman dengan kulkas berjalan ini hanya saja Mina memiliki ketertarikan tersendiri dengan pemuda berdarah campuran itu.
Menurut kebanyakan orang yang melihat hanya dengan mata telanjang mereka akan mengira jika diantara Mark dan Mina memiliki suatu hubungan khusus yang mereka sembunyikan dari khalayak umum namun nyatanya Mark selalu menjadi pintu tertutup untuk Mina.
"Lo gak bisa bilang kaya gitu! Lo pikir gue bego? Gue gak tau apa yang selama ini lo lakuin? Gue tau semuanya Mark! Gue tau dan gue udah berusaha buat lo sadar kalo dunia ini masih berputar sekeras apapun lo untuk menghentikan waktu dimasa dia masih sama lo!" seruan gadis ini begitu memekakan telinga Mark, dia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi dalam menghadapi pemuda itu.
Awal pertemuan mereka terasa sangat asing meski mereka satu fakultas dan terkadang memiliki kelas yang sama, Mina sebisa mungkin ingin dekat dengan pemuda itu namun Mark seperti selalu berusaha menolaknya mentah-mentah, awalnya dia merasa tak akan ada harapan untuk mendekatkan diri kepada pemuda itu namun saat pertemuan mereka di Mapala membuatnya merasa bahwa Tuhan masih ingin mempersatukanya dengan Mark, walaupun dia tahu jika itu tak akan mudah dilakukan.
"Lo gak tau apa-apa tentang hidup gue dan bahkan lo sama sekali gak tau apapun tentang dia, jadi jangan coba-coba buat bahas dia diantara pembicaraan kita!" ucapan pemuda ini sungguh penuh penekanan, sedangkan Mina hanya menatapnya dengan tatapan sengit dan malas, dia terlalu teracuni dengan fikirannya tentang gadis yang selama ini membuat hidupnya setengah mati atau mungkin kini pemuda itu sudah tidak hidup lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJUN [TERBIT]
FanfictionTeruntuk Renjun Jangan lupa sarapan ya, karena pura-pura lupa itu butuh tenaga. Dan lo harus inget gak semuanya bisa lo sholawatin Njun, sebenernya bisa tapi harus pake usaha juga dong Njun jangan kaya nyantet tapi halal. Jangan suka sholawatin fo...