08. Johnny dan Kucing Garong

2.6K 338 18
                                    

Renjun berjalan menyusuri koridor yang sepi karena memang masih terlalu pagi untuk berangkat sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun berjalan menyusuri koridor yang sepi karena memang masih terlalu pagi untuk berangkat sekolah.
Renjun berjalan sembari membaca sebuah buku yang tidak bisa dibilang novel karna itu memang bukan buku novel, dia memegang buku itu dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegangi tas di sampiran pundaknya dan matanya yang mengenakan kacamata Harry Potter itu nampak tetap fokus pada bukunya, mungkin karna dia berfikir ini masih pagi dan tidak ada seorang pun yang berlalu-lalang di koridor sepagi ini.

"TAHU BULAT, DI GORENG DADAKAN LIMA RATUSAN AHOY...."

Entah itu suara makhluk gaib penunggu sekolah atau emang orang gila yang masuk sekolah.
Mana ada kang tahu bulat keliling pagi-pagi begini.

Renjun tak mempermasalahkan suara goib itu dan terus melangkah menuju kelasnya.
Namun dari belakang terlihat Echan berlari riang sambil membawa plastik kresek berukuran sedang entah apa isinya.

"Woy Njun, tungguin atuh" dengan spontan Renjun menghentikan langkahnya dan menatap Haechan malas, tumben bangetkan tuh bocah udah dateng pagi-pagi padahal biasanya 5 menit sebelum bell baru dateng.

"Hmm... " Renjun hanya berdehem pelan, setelah melihat jarak Haechan sudah mulai lebih dekat denganya, ia pun melanjutkan langkahnya.

"Eh Jun, lo sering dateng sepagi ini?" kali ini Renjun hanya menjawabnya dengan anggukan, sebenarnya malas untuk berjalan beriringan dengan Haechan pasalnya pasti bakal ribet karna Echan doyan rumpi.

"Lo sendiri tumben jam segini udah berangkat" Renjun hanya basa-basi

"Kan hari ini ada PR fisika jadi gue mau nyontek sama lo, boleh ya boleh?" Haechan menatap Renjun dengan puppy eyes nya, yang di tatap mendelik geli oleh sikap si malika itu.

"Ogah minta aja sono sama yang lain" Setelah mengatakan jawabanya dia langsung bergegas pergi meninggalkan Haechan yang mulai mengrengut karna gak dapet contekan kali ini.

"Punya temen ko gak bisa dimintain contekan" Haechan berhenti sebentar untuk bermonolog dan mulai membuka plastik kresek nya dan lihatlah apa yang Echan genggam sebuah tahu bulat.

"Enakan juga makan tahu bulat"

Brak...

Pintu kelas di buka dengan paksa oleh laki-laki bermarga Na itu dan lihatlah kedua penghuni yang sudah ada di dalam kelas menatap pemuda itu kesal.

"Astaga Na, lo bikin kita berdua jantungan aja, kenapa sih?" Haechan membuka suara kepada pemuda yang kini sudah duduk di kursi nya itu.

"Gue lupa kalo sekarang ada PR fisika, lo udah Chan?" pertanyaan Jaemin itu hanya di jawab dengan gelengan oleh Haechan yang kini tengah sibuk dengan benda pipih di tanganya itu.

Jaemin menghela nafasnya kasar, jika saja tadi malam dia tidak kebablasan main PS dengan tetangganya itu pasti tidak seperti ini kejadianya.

"Njun, liat PR dong" Pemuda Na ini mengeluarkan jurus andalanya dalam merayu seseorang, tapi ayolah itu tidak akan bisa merayu Renjun.

RENJUN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang