07. 134340

2.7K 367 10
                                    

Disini lebih tepatnya kelas X IPA 1 yang mungkin kelak akan menjadi generasi penerus Echan yang doyan gosip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disini lebih tepatnya kelas X IPA 1 yang mungkin kelak akan menjadi generasi penerus Echan yang doyan gosip.

Brak...

Si tetuah lambe turah ini memasuki kelas dengan heboh sampai menggebrak meja yang kini telah dikelilingi oleh ke empat sahabatnya itu.

"Woy kalian tau gak?"
Keempat temannya sudah menatapnya jengah, sudah dapat dipastikan bahwa ini bocah satu bawa gosip baru lagi.

"Udah gak usah banyak bacot dah, gue tau lo mau ngegosip jadi mulai aja gosipnya" Samuel menatap malas kearah Daehwi yang kini sedang mengatur kata-kata untuk gosipnya.

Sedangkan ke tiga sahabatnya hanya mengangguk menunggu Daehwi memulai ceritanya.

"Gue tadi liat kak Mark ada di kantin bareng kak Jeno, kak Echan sama kak Chenle" mau tau gak gimana ekspresi mukanya Daehwi pas bilang gini dengan hebohnya sambil gebragin meja sedangkan ke empat temenya cuma natap mereka datar.

"Gue heran deh sama lo wi, faedahnya apa sih ngurusin urusan mereka?" Baejin menatap temanya ini heran, emang kayanya Daehwi udah kepo banget sama urusanya kakak kelas famous mereka itu.

"Tau lo wi, ngutang gorengan di kantin aja belom bayar. Ini malah ngurusin idup orang lagi" Jihoon berkomentar sambil memakan roti lapis miliknya yang ia bawa dari rumah.

"Yakan gue cuma nyampein kabar terbaru dari akun lambe turah SMA Angkasa dan jangan lupakan kalo gue udah masuk salah satu tetuah mereka" begitulah ngebacotnya Daehwi yang selalu mengagung agungkan tentang tetuah lambe turah.

Lain halnya dengan ini, mungkin ini bukan waktunya untuk kembali, bukan waktunya untuk memperlihatkan orbitnya yang selalu berputar mengitari mentarinya yang tak pernah memberinya nama.

Hatinya bahkan mulai dingin, sedingin -248° yang terkadang hangat sehangat semestinya ia ada.

Dia merindukannya namun selalu kehilangan, bahkan seseorang menghapusnya namun dia bahkan tidak bisa melupakan.

Ayolah yang ia butuhkan hanya berdiri disamping orang tersayangnya dengan tersenyum cerah dan bertanya "Bagaimana kabarmu?"
Sesulit itu kah untuk menanyakan kabar?

Mengorbit jauh dari jangkauanmu, selalu tak dianggap padahal ada. Kecil bukan berarti tak berarti, apa bedanya ia dan bintang yang lain? Mereka sama namun hanya dia yang tak bernama, bukan sahabat ataupun teman namun dia juga bagian dari dunia mentarimu.

"Kalau gitu mungkin lain waktu"

Dia mulai beredar dari pandangan orang-orang dan hilang ditelan gelombang keramaian yang semu semata.

Meninggalkan tempat yang dulu ia selalu kunjungi setiap harinya bersama kenangan yang mungkin bisa dibilang kebanyakan adalah kenangan yang lumayan indah meski tidak sepenuhnya.

Rain sekarang sudah ada di dalam kelas, bahkan bukan hanya Rain tapi semua murid di kelasnya karna akan ada pengumuman dari Ibu Inem selaku Guru BK mereka.

RENJUN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang