Sudah hampir setengah jam Rain menunggu hujan redah, namun sepertinya hujan itu tak akan redah dengan cepat dan Rain juga tidak ingin pulang malam, memang siapa yang akan mengantarnya jika ia pulang malam tapi disisi lain juga dia tidak ingin kehujanan tapi apa boleh buat kan.
Renjun juga baru saja keluar dari kelas setelah sekian lama terdiam karna ucapan Rain, dia kini bisa melihat bahwa Rain sedang menunggu hujan redah dengan berteduh di Lobi dan dia berniat ingin menghampiri gadis itu lalu setidaknya mengajaknya pulang bersama tidaklah buruk kan?
Renjun sudah membuka payung yang ia bawa dan berjalan kearah Lobi untuk menghampiri Rain yang tengah menunggu sendiri di sana, baru setengah perjalanan sepertinya dia terlambat, Rain sudah terlebih dahulu menerjang hujan bersama Mark dengan ditutupi oleh jas yang Mark bawa, Renjun dapat melihat jika kedua manusia itu berlari menghampiri halte bus yang ada di depan sekolah.
Seketika payung yang ada di genggamannya terjatuh begitu saja, Renjun terdiam sebentar membiarkan dinginnya air hujan menyentuh tubuhnya, namun aneh dia tidak merasakan dingin sedikitpun malah sebaliknya.
Sedangkan Rain sendiri sudah sampai di halte bus bersama Mark dengan keadaan setengah basah karna terbantu dengan jas yang Mark bawa namun kondisi kakak kelasnya itu malah basah kuyup karna membiarkan jasnya di pakai oleh Rain.
Tadi saat Rain sedang menunggu hujan redah, Mark menghampirinya dan menawarkan untuk menunggu di halte agar mereka dapat segera pulang karna hujan pastinya akan sangat lama untuk di tunggu redahnya, awalnya Rain menolak namun Mark terus memaksanya karna tidak ingin meninggalkannya sendiri hingga akhirnya Mark menawarkan agar mereka berdua memakai jas yang Mark bawa untuk mengurangi jumlah tetesan air hujan yang akan mengguyur mereka namun ternyata hanya Rain yang memakai jas itu karna Mark sudah berlari terlebih dahulu.
"Kamu gak papa? Dingin ya?" tanya Mark sambil meraih kedua tangan Rain dan menggosok-gosokkannya supaya hangat
Dalam hati Rain, seharusnya ia yang bertanya seperti itu karna Mark yang lebih basah kuyup.
Disisi lain Renjun sadar dengan keadaanya lalu mengambil payungnya yang tadi terjatuh namun dia malah menutupnya, memang apa gunanya lagi payung yang ia bawa? Toh dia sudah basah kuyup juga
Lagi-lagi Renjun terdiam namun kini ia terdiam di dalam mobilnya, berfikir apakah akan mengajak Rain pulang atau tidak tapi Rain juga sedang bersama Mark dan di lain sisi Renjun tau bahwa sudah tidak ada bus yang akan datang karna hari sudah terlalu sore dan bus terakhir telah berangkat 15 menit yang lalu.
"Seharusnya aku yang nanya sama kakak, kakak gak kedinginan? Baju kakak kan basah kuyup, lagian kenapa coba tadi lari duluan padahal katanya di pake berdua" mendengar omelan Rain yang sambil menatapnya dengan tatapan kesal, Mark hanya tersenyum menanggapinya.
"Kalo kakak ikutan pake juga nanti percuma malah kita berdua yang bakal basah kuyup, kalo ginikan kamu jadi gak terlalu basah kaya kakak" meski sedang menjawab omelan gadis ini tetapi tetap saja Mark masih fokus menggosok kedua tangan Rain dan sesekali meniupinya agar tetap hangat
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJUN [TERBIT]
FanfictionTeruntuk Renjun Jangan lupa sarapan ya, karena pura-pura lupa itu butuh tenaga. Dan lo harus inget gak semuanya bisa lo sholawatin Njun, sebenernya bisa tapi harus pake usaha juga dong Njun jangan kaya nyantet tapi halal. Jangan suka sholawatin fo...