Deja Vu

1K 106 0
                                    

Dengan sebuah pemaksaan akhirnya aku berada di dalam mobil mewah milik Sasuke. Dengan teganya ia menyuruh supirnya pergi pulang dengan taxi, dan memakai mobilnya untuk pergi bersamaku.

"Bagaimana dengan sepedaku?" tanyaku.

"Kenapa kau mengkhawatirkan hal itu? Kita akan bersenang-senang," ujar Sasuke sambil mendekat ke arahku.

Aku bersiap siaga dengan aksi sasuke yang semakin mendekatiku. Aku baru saja akan bertanya ketika sasuke meraih setbelt dan memasangnya di tubuhku. Aku bisa melihat Sasuke yang menyeringai padaku.

"Kenapa? Apa kau berdebar-debar?" tanyanya masih dengan posisi yang berjarak dekat denganku.

"Be..berdebar-debar apa maksudmu?" tanyaku sambil memalingkan wajahku.

"Aku tau kau tidak bodoh, Sakura." Sasuke akhirnya menjauhkan wajahnya dariku. Dengan perlahan ia melajukan mobilnya.

Kami tidak berbicara sama sekali selama di perjalanan. Sasuke sibuk menyetir, dan aku sibuk dengan pikiranku.

"Sakura..," panggil Sasuke tanpa menolehkan pandangannya dari jalanan.

"Hm?"

"Kau mau balikan denganku?" tanyanya.

Aku sudah mendengar pertanyaan itu berulang-ulang kali dari mulut sasuke, dan kali ini nada bicaranya terdengar sangat serius.

"Kau tau jawabanku akan tetap sama," jawabku sambil mendekap kedua tanganku di dada.

"Dan kau tau aku tidak akan menyerah sampai jawabanmu berubah,"

Aku memutar bola mataku. Nada ucapannya yang sangat percaya diri itu, dan sikapnya yang begitu egois, dia pikir dia siapa bisa mengendalikan semuanya dengan tangannya?

"Kau coba saja. Karena aku rasa aku sudah mulai menyukai orang lain." ujarku.

Seketika Sasuke membanting stir ke tepi jalan dan berhenti secara mendadak, membuat jantungku berdegup sangat kencang.

"Kau gila ya?" ujarku histeris.

Aku melihat ekspresi Sasuke yang sangat sangat serius. Tangannya tak lepas dari setir mobil. Matanya menatap tajam ke jalanan, sebelum akhirnya ia mengarahkan tatapan itu ke mataku. Untuk beberapa saat aku takut melihatnya.

"Kau menyukai orang lain? Siapa?" tanyanya.

"Kenapa bertanya begitu? Kau lihat, wajahmu seperti mau membunuhku"

Sasuke menghela nafas. Untuk beberapa saat dia terdiam. Ia kemudian memutar tubuhnya sedikit menghadap ke arahku. Tangannya bergerak meraih tanganku.

"Sakura, apapun itu kesalahan yang pernah aku perbuat selama kita bersama, aku benar-benar minta maaf. Aku..aku benar-benar mencintaimu. Apapun akan aku lakukan untukmu..aku..tak rela jika kau bersama orang lain.." Aku bisa merasakan tangan Sasuke yang meremas jemariku ketika ia mengatakan itu.

Dengan perlahan aku menarik tanganku dari genggaman sasuke. Aku menatapnya datar.

"Kenapa kau bersikap seperti ini? Banyak gadis yang mau denganmu. Kenapa kau begitu keras kepala ingin balikan denganku?" tanyanya.

"Karena apa lagi? Karena aku memang mencintaimu, Sakura" jawaban Sasuke seketika membuat jantungku berdebar.

Wajahnya terlihat sangat serius. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi. Kami sama-sama diam. Setelah beberapa saat tenggelam dalam keheningan, Sasuke kembali melajukan mobilnya.

#-

Jam menunjukkan pukul 17.30 setelah aku dan Sasuke  keluar dari bioskop. Aku sangat menikmati filmnya. Sasuke benar-benar memahami seleraku.

Sasuke menghentikan mobilnya di dekat jembatan konoha. Dimana matahari terbenam terlihat begitu indah dilihat dari sana.

"Kau mau melihat matahari terbenam?" tanya Sasuke kepadaku.

Aku mengangguk sebagai jawaban iya. Kami keluar dari mobil, dan berjalan menyusuri jembatan.

Kami berhenti di tengah-tengah jembatan, dimana matahari terbenam terlihat sangat jelas. Bukan cuma itu, kilas balik saat aku masih menjadi sepasang kekasih juga terasa begitu jelas dalam benakku. Tempat ini, dimana Sasuke menyatakan perasaannya padaku, dan kami mulai menjalin cinta.

Kami terdiam sambil menatap matahari yang mulai  bergerak menyembunyikan cahayanya.

"Sakura..aku mencintaimu.." ujar Sasuke.

Aku mengalihkan pandanganku ke arah Sasuke. Maya onyx nya menatap lurus ke mataku. Sama seperti saat itu. Seperti deja vu.

Seingatku, saat itu Sasuke langsung menciumku setelah mengatakan itu. Tidak mungkin kan dia juga melakukannya sekarang?

Aku tidak menanggapi perkataan Sasuke. Aku mengalihkan pandanganku darinya. Namun hanya sedetik aku mengalihkan pandanganku, aku sudah berada di dalam dekapan Sasuke.

Bibir Sasuke menyentuh bibirku.



Tbc

Ai No SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang