Menginap

683 91 3
                                    

"Apa hubungannya jika aku pergi bersamamu ke pertunangan kakakmu?" tanyaku.

"Uchiha memiliki koneksi yang sangat luas. Di acara pertunangan nanti semuanya akan diundang. Dengan begitu aku bisa memperkenalkanmu sebagai calonku," jelasnya.

"Calon?"

"Calon ibu dari penerusku," ujarnya sambil menyeringai.

Aku berpikir sejenak. Calon ibu dari penerusnya? Maksudnya...

"APA??!" teriakku setelah sadar maksud dari perkataan Sasuke. Sementara senyum Sasuke semakin lebar.

"Bagaimana? Kau masih meragukan keseriusanku, Sakura?" tanyanya.

Aku terdiam. Sasuke bahkan berencana sampai sejauh itu. Dan dia masih saja memutuskan sesuatu seenak jidatnya.

"Bagaimana jika aku menolaknya?"

"Maksudmu, kau menolak menjadi calonku?" tanyanya.

Aku mengangguk sebagai jawaban. Sasuke terdiam. Apa yang ada dipikirannya sekarang? Beberapa saat kemudian dia tersenyum kembali.

"Kau membuatku semakin tak ingin menyerah, Sakura.." ujarnya.

"Apa?"

"Semakin kau menolakku, aku akan semakin berusaha untuk mendapatkanmu kembali," ujarnya sambil menatap tepat di mataku.

Aku semakin bingung dengan perasaanku. Apakah aku masih mempunyai rasa kepada Sasuke? Tapi jantungku tidak berdebar-debar seperti hal nya aku bersama Itachi. Tch memangnya apa yang bisa aku harapkan? Itachi sudah akan bertunangan.

"Baiklah.."

"Hn?"

Bagaimanapun caraku ingin lepas dari cengkeraman Uchiha, aku tidak akan bisa lepas darinya. Tidak ada salahnya mencoba kembali. Lagi pula aku tahu, bahwa kejadian yang membuat aku putus dengan Sasuke adalah sebuah kesalahpahaman. Aku berpikir kembali kepada Sasuke mungkin akan memperbaiki perasaanku yang sempat kacau karena Itachi.

"Baiklah.."

"Kau setuju?"

"Iya," jawabku.

Seketika Sasuke hendak memelukku. Namun dengan segera aku menahan dadanya agar tidak mendekat kepadaku.

"Kenapa?" tanyanya.

"Aku masih dalam proses untuk kembali mempercayaimu. Jadi jangan terburu-buru. Aku tidak mau sakit hati lagi" jelasku.

Sasuke akhirnya mundur dan menghela nafas. Wajahnya tampak kecewa.

"Kapan acara tunangannya?" tanyaku.

"Besok,"

"APA?!"

-#

Kediaman Haruno 09.30 pm

Aku terbaring di tempat tidurku. Akhirnya aku kembali kepada Sasuke. Tapi kenapa rasanya masih begitu kosong? Aku tidak merasakan apa-apa.

Tidak aku sangka besok adalah hari pertunangannya Itachi. Aku penasaran sekali gadis seperti apa yang ditunanginya. Aku menghela nafas. Aku hanya bertemu dengan sensei itu dalam waktu yang singkat, tapi kenapa aku bisa langsung menyukainya? Perasaanku ini hanya perasaan sesaat kan?

Ketika itu telfonku berdering. Dari Sasuke. Aku langsung mengangkatnya.

"Halo"

"Aku di depan rumahmu, ayo cepat keluar,"

"Kenapa kau datang tiba-tiba? Kau tidak lihat ini sudah malam?" jawabku sambil terduduk.

"Aku tau. Tapi ini penting. Cepat keluar"

Ai No SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang