Hari Pertunangan

626 83 3
                                    

Dalam 3 jam, aku menyeselesaikan semua persiapan untuk mengikuti acara pertunangan Itachi. Semua make up, tata rambut dan pakaian, semua sudah sempurna. Hanya saja, hatiku yang belum siap untuk melihat Itachi yang akan bersanding dengan gadis lain.

Aku menghela nafas panjang. Berharap semua beban di dalam hatiku segera menghilang. Ini adalah hari yang bahagia bagi Itachi. Aku juga harus bahagia untuknya.

Aku yang berada di depan cermin melihat pantulan Sasuke yang baru saja masuk ke kamar setelah para perias keluar. Dia terlihat sangat tampan. Warna jas yang dia pakai senada dengan gaun ku. Aku jadi merasa seperti aku yang akan bertunangan dengannya.

"Kau sudah siap Sakura?" tanyanya yang sudah berada tepat di belakangku.

Aku segera berdiri menghadapnya sambil tersenyum. Dengan perlahan bola mata Sasuke bergerak memandangiku dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Ada apa?" tanyaku.

Sasuke langsung merangkulku seraya berbisik di telingaku "Calon istriku terlihat sangat cantik,"

"Berhenti menggodaku,"

"Aku hanya mengatakan kenyataan. Ayo kita keluar, sebentar lagi tamu akan berdatangan." ujarnya sambil menggandeng tanganku ke luar dari kamar.

-#

Dekorasi yang dibuat untuk pertunangan ini benar-benar sesuai dengan image keluarga Uchiha, terlihat klasik namun tetap mewah. Semuanya sudah tertata rapi dan cantik. Tinggal menunggu semua tamu datang.

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Aku belum melihat Itachi dan tunangannya dimanapun. Aku sedikit khawatir dengannya setelah bertemu dengannya dini hari tadi. Apa dia baik-baik saja?

"Sakura?" Panggil Sasuke.

"Kenapa?"

"Kau melamun. Apa yang kau pikirkan?" tanya Sasuke.

"Ah..tidak. Aku cuma terkesima melihat dekorasinya. Sangat cantik," ujarku.

"Hn, untuk pertunangan kita akan ku buat seratus kali lebih cantik dari ini," ujarnya dengan percaya diri. Aku hanya menggeleng-geleng melihat.

Dalam beberapa menit ruangan sudah menjadi penuh. Sasuke menggenggam tanganku dengan erat. Aku sempat melihat para gadis yang datang ke acara itu terlihat tertarik dengan Sasuke. Mereka menatap Sasuke dengan tatapan menggoda. Sedangkan mereka menatap tajam ke arahku.

"Gadis-gadis itu terlihat membenciku," bisikku kepada Sasuke.

"Mereka hanya iri padamu," balas Sasuke lalu memberikan kecupan singkat di pipiku.

Sekarang para gadis itu terlihat marah saat melihat Sasuke menciumku. Aku berusaha keras agar aku mengabaikan mereka. Mereka terlihat seperti akan memakanku sekarang.

Tak berselang lama, Fugaku Uchiha, yang tak lain adalah ayah Sasuke naik ke atas panggung kecil yang telah dipersiapkan. Semua tamu mengalihkan pandangan kepadanya. Dia terlihat sangat berwibawa. Dia memberikan sambutan singkat, dan mengumumkan pertunangan putra sulungnya di hadapan semua tamu.

Tepat setelah itu, Itachi naik ke atas panggung sambil menggenggam tangan seorang gadis cantik berambut coklat. Aku hanya terpaku melihat mereka. Mereka..terlihat cocok.

Aku mencoba tersenyum, walau hatiku terasa sakit. Sekarang, mereka akan bertukar cincin. Dan mereka telah resmi bertunangan. Gemuruh tepuk tangan bergema di ruangan itu.

Aku terus menatap ke arah Itachi. Dia tidak melihat ke arahku lagi. Apa yang dia rasakan terhadapku sekarang?  Aku rasa memang beginilah akhirnya. Lambat laun, semua ini akan terlupakan. Aku menghela nafas, dadaku terasa sedikit sesak.

"Sasuke, boleh aku keluar sebentar?" ujarku pada Sasuke.

"Ada apa?" tanyanya.

"Tidak apa-apa. Disini terasa sedikit sesak, aku hanya ingin menghirup udara segar sebentar,"

"Hn, kalau begitu aku akan menemanimu," ujarnya.

"Tidak perlu, tetaplah di sini. Aku hanya sebentar. Aku akan segera kembali,"

"Tapi.."

"Aku hanya sebentar." Aku segera pergi sebelum Sasuke menahanku.

Aku keluar dari kerumunan tamu yang berlalu lalang. Ruangan yang besar dan tamu yang banyak cukup membuatku kesulitan keluar dari sana.

Dan akhirnya setelah sedikit berusaha, aku keluar. Tepatnya di depan sebuah kolam renang yang sangat besar.

Aku berjongkok di depan kolam itu. Udara dari pepohonan sekitar dan air kolam yang tenang membuatku sedikit lebih rilex.

Aku yang tengah termenung di depan kolam tiba-tiba mendengar suara langkah sepatu dari belakang. Belum sempat aku menoleh aku sudah merasakan tubuhku yang didorong oleh seseorang. Aku yang tak dapat menghindarinya akhirnya jatuh ke kolam itu.

Aku benar-benar shock sehingga kakiku terasa keram dan tidak dapat digerakkan. Aku berusaha naik ke pinggir kolam. Tapi kakiku sulit sekali digerakkan. Sementara kolam itu cukup dalam.

"To-tolong!!" teriakku.

Aku mulai bisa mendengar suara riuh dari dalam rumah setelah mendengar teriakanku. Aku terus berusaha menggapai pinggiran kolam. Tapi semakin lama aku merasakan air yang semakin banyak masuk ke paru-paruku.

"SAKURA!!"

Aku mendengar suara teriakan yang memanggilku. Hingga akhirnya padanganku pun terasa gelap.

***

"Ohok ohok"

Akhirnya air yang bersarang di paru-paru ku keluar. Aku membuka mata. Aku merasa dikelilingi oleh banyak orang. Tapi wajah pertama yang aku lihat..

"Se-sensei?"

"Syukurlah kau selamat" bisiknya dengan raut yang tak pernah aku lihat sebelumnya.

Aku melihat bajunya yang basah kuyup. Dia yang menyelamatkanku? Padahal ini hari pertunangannya. Sepertinya aku mengacaukan hari pertunangannya.

Aku bangkit dari posisiku untuk duduk, ketika itu juga aku merasakan pelukan yang sangat erat.

"Sakura..maaf" bisik Sasuke yang kini tengah memelukku.

"Aku tidak apa-apa Sasuke.."

"Seharusnya aku tidak membiarkanmu pergi sendirian.." pelukan Sasuke terasa semakin erat.

Aku hanya terdiam. Kemudian aku melihat Itachi yang tersenyum singkat, lalu segera pergi tanpa berkata-kata lagi.

Kenapa dia terus membuatku tidak bisa melupakan perasaanku kepadanya? Tanpa terasa air mataku mengalir di dalam pelukan Sasuke.



----
Tbc
---

Hai semua!!!( ͡° ͜ʖ ͡°)

Udah lama banget ga update.

Gomenasai !!!T^T
Ada banyak hal yang harus aku urus sehingga hiatus begitu lama

Gimana kabar kalian?? Semoga ga lupa sama cerita Ai No Sensei ya!!


Ai No SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang