Undangan Pesta

813 92 1
                                    

"Sakura, ini undanganmu," Shikamaru memberikan sehelai kertas tebal berwarna maroon kepadaku. Kertas itu terlihat mengkilat, terlebih tinta print tulisannya yang berwarna emas. Di kertas itu tertulis :

Konoha High School

School Dance Party
Saturday
30th May
08.00 pm

Invitation to:

HARUNO SAKURA
class : 2-1

Location on : KHS Hall

Setiap kali pesta dansa sekolah diadakan, selalu diberikan undangan kepada setiap siswanya, yang nantinya akan dijadikan sebagai tiket masuk pesta. Tujuan undangan ini agar tidak ada siswa dari sekolah lain yang menyusup ke dalam pesta. Karena beberapa tahun yang lalu, siswa dari sekolah lain dapat masuk begitu saja dan membuat keributan saat pesta.

Shikamaru selaku ketua kelas kami membagikan undangan kepada seluruh anggota kelas. Seisi kelas tampak begitu antusias. Mereka semua sangat menantikan pesta dansa itu.

Aku membalikkan badanku ke belakang, menghadap Ino yang duduk dibelakangku.

"Ino, pesta dansa kali ini undangannya mewah sekali ya, bahkan tulisannya pakai tinta emas,"

"Begitulah, tidak heran kita juga membayar lebih mahal dari pada tahun kemaren," jawab Ino

Aku mengangguk setuju. Kami membayar 2 kali lipat untuk pesta dansa tahun ini.

"Katanya tahun kemaren ada yang menyusup ke pesta dansa dengan undangan palsu, mungkin undangan seperti ini akan susah dipalsukan," ujar Ino lagi.

"Kau tau dari mana?" tanyaku.

"Aku tau dari Sai. Dia anggota osis," jawab Ino.

Tentu saja, Ino mengetahui banyak hal.

Ketika itu Lee datang ke mejaku. Dia menghampiriku dengan pipi yang memerah.

"S-sakura-san..." Panggilnya.

"Kenapa Lee?" sautku.

"Apa kau mau menemaniku pergi mencari baju untuk pesta dansa?" tanyanya sambil mengusap-usap lehernya.

Dia mengajakku kencan? Aku menatapnya sesaat. Aku sedang tidak mood berkencan kali ini. Tapi aku juga tidak mau mengecewakan Lee.

"Uhm maaf Lee. Hari ini aku ada janji. Aku tidak bisa menemanimu, maaf ya," jawabku.

Aku bisa melihat raut kecewa di wajah Lee. Aku benar-benar tidak tega.

"Ah..tidak apa-apa Sakura-san. Kau pergi ke pesta dansa denganku saja sudah membuatku sangat senang. Maaf ya aku malah meminta yang aneh-aneh." Ujarnya.

Aku hendak menjawab perkataannya tapi Lee sudah berjalan keluar kelas. Sepertinya dia kecewa sekali? Aku jadi merasa bersalah.

"Sakura..kau kejam sekali mematahkan hati Lee," ujar Tenten yang duduk di depanku dengan nada sedih yang dibuat-buat.

Aku menghela nafas lalu berdiri dari tempat dudukku.

"Kau mau kemana?" tanyanya.

"Ke toilet," jawabku.

Aku segera keluar kelas. Sekarang sedang pergantian jam pelajaran. Akan ada jeda 10 menit sebelum lanjut le pelajaran selanjutnya. Aku menuju ke toilet wanita yang ada di ujung koridor lantai 2.

Ketika berjalan menuju ke toilet, lagi-lagi aku berpapasan dengan Itachi-sensei. Aku sering sekali melihat dia berkeliaran di lantai 2. Padahal dia hanya mengajar di kelas 1 yang berada di lantai 1.

Aku menunduk hormat padanya saat berpapasan sambil menyapa. Tapi dia malah berhenti di hadapanku.

"Aku kesini untuk melihatmu," ujarnya sambil tersenyum tipis.

"A-a-apa?" Ujarku terbata-bata. Aku yakin pipiku sedang merah sekarang.

"Setiap ada waktu, aku akan lewat di depan kelasmu, untuk melihatmu. Dan ternyata hari ini kau cantik seperti biasa." Ujarnya lagi, tidak lupa dengan senyumnya yang masih setia menghiasi raut wajah tampannya.

Seakan-akan perkataannya itu menjawab pertanyaanku. Dia sering terlihat berkeliaran di lantai 2 untuk melihatku?
Mulutku tertutup rapat. Tidak tau harus berkata apa. Guru ini tidak sedang mempermainkanku kan?

"Maaf sensei, aku pergi dulu," ujarku sambil menunduk hormat sekali lagi, lalu pergi dari hadapannya.

Jantungku berdegup kencang. Aku bahkan tak berani menatapnya lama-lama. Sensei itu benar-benar bisa membuatku gila.


.
.
.
Tbc




Ai No SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang