Skandal

552 71 10
                                    

Sembari menunggu hasil ujian kenaikan kelas, sekolah mengadakan classmeeting. Pada saat itu juga, beberapa kelas memanfaatkannya untuk membuka stand makanan. Termasuk kelasku. Dan hari ini adalah giliranku dan Temari yang menjaga stand makanan.

Aku sampai di sekolah lebih cepat dari biasanya, karena aku harus membuka stand bersama Temari. Setelah memarkir sepeda, aku segera berlari-lari kecil menuju pinggir lapangan, tempat kami membuka stand makanan.

Tapi langkahku terhenti saat menemukan sebuah dompet yang tergeletak begitu saja di tanah. Dengan segera aku mengambilnya. Dompet itu terlihat mahal. Aku membuka dompet itu, untuk melihat identitas pemiliknya.

Betapa kagetnya aku ketika melihat fotoku di dalam dompet itu. Foto candid-ku yang entah kapan diambil. Tapi setauku tempatnya di jembatan Konoha. Aku melihat kartu identitas di dompet itu, dan menemukan nama Uchiha Sasuke disana.

"Sasuke?"

Ketika aku menyebut nama itu, aku melihat sepasang sepatu yang baru saja menghampiriku. Aku mengangkat kepalaku dan menemukan Sasuke yang sudah berada dihadapanku. Rasanya sudah lama sekali aku tidak melihatnya. Aku tidak pernah lagi bertemu dengannya semenjak dia pindah ke kelas ekslusif.

"Itu punyaku," ujarnya dingin.

Dengan segera aku menyodorkan dompet itu ke tangannya. Tapi dia tidak mengambilnya. Dia hanya diam menatapku. Itu membuatku sedikit salah tingkah.

"Kenapa? Bukannya ini punyamu?" ujarku sambil terus menyodorkan dompetnya.

Aku mendengarnya menghela nafas pelan, lalu mengambil dompetnya dari tanganku. Setelah dompet itu berada di tangannya, aku segera berjalan melewatinya. Tapi aku tertahan karena genggaman tangan Sasuke di lenganku. Aku kembali berbalik menghadapnya.

"Ada apa?" tanyaku.

Aku melihatnya yang hanya menatap tanganku yang ada digenggamannya. Sesekali dia melirikku.

"Kalau tidak ada yang ingin kau katakan, lepaskan aku. Aku harus pergi membuka stand," ujarku.

Tanpa berkata apa-apa, Sasuke melepaskan lenganku. Kemudian berjalan mendahuluiku menuju gedung kelas ekslusif.

"Aneh," gumamku.

Tapi kenapa dia menyimpan fotoku di dompetnya ya? Apa dia mau menyantetku? Aku tiba-tiba menjadi overthinking. Dengan segera aku menggelengkan kepalaku, dan segera berlari ke stand kelasku. Temari pasti sudah menunggu.

---

Stand kami cukup ramai dikunjungi para siswa. Kami menjual es boba yang sedang tren sekarang. Cuaca yang panas membuat para siswa mengantri di stand kami. Dan stand kami akhirnya sepi setelah lewat 2 jam makan siang.

"Lelah juga ya ternyata," ujarku kepada Temari sambil mendudukkan pantatku setelah berjam-jam berdiri melayani pembeli.

Temari mengangguk mengiyakan sambil ikut duduk di sebelahku. Dia mengeluarkan ponselnya dan mulai memainkannya.

"Sakura, kau sudah tau hot news mengenai Uchiha Itachi?" tanya Temari kemudian.

Aku mengangguk.

"Aku melihatnya kemarin di televisi," jawabku.

"Beritanya menjadi trending topic dimana-mana. Karena kasus itu saham Uchiha Group turun drastis," jelasnya sambil membacakan berita kepadaku.

Aku hanya mengiyakan komentar Temari walau sebenarnya aku malas membahas itu.

"SAKURA-CHAN!" teriakan Naruto membuat jantungku nyaris copot.

"Kau bisa tidak biasa saja memanggilku, kaget tau," omelku.

"Gomen gomen. Buatkan aku es boba rasa susu pisang dong. Gerah banget," ujarnya sambil nyengir.

"Okay, tunggu" Aku segera bergerak untuk membuatkan es boba untuk Naruto.

Aku yang sibuk dengan kerjaanku tiba-tiba disikut oleh Temari yang entah sejak kapan sudah berdiri di sampingku. Aku menoleh ke arah Temari. Temari memberi kode dengan gerakan kepalanya. Aku mengikuti arahan kode Temari, dan mendapati Sasuke yang tengah berjalan ke arah stand kami.

"Mau apa dia kesini?" bisik Temari. Aku mengangkat bahuku sebagai tanda aku tidak tahu.

Aku segera memberikan es boba pesanan Naruto ketika dengan santai Sasuke duduk disebelah Naruto. Naruto yang baru menyadari kehadiran Sasuke langsung histeris.

"TEME!!! KAU KEMANA SAJA?! AKU MERINDUKANMU!!" teriak Naruto sambil merangkul pundak Sasuke.

"Lepaskan aku, baka!" Sasuke dengan segera melepaskan tangan Naruto darinya.

"Mau pesan?" tanyaku kepada Sasuke.

"Hn. Cappuchino," jawabnya.

Aku segera membuatkan pesanannya. Temari kembali menyikutku. Aku menoleh kearahnya dan Temari langsung berbisik kepadaku.

"Sepertinya Sasuke mau menemuimu. Aku akan meninggalkanmu bersamanya, aku akan membawa Naruto menjauh,"

Belum sempat aku memprotes tapi Temari sudah bergerak membawa Naruto menjauh dari kami berdua. Naruto sempat protes tapi mampu dibuat diam oleh Temari.

Aku hanya menghela nafas. Aku memberikan pesanan Sasuke dan dia langsung membayarnya.

"Terima kasih"

"Makasih"

Kami berujar bersamaan. Membuat kami saling menatap. Lalu langsung mengalihkan pandangan beberapa saat kemudian. Benar-benar canggung.

Sasuke nampak meminum es boba yang aku buat dengan tenang. Sementara aku duduk sambil memainkan ponselku.

"Apa kabar?" tanyanya tiba-tiba.

"Hm baik. Kamu?"

Sasuke tampak menunduk mendengar aku membalikkan pertanyaan kepadanya.

"Aku tidak merasa baik." Aku langsung menatapnya ketika dia menjawab.

"Aku pernah mengatakan padamu aku tidak akan menyerah padamu. Tapi setelah tau orang yang kau sukai adalah kakakku, rasanya aku tidak mempunyai kekuatan lagi untuk mendapatkanmu," lanjutnya.

Aku menunduk mendengar semua perkataan Sasuke. Aku bisa mengerti itu.

"Lalu kau menghindariku? Kau membenciku kan?" tanyaku.

Sasuke langsung menatap mataku ketika aku menanyakan itu kepadanya. Beberapa detik kemudian dia mengalihkan tatapannya lagi. Lalu aku mendengarnya menghela nafas.

"Tidak," ujarnya singkat. Lalu dengan segera ia berdiri membawa es boba pesanannya dan pergi meninggalkan stand.

Aku menatap kepergiannya. Apa maksudnya dia tidak membenciku? Aku menggelengkan kepalaku. Ini sudah berakhir. Aku tidak ingin memikirkannya lagi.

---

Beberapa hari setelah berita kandasnya pertunangan Itachi, kini muncul lagi berita yang mengejutkan. Yaitu skandal penyebab putusnya pertunangan mereka.

Aku langsung membuka berita itu ketika melihatnya di beranda sosial mediaku. Skandal yang dimaksudkan yaitu hubungan gelap antara mantan tunangan Itachi dengan sepupu Itachi sendiri.

Aku terus menscroll berita itu. Sampai aku melihat foto bukti kebersamaan mantan tunangan Itachi dengan sepupunya. Terlihat foto mesra keduanya yang tengah berciuman di atas mobil.

"Wah skandal ini benar-benar parah," ujarku.

Saham Uchiha yang sudah turun karena berita berakhirnya pertunangan Itachi, kini semakin turun karena berita skandal itu.

Melihat berita itu aku tiba-tiba jadi teringat dengan sensei itu. Bagaimana ya keadaannya sekarang? Apa dia baik-baik saja? Aku tidak bisa membayangkan jika aku yang berada di posisi Itachi.

---

Tbc



Ai No SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang