PART'4

140 20 1
                                    

Selamat Membaca

***

Minggu ini Balqis berniat untuk lari pagi bersama teman-teman rumahnya. Kita akan lari disebuah lapangan bola, mungkin satu sampai dua putaran juga sudah cukup.

Nikah Muda

Balqiis
Temen-temen gimana jadi larinya?

Balqis menanyakan terlebih dahulu pada teman-teman. Nama grup mereka adalah Nikah muda, karena semuanya punya cita-cita nikah muda.

Dinda
Ayoo, udah siap nih.

Ratih
(2)


Setelah Mendapat jawaban dari teman-teman. Balqis pun segera mengajak mereka untuk berkumpul di satu titik.

Balqiis
Mau kumpul dimana gais?

Nisa
Dilapang aja, jadi langsung gow.

Setelah mendapat jawaban dari Nisa, Balqis pun segera mematikan data dan mengambil handsfree nya. Karena lari sambil mendengarkan musik itu menyenangkan.

Balqis juga pamit pada Mamah dan Bapaknya. Dan segera pergi pada titik kumpul.

Hanya butuh waktu sekitar tiga menit untuk sampai. Dan disana sudah ada Dinda. Sementara Nisa dan Ratih belum menampakkan batang hidung mereka.

"Assalamu'alaikum Dindaa," ucap Balqis saat menghampiri Dinda.

"Waalaikumussalam ukhti," balas Dinda dengan senyuman khasnya.

Mereka memang selalu memanggilnya ukhti, tapi Balqis tak pernah merasa keberatan karena ukhti artinya perempuan.

"Dinda daritadi nyampenya?"

"Ngga baru banget nyampe. Mungkin waktu kamu nyampe aku baru duduk, hehe."

"Yang lain kema.." belum sempat Balqis meneruskan ucapkan ku. Tiba-tiba terdengar suara yang melengking dari belakang.

"Selamat pagi semuaa," ucap Nisa dengan suara yang Subhanallah.

Balqis dan yang lain hanya bisa menutup telinga. Karena suara Nisa itu bisa merusak gendang telinga.

"Waa'laikumussalam Nis," ucap Balqis.

"Eh iya lupa. Assalamu'alaikum teman-teman yang sangat aku sayangi," ucapnya.

Kami pun membalas salamnya.

Balqis terkekeh geli melihat kelakuan Nisa. Dia orangnya memang seperti itu, suka bercanda. Tapi jika diajak serius pun dia akan berubah menjadi sosok Mario Teguh sang motivator.

"Udah ah, ayo kita mulai. Keburu siang nanti malah panas," ucap Ratih.

Mereka bertiga mengangguk patuh.

Sebelum sampai dilapangan bola. Mereka hanya bercerita. Entah masalah pekerjaan atau yang lainnya. Karena mereka hanya bisa kumpul seperti ini seminggu sekali. Karena mereka mempunyai kesibukaan masing-masing.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang