PART'16

89 18 1
                                    

0852768xxxxx
Assalamu'alaikum Balqis. Ini saya Husain, maaf saya lancang minta nomor kamu dari Teh Aul.

Balqis
Waalaikumussalam A, iya tidak apa-apa.

A Husain
Saya mau menyampaikan pesan dari Ibu, katanya hari selasa fitting baju jam 10 pagi ya.

Balqis
Baik A, insyaAllah  Balqis datang.

A Husain
Terimakasih Balqis, saya akan sampaikan ini pada Ibu saya. Assalamu'alaikum.

Balqis
Waalaikumussalam.

Balqis menyimpan handphonenya. Sampai saat ini ada sedikit perasaan Balqis yang masih ragu. Mungkin ini ujian bagi pernikahannya, pikir Balqis.

Lagi dan lagi Balqis selalu memikirkan Abi. Balqis selalu membayangkan bagaimana jika Abi menikah? Apakah dirinya akan kuat menyaksikannya?

Balqis segera membuang jauh-jauh pikiran itu. Ia harus ingat, kurang dari satu bulan Balqis akan menjadi istri dari Husain. Selain membuang pikirannya, Balqis juga harus membuang perasaannya pada Abi.

Meskipun sulit, tapi harus!

****

Hari ini Balqis masuk kerja, sekaligus hari ini Balqis bakalan pamit, karena Bapak menyuruhnya berhenti kerja saja karena sudah mau menikah, mau tak mau Balqis menyetujuinya, meskipun dengan pertimbangan yang besar.

"Assalamu'alaikum semua," ucap Balqis dengan wajah cerianya.

Nadya dan Sinta menoleh kearah suara. Mereka langsung berdiri dan memeluk Balqis.

"Yaampun, kangen banget kita sama kamu Qis! Kemana aja sih, sok-sok an sibuk." Nadya menggerutu pada Balqis.

"Iya nih! Hampir seminggu kamu ga masuk," sambung Sinta.

Mereka terlalu berlebihan, padahal Balqis hanya tak masuk dua hari saja, ditambah dengan libur tanggal merah satu hari, sementara hari kerja mereka hanya lima hari. 'eh iya yah hampir seminggu aku ga masuk' Balqis terkekeh membayangkannya

"Jawab salam dulu dong teteh-tetehku," ucap Balqis gemas.

"WAALAIKUMUSSALAM BALQIS," teriak Sinta dan Nadya

Balqis kembali terkekeh pelan, ia bahagia jika bersama kedua orang ini. Balqis pasti akan merindukan mereka berdua jika nanti sudah menikah.

"Nah gitu dong!"

"Cepet jawab!"

"Jawab apa Teh Nad?"

"Kamu dari mana aja seminggu ini?"

"Ada kok, gak kemana-mana." Jawaban Balqis tidak ada kebohongan sama sekali, karena memang benar ia hanya dirumah saja.

"Terus kenapa gak masuk kerja?"

"Sesuatu, nanti deh aku cerita."

Tak berselang lama sudah mulai waktu kerja. Akhirnya mereka pun kembali ke pekerjaan mereka masing-masing.

****

Waktu sudah menunjukan pukul 11.45 yang artinya sudah adzan dzuhur. Semua pekerja di tempat kerja Balqis sudah berhambur untuk mengambil air wudhu. Tapi tidak dengan Balqis, ia akan menghadap pada Novi selaku tangan kanan dari pemilik perusahaan. Ia akan berbicara tentang resignnya. Perlu diketahui, Balqis sedang haid, jadi ia tidak sholat.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang