Happy reading!
Jangan lupa vote dan komennya:)
****"Wahh, masih ada kesempatan dong." Ratih bersemangat.
"Kesempatan apa?"
"Milikin dia,"
Deg.
Balqis terdiam beberapa saat. Apakah benar sahabatnya itu menginginkan pria yang sama dengan dirinya?
"Serius Rat kamu pengen itu?" Balqis memastikan.
"Iyaa dong, ganteng banget. Pegang nih dada aku, deg-degan terus." Benar saja debaran jantungnya sama dengan diriku. "Emang kenapa?" Sambungnya.
"Ngga, yaudah kejar aja!" Balqis mencoba menutupi keterkejutannya. Berkata seperti itupun ulu hatinya terasa sedikit ngilu.
"Kamu tahu namanya Qis?" Balqis mengangguk
"Siapaa?"
"Abi. Namanya Abi," ucap Balqis.
"Kok kamu tahu sih? Apa bener punya hubungan spesial?" Ratih mulai curiga.
"Astaghfirullah, aku gak ada hubungan apa-apa sama dia. Aku tau, karena dia kan satu kampung sama kita. Terus aku pernah ketemu sebelumnya di masjid. Waktu jadi panitia zakat," jelas Balqis
"Ohh begitu. Doakan aku ya Qis," ucap Ratih.
"Pasti. Doaku selalu menyertai kalian," balas Balqis.
Balqis mendoakan Ratih dengan ikhlas. Karena dia tau semua doa akan balik pada diri mereka sendiri.
"Udah yuk pulang, udah mulai panas." Dinda mulai bicara setelah diam sedari tadi.
"Goww," balas Nisa.
Mereka berempat pun segera berdiri dan berjalan santai menuju rumah.
Lagi dan lagi. Balqis melewati Abi. Ia kembali menundukkan pandangannya.
'Yaa Allah. Bantulah aku untuk menjaga mata, hati dan fikiranku dari sesuatu yang tidak halal bagiku' ucap Balqis dalam hati.
***
'Semesta sepertinya sedang mempermainkan kita.
Disaat aku sedang semangat merayu Rabbku, kau datang membuatku tersipu malu. Sampai sebuah perkataan, yang membuatku jatuh sedalam itu.' -Balqis***
Setelah pulang dari lapangan bola, Balqis bersiap untuk pergi ke kajian yang kebetulan bertepatan dengan hari minggu. Jadi ia memanfaatkan ini untuk menuntut ilmu.
Balqis akan berangkat seorang diri, karena teman-teman yang lain masih belum diberi hidayah oleh Allah untuk ikut kajian. Mereka selalu menolak saat Balqis mengajak pergi kajian.
Tapi disana ia sudah janjian dengan teman yang baru yang bertemu dikajian. Namanya Aulia. Seorang perempuan bercadar berumur 28 tahun yang sudah menikah dan mempunyai 1 orang anak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Romantizm[Ayo Baca!] [Typo Bertebaran] Cinta dalam diam? Entah berapa banyak doa yang telah aku panjatkan pada Tuhan, agar kita dapat dipersatukan Entah berapa kali ingin 'menyerah' namun hati tak bisa 'pasrah'. Entah berapa banyak kata 'ikhlaskan' namun ha...