PART'7

120 22 0
                                    

Balqis dan ketiga temannya mulai memasuki rumah Nisa. Mereka akan berdiam dikamar Nisa, menonton film lewat laptop yang Nisa punya.

"Judulnya mau apa nih?"

Balqis mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

Nisa men-scroll youtube nya. Namun, saat sedang asik scroll, Balqis melihat ada video Kayla dan Zamzam menikah.

"Eh, mending nonton ini dulu yuk. Pasti baper," ajak Balqis.

Mereka pun menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Video pun dimulai. Mulai dari Zamzam mengucapkan ijab qobul, setelah ijab ia menghampiri istrinya.

Yang membuat baper adalah saat Kayla malu-malu memegang tangan suaminya. Serta saat Zamzam membacakan doa dengan tangan yang diletakkan di kepala Kayla.

"YaAllah, baper banget aku." Balqis membayangkan dia berada di posisi yang sama dengan Kayla dengan orang yang ia cintai.

"Samaaa, jadi pengen nikah kan!!" Ratih berteriak histeris.

"Yee, pacar aja kagak punya gimana mu nikah?"ucap Nisa.

"Nisa, gak punya pacar belum tentu gak bakalan nikah. Jodoh itu udah ditetapkan Nis, kita tinggal memilih jalan mana yang akan kita ambil, jalan halal atau jalan haram," ucap Balqis.

"Tuh dengerin kata ustadzah!" Ratih merasa dibela.

"Eh guys, nanti yah kalo aku nikah aku pengen jadi kaya prinsess. Nikahnya di gedung, pakaiannya ganti lima kali, make up nya yang cantik. Pokonya aku pengen jadi barbie hidup deh!" Ratih mulai bersemangat untuk berita. "Kalau kalian gimana?"sambungnya.

"Samaa! Aku juga pengennya gitu, nikah kan sekali seumur hidup yah, jadi dihari itu aku pengen jadi seorang ratu. Yang semuanya dilayani. Dan yang pasti aku pengen pesta pernikahan yang mewah, minimal dua hari dua malem," ucap Nisa.

"Kalo aku sih gak jauh beda lah yah sama kalian, pengen jadi ratu seharian." Dinda mulai bersuara.

"Kalau kamu Qis?"

"Aku? Setiap orang pasti punya 'pernikahan impian' aku juga sama kok pengen sama kaya kalian, jadi ratu sehari, pesta yang megah dan lain sebagainya. Tapi itu pemikiranku dulu, sebelum aku mendalami agama."

"Lalu?"

"Untuk saat ini, aku selalu berkata pada diriku sendiri. Bahwa pernikahan yang penting sah dimata hukum dan agama, jika ada pesta itu sih bonus ya menurut aku."

"Lah ko bonus sih Qis? Itu kan harus menjadi salah satu yang utama," ucap Nisa.

"Aku gak mau kecewa sama ekspektasi aku sendiri. Aku gak mau saat aku mengharapkan pernikahan dengan gaun princes, pesta mewah digedung yang besar, tapi ternyata suamiku tidak bisa memberikan semuanya.

Nanti bisa jadi, dihari bahagiaku nanti bukannya aku senang dan bahagia, tapi malah kecewa sama semua realita. Itu sih pemikiran aku sekarang, karena menurutku pernikahan bukan saat akad dan resepsi saja, melainkan saat sesudah akad. Karena setelah resmi menikah, pengeluaran pun akan bertambah. Jadi, daripada dipakai untuk hal yang kurang berguna lebih baik uangnya dipake buat setelah nikah."

Semua teman berdecak kagum dengan pemikiran dewasa Balqis. Memang, diantara mereka Balqis lah yang paling dewasa dan memiliki sosok keibuan.

"Kalau tipe idaman gimana kamu Qis?"

"Agama!" Balqis mengucapkan dengan  lantang.

"Hah? Maksudnya?"tanya Dinda.

"Iya agama, tipe idamanku yang agama dan akhlaknya baik. Sama seperti tadi, kalau ganteng, kaya itu cuma bonus."

"Ihh daritadi hal yang utama kamu bilang bonus mulu dah," ucap Ratih.

"Iyalah bonus. Karena aku pernah mendengar sebuah ceramah dari salah satu ustadz terkenal di Indonesia. Beliau berkata :

Jika kamu memilihnya karena rupa, rupa bisa berubah seiring berjalannnya waktu. Jika karena jabatan, banyak dari berbagai suku yang jabatannya dilepas secara tidak terhormat. Jika karena harta, harta akan habis. Namun jika kau memilih karena agama, ia tak akan luntur dimakan usia, tak akan habis dimakan waktu. Kira-kira gitu sih ceramah yang aku denger," ucap Balqis.

Lagi dan lagi teman-temannya memandang Balqis dengan tatapan takjub.

"Terus, apa kamu ada niat nikah muda Qis?"

"Nikah muda pasti ingin. Tapi aku mau memperbaiki diri aku dulu, karena jodoh cerminan diri. Tapi aku memperbaiki diri bukan semata-mata karena jodoh sih, tapi aku lebih mempersiapkan diriku pada kematian. Karena menurutku jodoh itu belum pasti, setiap orang belum tentu mendapatkan jodoh di dunia, banyak orang yang belum menikah tapi ajal sudah terlebih dahulu menjemput. Sedangkan ajal itu sudah pasti datangnya.

Balik lagu ke nikah ya, aku tuh pengen banget nikah muda. Tapi, nikah itu butuh ilmu, butuh kesiapan mental, butuh kesiapan finansial dan sebagainya. Aku gak mau terburu-buru nikah hanya karena ingin, tapi aku akan menikah ketika aku siap.

Nikah itu butuh ilmu, karena banyak sekali diluaran sana yang menikah tanpa ilmu berujung pada perceraian. Karena mereka tidak tau ilmu tentang tugas dan kewajiban seorang istri atau suami."

"Jadi, aku harus tau ilmu pernikahan dulu dong Qis?"

"Iyaa Nis, bener banget."

"Ihh ko aku malah jadi ceramah gini sih, maaf ya mentemen." Balqis merasa tak enak.

"Gapapa, kita jadi nambah ilmu," ucap Dinda yang diangguki oleh teman-temannya.

Suara adzan Ashar mulai terdengar berkumandang. Tak terasa mereka sudah lama berkumpul. Rencana menonton film horror pun tak jadi, karena mereka memperbincangkan sesuatu yang cukup bermanfaat.

"Temen-temen aku pulang dulu yah. Udah ashar," pamit Balqis.

"Iyaa Qis. Hati-hati," ucap Ratih.

"Assalamu'alaikum,"

"Waalaikumussalam."

Balqis pun keluar rumah.

Saat dijalan lagi dan lagi takdir mempertemukan mereka. Ya Balqis dan Abi, untuk kesekian kalinya Balqis bertemu dengan Abi dihari yang sama.

"Mau kemana dia? Apakah dia tidak sholat?" Balqis bermonolog saat Abi melewati dirinya menggunakan sepeda motor, padahal suara adzan masih terdengar.

"Mungkin udah tadi barengan sama adzan. Pikir positif Balqis!" Balqis meyakinkan dirinya.

Tapi, semakin ia meyakinkan hatinya tentang Abi, semakin muncul pula keraguan dalam hatinya.

'Apa aku salah menjatuhkan hatiku pada Abi?' ucap Balqis dalam hati.

****
Tbc

Terimakasih telah membaca.

Ambil yang baik, buang yang buruk.🌷

Maaf cerita semakin absurd. Semoga suka.

Jangan lupa vote dan komennya🌼

Cimahi, 26 Agustus 2020

Fdsfmly


Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang