SEPARATED 3

428 36 31
                                    

Kini wajah Nayra benar-benar pucat,ia terlihat aneh setelah bertemu dengan Dafa di kantin tadi.Bahkan Nayra tak sadar jika dirinya sekarang berada di gudang sekolah,tempat yang begitu kotor dan bau menjijikkan ini.

"Akh..!KENAPA GUE HARUS KETEMU LO COWOK BRENGESEK.GUE BENCI LO!!SANGAT BENCI!!" teriak Nayra di dalam gudang tersebut sambil melayangkan satu tonjokan pada dinding yang terlihat sudah tua.Nayra menangis terisak-isak,seakan-akan dia sangat tak menginginkan Dafa berada di dunia ini.

'Hikss...hikss..'

"Lo jahat Dafa,gue benci lo."lirih Nayra sambil mengusap air mata dengan ibu jarinya.
Nayra menyandarkan punggungnya di tembok tua tersebut sambil mengusap air mata.Ia terlihat lebih tenang sekarang, setelah amarahnya ia lampiaskan pada tembok tua itu.

Ketika Nayra melangkahkan kaki untuk keluar dari gudang tersebut,ia mendengar langkah kaki seseorang yang sepertinya akan memasuki gudang tua itu.
Nayra segera memberhentikan langkahnya dan mengintip dari celah jendela gudang.Ia sangat penasaran siapa orang tersebut.

"Nay..!!lo dimana gue Mila..!!!"  teriak Mila sambil terus berjalan menuju gudang.
Nayra yang mendengar itu langsung bersembunyi di lorong meja sambil membungkam mulutnya dengan kedua tangan.

'Tek..'

'Tek..'

'Tek..'

Suara langkah kaki Mila terdengar semakin jelas. Sedangkan Nayra tetap bersembunyi dan enggan untuk mengeluarkan suaranya.
Ketika Mila telah sampai di dalam gudang,dia melihat seluruh ruangan yang ada di gudang tersebut.

"Apa ada orang disini?" monolog Mila sambil terus berjalan menelusuri isi gudang.
Nayra yang mendengar suara Mila langsung merapatkan bungkaman di mulutnya. Tanpa ia sadari ada seekor laba-laba di depannya,Nayra phobia dengan laba-laba.

"Aaaa...!!" teriak Nayra sambil keluar dari lorong meja tersebut dan berlari ke arah Mila.

"Nayra..lo ngapain disini"  tanya Mila sambil menepuk pundak Nayra.

"Gue habis ketemu Dafa .. gue benci banget sama dia" tutur Nayra sambil menatap mata Mila nanar.

"Lo punya masalah apa sama kak Dafa?" tanya Mila penuh penasaran.

"Dia... masa lalu buruk gue saat di Bandung"

"Masa lalu buruk gimana Nay? coba lo cerita dulu ke gue siapa tau gue bisa bantu lo"  usul Mila dengan menampakkan senyum simpulnya.

"Nanti sore kita ketemuan di cafe dekat kompleks rumah gue"

"Oke ..lo sharelok aja"ucap Mila sambil menarik tangan kanan Nayra dan berjalan keluar gudang tua itu.

***

Kini Nayra tiba di kamar kesayangannya dengan dominan warna hitam putih serta hiasan dinding yang sederhana namun tampak elegan.Nayra juga tak suka dengan kamar yang banyak hiasan,karena menurutnya kamar yang terlalu ramai akan menambah kesan norak dan merusak dinding kamar.

Sedangkan Bayu hanya rebahan di kasur king size nya dengan memasang earphone di telinganya. Bayu suka sekali dengan warna merah,sehingga dinding kamarnya pun ia cat warna merah.Sebab,menurut Bayu warna merah adalah tanda keberanian.

'Tok..tok..tok..'

"Bang bukain pintunya!!" teriak Nayra di depan pintu kamar Bayu.
Untung saja suara musik yang Bayu dengarkan tidak terlalu keras,sehingga ia dapat mendengar suara Nayra.

"Masuk" suruh Bayu sambil melepas earphone di telinganya.
Nayra segera masuk dan duduk di tepi ranjang milik Bayu.

"Gue mau pergi ke cafe deket sini,ijin ya" ucap Nayra sambil memasang puppy eyes nya.

SeparatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang