Nayra berjalan memasuki kelasnya sambil merutuki dirinya yang bodoh. Nayra merasa bodoh karena saat dekat dengan Dafa ia merasa gugup.
Mustahil banget gue gagal move on sama cowok kayak gitu - batin Nayra.
"Nay.. tadi itu kak Dafa kan?" tanya Mila sambil menatap Nayra penuh penasaran.
"Iya.. ternyata dia sahabat bang Bayu dari Smp."
"Ternyata lo baru tau kalo mereka udah sahabatan dari dulu.. ketinggalan jaman banget sih lo." ucap Mila dengan nada meledek.
"Ya mana gue tau.. lagian Abang gue juga gak pernah cerita kalo punya sahabat"
"Yaudah deh .."
Pelajaran pun dimulai, karena guru yang mengajar hari ini adalah guru killer. Jadi,semua siswa mengerjakan tugas Matematika nya dengan serius. Tapi tidak dengan Nayra, entah kenapa dia malas sekali mengerjakan tugasnya. Ia memilih tidur dengan earphone yang menancap di telinganya.
"Nay.. bangun Pak Dika mau kesini tuh" ucap Mila sambil menggoyangkan tubuh Nayra. Tapi usahanya sia-sia, Nayra tetap tidak bergerak untuk bangun.
"Nayra!! Bangun ini jam pelajaran bukan tidur!" bentak Pak Dika.
Nayra yang mendengar itu langsung bangun sambil mengerjapkan matanya berkali-kali.
"Maaf pak saya ngantuk banget" ucapan Nayra barusan seakan membuat amarah Pak Dika memuncak.
"Gak ada maaf.. kamu keluar kelas sekarang juga" lontaran Pak Dika barusan membuat hati Nayra senang seketika. Nayra segera berdiri dari tempat duduknya.
Sedangkan Mila menatap Nayra aneh,karena yang ia tau selama ini kalau murid yang disuruh keluar wajahnya akan sedih, tapi berbeda dengan sahabatnya kali ini yang tampak senang.
"Nay.. lo gak takut kena poin?" tanya Mila sambil sedikit berbisik.
"Gak sama sekali,kalo lo mau temui gue. Gue ada di rofftop." ujar Nayra sambil tersenyum manis. Sedangkan Mila yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepala.
"Nayra! Cepat keluar atau kamu saya--"
"Dengan senang hati" potong Nayra sambil tersenyum manis kepada Pak Dika. Nayra berjalan santai seakan ia tak berbuat salah sama sekali.Sesampainya di rofftop,Nayra langsung duduk dan menghirup udara segar.
"Huh.. gak nyangka banget gue bisa keluar kelas dengan mudahnya" monolog Nayra.
"Gue juga seneng bisa ketemu lo lagi"
Tanpa ia sadar Dafa sekarang duduk di sampingnya sambil tersenyum menatap Nayra.
Nayra yang mendengar suara Dafa spotan menoleh kearah kiri nya. Kali ini jantung Nayra berdetak lebih cepat dari biasanya.
Nyesel gue ketemu sama lo lagi Daf - batin Nayra.
"Gue gak seneng ketemu sama lo" ketus Nayra sambil memutar bolanya malas.
"Sebenci itu lo sama gue Nay.."
"Jelas lah.. lo pasti tau kesalahan lo dulu kan"
"Gue tau dan gue harap lo udah maafin gue" perkataan Dafa barusan membuat Nayra spontan menatap Dafa lagi. Kedua mata mereka saling beradu.
"Maafin? segampang itu lo bilang maaf, setelah semua yang lo lakuin sama gue udah buat perasaan gue hancur"
"Gue tau yang gue lakuin itu salah, tapi tolong dengerin penjelasan gue dulu Nay.." kata Dafa sambil menatap Nayra penuh keyakinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separated
Teen Fiction[TELAH DITERBITKAN] Bayu Putra Dirgantara. Sosok laki - laki remaja yang harus melewati berbagai macam masalah. Cinta, pergaulan, juga kehancuran keluarga. Masalah datang bertubi - tubi, hingga Bayu jatuh dalam satu masalah besar. Dimana masalah ter...