Malam ini, Bayu dan Nayra sedang berjalan - jalan di Dufan. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan hembusan angin malam yang ikut menyertainya. Banyak pengunjung yang mengira jika Bayu dan Nayra adalah sepasang kekasih. Padahal, mereka hanya saudara kandung yang mempunyai ikatan orang spesial.
Nayra mengedarkan pandangan disekelilingnya dengan antusias. Wajahnya berbinar - binar saat ini. Dan itu mampu mengundang daya tarik Bayu. "Mau main apa?"
Nayra mendongakkan kepalanya,"Enggak mau main dulu. Beli es krim aja."
Bayu menganggukkan kepalanya pelan. Ia berjalan ke toko es krim sambil memasukkan kedua tangannya pada saku celana hitam. Bayu memesan dua cone es krim coklat yang disukai Nayra. Ia sangat perhatian pada Nayra bahkan, melebihi kata sangat. Setelah memesan, Bayu berjalan keluar sambil membawa es krim coklat itu.
Bayu berkata," Ini es krim nya."
Nayra menyambar cone es krim itu dengan semangat. Ia mencomot es krim itu dengan buru - buru. "Kalo makan itu yang bener." kata Bayu sambil mengelap bekas comotan di sudut bibir Nayra dengan tissue.
Nayra terkejut dengan perlakuan Bayu sekarang. " Ini udah bener," sahutnya menyeringai.
Bayu terkekeh pelan sambil mengacak ujung rambut Nayra pelan. Sangat menggemaskan. Bayu menikmati hembusan angin malam dengan Nayra. Keduanya hanya diam dan masih sibuk dengan es krim milik masing - masing.
"Aku seneng enggak jadi nikah sama Bella." Bayu membuka suaranya tanpa melihat Nayra.
Nayra menghadap Bayu dengan senyum tipis di bibirnya." Aku juga seneng."
Bayu menatap Nayra balik. Keduanya saling menatap dengan lekat. " Aku juga seneng sama kamu."
Nayra belum paham dengan kata yang Bayu lontarkan. Sedetik kemudian, ia memalingkah wajahnya ke sembarang arah dan mencoba berpikir positif tentang hal itu. Maksudnya seneng apaan ya. Bayu memalingkah wajahnya lurus kedepan. Berdegub kencang adalah kecepatan jantungnya saat ini.
"Ayo bang, kita main." ajak Nayra sambil menggandeng tangan Bayu erat.
Bayu melamun sebentar," E...eh... iya."
Mereka berjalan bergandeng tangan. Ukiran senyum manis di bibir Nayra terpatri permanen. Gambaran hatinya saat ini adalah sangat gembira. Ingin sekali dia hentikan waktu malam ini agar bisa berlama - lama bermain dengan Bayu.
Begitu pun sebaliknya. Bayu tetap setia menggenggam tangan Nayra erat. Seakan tak ingin kehilangan. Rasa suka Bayu pada Nayra begitu besar. Keinginannya untuk menjadi pacar Nayra pun semakin berlapis - lapis.
Nayra menghentikan langkahnya secara tiba - tiba." Bang laper," rengeknya manja.
Bayu tersenyum simpul sambil mengacak rambut Nayra gemas. " Ayo kita makan."
Mata Nayra terlihat berbinar - binar. Baru kali ini juga Nayra diajak jalan-jalan ke Dufan bersama Bayu. Bayu merasakan hal aneh yang bergejolak pada dirinya. Seperti ada yang panas tapi bukan suhu tubuhnya. Lalu kemudian, ia menengok ke samping dan ternyata wajah Nayra pucat serta demam tinggi.
"Nay, kamu enggak pa-pa? badan kamu panas banget loh." khawatir Bayu.
Nayra mencoba menguatkan diri untuk tidak pingsan di tempat. Badannya sangat lemas. Pandangannya juga sedikit kabur, ada apa ini. Nayra tak dapat menahan rasa pusingnya dan terhuyung pingsan. Lalu dengan sigap, Bayu membopong tubuh Nayra dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat.
***
" Yuhu...Mila sayang Mama dateng nih," racau Della. Mama kadung Mila.
Mila pun turun dari anak tangga kamarnya sambil memakan cemilan kentang di tangan kirinya. Mata Mila berbinar - binar ketika melihat Mamanya pulang dari Australia. Bahkan sangat rindu. Della pulang dari Australia hanya dua bulan sekali. Itu pun jika hari liburnya normal, jika tidak. Maka bisa - bisa enam bulan sekali baru pulang ke Indonesia. Sungguh pekerjaan dengan jadwal padat bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Separated
Teen Fiction[TELAH DITERBITKAN] Bayu Putra Dirgantara. Sosok laki - laki remaja yang harus melewati berbagai macam masalah. Cinta, pergaulan, juga kehancuran keluarga. Masalah datang bertubi - tubi, hingga Bayu jatuh dalam satu masalah besar. Dimana masalah ter...