" Lo semua gak ngotak apa hah?! liat sekarang, Nayra kabur?! kemana aja lo semua?!" bentak Bella.
Bella mengeratkan gigi gerahamnya kuat, ia sangat marah besar kepada anak buahnya. Mereka semua terlihat takut ketika amarah Bella mulai memuncak. Terutaman Banu, ia sangat takut karena kemarin Banu juga ikut menjamin jika rencana Bella kali ini berhasil. Tapi nyatanya tidak.
" Maaf bos, kita ketiduran semalem." ujar Banu.
" Apa lo bilang ketiduran? kalo lo semua pada tidur, mending gue gak ngajak lo kesini. Sia - sia juga gue bayar kalian mahal." geram Bella.
Anak buah Bella menunduk takut, tubuh mereka bergetar hebat ketika mendengar amukan Bella. Sedangkan Bella, ia berusaha mati - matian untuk tidak berbuat kasar pada ketiga laki-laki di depannya ini.
***
Pagi ini, seluruh siswa SMA Merdeka berkumpul di depan tenda masing-masing. Mereka melakukan pekerjaan seperti memasak, makan, bermain dan lain sebagainya. Bayu sedari tadi menatap lekat Nayra, Bayu merasa bersalah karena tidak becus menjaga Nayra. Ia merutuki dirinya sendiri dengan berbagai makian yang kasar. Di sisi lain, ada pak Junet yang mulai mengabsen beberapa siswa untuk pembagian kelompok.
Setiap kelompok terdiri dari dua orang, laki - laki dengan perempuan. Pembagian kelompok ini juga di undi secara acak dari berbagai kelas. Mila menatap pak Junet was - was saat ia mengumumkan pembagian kelompok.
" Kelompok selanjutnya adalah..." gantung pak Junet. " Nayra dan Dafa." lanjutnya lagi.Mila dan Bayu terlonjak kaget ketika dua nama tersebut di lontarkan. Desiran darah yang mengalir pada tubuh Bayu mendidih sempurna, rasanya ia ingin berganti posisi dengan Dafa. Begitu juga dengan Mila, rasa cemburu yang melanda hatinya kini semakin memuncak. Ia sangat iri dengan melihat Dafa yang memberikan perhatian lebih pada Nayra.
" Kelompok selanjutnya adalah Bayu dan Mila." ujar pak Junet.
Bayu segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju tenda Mila. Ia sama sekali tidak peduli dengan panggilan Nayra, Bayu tetap berjalan tanpa menghadap Nayra sedikit pun. " Lo sama gue Mil," ucap Bayu.
Mila mengangguk paham. Mila merasa tenang jika satu kelompok dengan Bayu, karena ia dan Bayu juga sama-sama merasakan cemburu yang berlebih. Jadi, tak ada salahnya jika salah satu di antara mereka berdua yang curhat tentang Nayra atau Dafa.
" Harus banget ya kak kalo Dafa satu kelompok sama Nayra." ucap Mila dengan tatapan nanar.Bayu menepuk bahu Mila pelan.
" Jangan terlalu berharap lebih Mil, Dafa bukan milik lo." tukas Bayu.Mila meneguk salivanya dengan susah payah, ia merasa jika omongan yang Bayu lontarkan memang benar. Mila tak punya hak untuk cemburu pada Dafa, sedangkan dirinya dengan Dafa tidak mempunyai hubungan apapun. Mila menatap Bayu dengan penuh keraguan," Apa mungkin kak Dafa gak suka sama gue, setelah apa yang dia lakuin ke gue itu lebih dari sekedar teman?"
Bayu menghela nafasnya pelan." Dafa pasti suka sama lo, tapi belum saatnya. Gue saranin juga, jangan terlalu mencintai seseorang secara berlebihan. Lo tau kan resikonya apa," ujar Bayu.
Mila hanya manggut - manggut mengerti. Tak lama kemudian, pengumuman pembagian tugas. Pada tugas kali ini, harus ada dua kelompok yang akan meng-eksplor beberapa tempat yang menarik. Eksplor yang di maksud adalah dengan menuliskan beberapa laporan penting mengenai suatu objek. Setiap kelompok mengumpulkan satu laporan saja tetapi, cara bekerjanya dengan kelompok lain. Bayu dan Mila kini di hadapkan dengan kelompok kedua yakni, Dafa dan Nayra. Dua sejoli yang membuat hati mereka panas dibakar oleh rasa cemburu.
" Kamu kenapa tadi aku panggil gak liat aku?" tanya Nayra.
Bayu menatap Nayra datar. " Lagi males aja sama kamu," ketus Bayu.
Dafa menatap Bayu penuh arti, ia tau jika sahabatnya ini sedang cemburu besar. " Males kenapa Bay?"
Bayu memutar bola matanya malas,
" Terserah gue lah," ketusnya lagi.Mila meleraikan perdebatan dingin di depannya ini, ia berusaha untuk menenangkan Bayu agar tidak menunjukkan rasa cemburunya pada Nayra. Kedua kelompok ini berjalan beriringan, mereka terlihat serius mengerjakan tugasnya. Menjelajahi beberapa bukit, membuat Nayra sedikit kesulitan untuk berjalan.
Srek...
" Aw!" pekik Nayra.
Suara pelesetan kaki terdengar jelas di telinga mereka bertiga. Lalu dengan sigap, Dafa membopong tubuh Nayra dari belakang. Hal ini membuat jantung Dafa berdegup dengan kencang. Mata mereka berdua saling beradu lekat, membuat Bayu dan Mila sama - sama menahan rasa marahnya.
" Ekhem... udah kali nolonginnya. Kita disini belajar bukan mesra - mesraan." ucap Mila untuk mencairkan suasana.
***
Di sisi lain, ada Bella yang sedari tadi memperhatikan mereka berempat dari jauh. Senyum licik Bella terukir kembali ketika melihat adegan panas di depannya ini. Sekarang Bella tau, jika kelemahan Bayu semakin menonjol pada Nayra. Bahkan Bella merasakan jika Bayu mempunyai rasa lebih pada Nayra.
" Bayu... Bayu... sebodoh itu lo kemakan sama yang namanya cinta." ucap Bella sambil menyeringai.
Bella terus mengikuti mereka dari belakang. Ia mencari berbagai informasi tentang Bayu, Bella bahkan mencari celah untuk membalaskan dendamnya lagi. Sampai di suatu titik, Bella mendengar omongan Bayu dan Mila. Sepertinya obrolan mereka kali ini, menyangkut Dafa dan Nayra.
" Kak Bayu gue bener - bener gak tahan dengan sikap kak Dafa sama Nayra. Rasanya ingin sekali gue bilang yang sejujurnya sama dia." ucap Mila.
" Lo pikir gue tahan? enggak Mil. Lo juga tau kan kalo Nayra sama Dafa itu mantan, lagian siapa sih yang gak cemburu liat orang yang kita cintai deket sama orang lain. Apalagi mantan." ujar Bayu.
Bella tersenyum menyeringai ketika mendengar obrolan mereka berdua. Ini adalah kunci kelemahan Bayu, dimana ia sekarang terjebak dalam cinta yang salah. Mencintai adik kandung sendiri adalah hal bodoh yang Bayu lakukan. Kesempatan kali ini tidak di sia - sia kan oleh Bella. Ia berhenti mengikuti mereka berdua dan pergi menuju villa, Bella akan memulai aksinya lagi.
***
Di sebuah gubuk tua, mereka berempat duduk untuk beristirahat. Peluh yang keluar dari pelipis Nayra membuat Dafa terenyuh untuk menyekanya. Dafa mengeluarkan sapu tangan berwarna merah dari sakunya dan membersihkan keringat di dahi Nayra. Seketika itu juga, Nayra terlonjak kaget melihat perlakuan Dafa yang membuat ia teringat pada kenangan masa lalu nya.
" Lebay amat sih lo Daf, keringetan gitu aja harus lo usapin. Nayra punya tangan sendiri asal lo tau," ketus Bayu.
Dafa segera menjauhkan tangannya dari dahi Nayra, ia menatap Bayu dengan tatapan yang sulit di artikan. Nayra beranjak dari tempat duduknya dan menarik tangan Bayu untuk menjauh dari gubuk tua itu.
" Kamu apa - apaan sih ngomong kayak gitu sama Dafa, gak sopan tau." geram Nayra.
" Kamu bilang apa - apaan? aku kayak gini karena cemburu Nay, aku gak mau kamu deket laki - laki lain selain aku." sahut Bayu.
Nayra tertegun sebentar." Cemburu? kenapa kamu cemburu? hubungan kita cuma orang spesial Bang, bukan pacaran."
" Maaf." satu kata yang terlontar dari mulut Bayu secara tiba - tiba.
Gimana seru gak ceritanya? kalo ada yang kurang kalian bisa request alurnya di kolom komentar aku atau langsung dm aku aja.
Jangan lupa vote, komen dan share ya, hargai author juga yang udah nulis cerita sebanyak ini :)Next Chapter 》
KAMU SEDANG MEMBACA
Separated
Teen Fiction[TELAH DITERBITKAN] Bayu Putra Dirgantara. Sosok laki - laki remaja yang harus melewati berbagai macam masalah. Cinta, pergaulan, juga kehancuran keluarga. Masalah datang bertubi - tubi, hingga Bayu jatuh dalam satu masalah besar. Dimana masalah ter...