Hari cepat berlalu. Dan sekarang, adalah hari pernikahan Bella dengan Bayu. Bayu sudah siap dengan pakaian jas hitam putihnya beserta sepatu hitam dipakainya. Mukanya terlihat masam, sangat terpaksa. Dia duduk di samping Nayra dengan bercucuran keringat. Ia sangat takut dengan pernikahan ini. Pernikahan yang tidak di dasari oleh cinta.
Bayu memejamkan matanya perlahan sambil menetralkan nafasnya yang memburu."Aku enggak siap untuk nikah saat sekolah Nay."
Nayra melihat Bayu dengan tatapan sayu, seperti ada yang mengganjal di lubuk hatinya. Rasa tidak ikhlas. Nayra tersenyum kecut,"Tenang aja dulu. Tuhan tau jalan yang terbaik buat kamu."
Bayu menggenggam tangan Nayra erat. Dalam gedung yang megah dengan dihiasi berbagai aksesoris ini terlihat sangat elegan. Terpampang kebahagiaan antar kedua keluarga ini. Banyak para tamu undangan yang telah duduk dan menikmati hidangannya. Tapi, tidak dengan Bayu. Ia sungguh terpaksa menjalani ini semua. Segala usahanya telah sia - sia, mungkin kali ini Bella pemenangnya. Gue sungguh terpaksa.
***
"Yah anjir kenapa jadi mogok gini sih ni mobil." gerutu Dafa.
Dafa akan datang ke acara pernikahan Bella dengan Bayu, ia datang bersama Mila tentunya. Sedari tadi Mila hanya tersenyum simpul saat memandang Dafa. Suka seneng kalo liat orang yang gue cintai bisa ketawa. Mila turun dari mobil Dafa dan ikut membantu dorong mobilnya ke bengkel. Jarak antara bengkel dengan jalan yang dilaluinya saat ini juga lumayan jauh. Banyak orang memandangnya aneh.Bajunya aja pesta, masa dorong mobil sih.
Mila meneguk ludahnya kasar, terasa sangat kering tenggorokannya." Kak gue capek banget."
"Istirahat dulu aja Mil." sahut Dafa sambil duduk di tepi trotoar.
"Enggak bisa istirahat kak. Ini waktunya tinggal lima belas menit lagi, kasian kalo kak Bayu jadi nikah sama kak Bella." omongnya.
Dafa mengangguk paham. Memang, Dafa dan Mila mempunyai bukti yang kuat untuk membongkar semua kebohongan Bella. Mereka kemarin mendatangi salah satu caffe yang biasa dikunjungi oleh Bella, ia meminta rekaman ulang cctv di caffe tersebut. Lalu kemudian, dijadikan bentuk file dan di simpan dalam flashdisk. Dafa mengedarkan pandangannya disekitar jalan itu, tampak sepi. Jarang sekali orang lewat jalan sempit seperti ini.
"Mil, kayaknya disana ada bengkel. Ayo kita kesana." ajaknya.
Mila hanya manggut - manggut. Ia ikut mendorong mobil Dafa dengan nafas tergesa - gesa.
***
"Dafa gak dateng Bang?" tanya Nayra.
"Katanya dateng, tapi mobilnya mogok. Mungkin agak telat."
Bayu mengusap wajahnya gusar. Dia ingin sekali menghancurkan pesta pernikahan ini. Benar - benar muak. Tak lama kemudian, Bella datang dengan gaun pengantin berwarna putih tulang itu. Polesan make up yang cukup tebal sehingga membuatnya terlihat sangat cantik. Bella berjalan dengan anggun diatas karpet berwarna merah itu. " Para hadirin dimohon berdiri," ucap seorang mc.
Semua tamu undangan berdiri. Sedangkan Bayu menatap Nayra sendu, ia sangat tidak menginginkan pernikahan ini. "Aku gak siap Nay."
Nayra menepuk pundak Bayu pelan. Nayra berkata," Jalani aja dulu. Inget, selagi Tuhan sama kita semua akan baik-baik aja."
Nayra mencoba meyakinkan Bayu agar tetap menjalani pernikahan ini. Bayu berjalan menuju pelaminan untuk menghampiri Bella. Senyum kemenangan terpampang jelas di bibirnya. Bayu duduk disamping Bella sambil menatapnya tajam. Perempuan licik, umpatnya. Penghulu pun datang dan segera mengambil alih untuk duduk di hadapan Bella dengan Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separated
Teen Fiction[TELAH DITERBITKAN] Bayu Putra Dirgantara. Sosok laki - laki remaja yang harus melewati berbagai macam masalah. Cinta, pergaulan, juga kehancuran keluarga. Masalah datang bertubi - tubi, hingga Bayu jatuh dalam satu masalah besar. Dimana masalah ter...