SEPARATED 4

371 30 18
                                    

Nayra berjalan meninggalkan cafe tersebut sambil terus menangis,ia bahkan tak pernah terpikirkan bahwa Dafa akan memutuskan Nayra begitu saja. Dengan alasan tak logis yang mampu membuat peerasaan Nayra runtuh.

"AKH..!GUE BENCI LO DAFA!!LO JAHAT!!"teriak histeris Nayra mampu mengundang tatapan para pengguna jalan tersebut.
Mereka menatap Nayra dengan tatapan aneh.Nayra bahkan tak peduli dengan tatapan dan omongan mereka mengenai dirinya saat ini.

Sampai di pertengahan jalan,Nayra melihat sosok laki-laki memakai jas biru dongker,celana jeans hitam serta sepatu hitam.Nayra sepertinya mengenal sosok laki-laki tersebut.Ia mendekati sosok tersebut sambil mengusap matanya yang sedikit buram karena air matanya tadi.

Deg.

Deg.

Deg.

Hati Nayra seakan dihancurkan dengan batu besar yang mampu membuat tenggorokkan nya tercekat dan tak mampu mengeluarkan sepatah kata. Laki-laki itu sedang berbicara dengan seorang perempuan yang lebih cantik dari Nayra.

"Lo udah putusin dia kan,Daf?"tanya perempuan itu sambil menggandeng lengan kanan Dafa.

"Udah dong."

Nayra yang mendengar percakapan mereka langsung mendekat ke arah Dafa.Dan...

'PLAK..'

Satu tamparan lolos di pipi kanan Dafa yang membuat ia kaget melihat Nayra berada di depannya sekarang ini.

"Kenapa lo kaget karena gue ngeliat lo disini sama perempuan ini?"tanya Nayra sambil menunjuk muka perempuan disamping Dafa.

"Nay maafin gue..gue cuma--"

"Cuma apa? cuma mau nyakitin gue doang? lo harusnya mikir Daf gimana hancurnya hati gue saat itu.Lo putusin gue dengan alasan yang gak masuk akal" lagi-lagi air mata Nayra lolos begitu saja dari pelupuk matanya.

Dafa yang mendengar perkataan Nayra barusan,ia tak dapat menjelaskan apa-apa lagi.Toh,sekarang ia tak ada hubungan apa-apa dengan Nayra.

"Gue harap gak pernah ketemu lo lagi,cowok brengsek" ucap Nayra sambil pergi meninggalkan Dafa.

***

Sesampainya dirumah,Nayra segera masuk kamar dan membuka lemarinya.Ia akan membawa semua barang-barang yang Dafa berikan padanya.Nayra membawa sebuah kardus besar yang berisi boneka,foto,serta surat dari Dafa. Ia berjalan ke halaman belakang rumahnya sambil membawa sebuah korek dan sebotol bensin. Nayra menaruh kerdus tersebut dan menuangkan bensin ke dalamnya,dengan hati-hati ia membakar semua barang kenangannya bersama Dafa.

"Kenapa lo tega sama gue Daf?Gue kurang apa sama lo" ucap Nayra sambil duduk dengan memandangi barang yang telah terbakar didepannya sekarang ini.

Satu tetes air mata jatuh dari mata kanan Nayra.Ia segera mengusapnya dengan kasar. Bahkan Nayra sempat berjanji jika suatu saat nanti dia bertemu Dafa, ia tidak akan pernah mau mengenalnya lagi.

Flaschback off.

"Jadi gitu ceritanya Nay.."ucap Mila sambil memegang tangan Nayra lembut.

"Iya Mil..gue minta tolong sama lo ya,jangan bilang kak Bayu kalo gue ini mantannya Dafa" kata Nayra dengan wajah penuh permohonan.

"Iya Nay..tapi maafin gue ya kalo nanti gue keceplosan ngomong ke kak Bayu" ujar Mila sambil cengengesan.
Nayra yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.

***

Saat Nayra ingin memasuki rumahnya,ia dikagetkan dengan sosok Bayu yang duduk di teras rumah dengan tatapan tajam.

SeparatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang