Malam ini Bayu berada di cafe dekat komplek rumahnya. Dia datang bersama Dafa, sahabatnya. Bayu memang seperti ini, jika ia merasa jenuh maka akan pergi ke cafe atau arena balap mobil.
"Kenapa ngajakin gue ke cafe," tanya Dafa sambil memainkan kunci mobil di jari telunjuknya.
"Gapapa, cuma males aja dirumah," sahut Bayu.
Dafa berdecak kesal sambil menaruh kunci mobilnya diatas meja. Dafa berkata," Pasti ada salah satu orang tua lo yang datang kan?"
"Itu lo tau, kenapa harus nanya lagi?"
"Terserah gue dong," sahut Dafa dengan nada alay.
Dafa melihat di sekeliling cafe tersebut, ia tampak melihat seorang perempuan dengan berbaju merah serta sebuah nampan yang dibawanya.
Dafa berkata sambil memainkan dagunya" Itu kayak Bella bukan sih?"
Bayu yang mendengar ucapan Dafa langsung spontan menoleh kearah yang Dafa tunjukkan. Bayu terlonjak kaget melihat perempuan itu berada di cafe ini dengan baju pelayan.
Bayu berkata sambil menatap Dafa lekat," Ya, dia Bella."
"Tapi kenapa dia ada disini Bay?" tanya Dafa sambil menatap Bayu.
"Ya mana gue tau, emang gue emaknya."
Dafa menatap Bayu kesal. Dafa termasuk orang yang super kepo, apalagi dengan orang yang dikenalnya. Bisa - bisa semua kehidupannya Dafa ketahui. Kini, jiwa kepo Dafa mulai beraksi.
Dafa dengan lantangnya memanggil pelayan tersebut sambil mengangkat tangan kanannya. Dafa berteriak,
" Pelayan!"Bayu yang mendengar teriakan Dafa barusan spontan membelalakkan matanya kaget. Dafa memang tak punya urat malu jika jiwa keponya beraksi. Wajar saja, jika setiap Bayu ke cafe mana saja Dafa selalu membuatnya malu di depan pengunjung.
Tak lama kemudian, datang seorang pelayan berparas cantik. Ia berjalan menuju meja yang di tempati Dafa dan Bayu. Dapat dilihat wajah perempuan itu tampak takut dan gugup.
Sesampainya di meja Dafa dan Bayu,
perempuan itu menyodorkan buku menu. Perempuan itu tetap menunduk dan memeras ujung rok nya.Dafa mengambil buku menu tersebut dan membaca varian menunya. Sedangkan Bayu hanya menatap perempuan itu heran. Biasanya pelayan itu melayani pembeli dengan baik dan ramah. Tapi, mengapa pelayan ini menunduk saja.
Bayu berkata," Mbak mengheningkan cipta apa melayani pembeli sih, kok daritadi nunduk terus."
Pelayan itu semakin gugup dengan perkataan Bayu. Dafa yang asyik memilih menu makanan tiba - tiba menoleh kearah pelayan itu.
" Mbak, boleh angkat kepalanya dikit. Saya ingin liat wajahnya," kata Dafa sambil menatap pelayan itu.
Tak lama kemudian, pelayan itu mengangkat kepalanya dan menatap Dafa serta Bayu secara bergantian.
Dan seketika itu juga Dafa dan Bayu membelalakkan matanya kaget. Ternyata benar dugaan mereka dari tadi, bahwa pelayan tersebut adalah Bella, mantan Bayu.
" Bel..Bella," kata Dafa sambil menunjuk Bella,
"Kok lo disini?" Lanjutnya lagi."Gue kerja disini," sahut Bella.
Seketika itu juga Bayu langsung menatap Bella tajam.
Bayu berkata," Kenapa kerja? Uang yang gue kasih kemaren - kemaren mana? Gak jadi nikah?"Dafa yang mendengar ucapan Bayu itu langsung mengelus dadanya sambil membaca istighfar. Baru kali ini Bayu melontarkan kata - kata pedas pada perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separated
Teen Fiction[TELAH DITERBITKAN] Bayu Putra Dirgantara. Sosok laki - laki remaja yang harus melewati berbagai macam masalah. Cinta, pergaulan, juga kehancuran keluarga. Masalah datang bertubi - tubi, hingga Bayu jatuh dalam satu masalah besar. Dimana masalah ter...