SEPARATED 31

211 7 0
                                    

" Gapa-pa jangan di ulangi lagi." ujarnya.

Nayra kembali ke gubuk tua itu dengan meninggalkan Bayu. Rasa bersalah menyelimuti dirinya, ia merasa jika ocehannya tadi menusuk hati Bayu.
" Aku sayang kamu." lirih Bayu.

Beberapa menit kemudian, ponsel Nayra bergetar pertanda sebuah notifikasi pesan telah masuk. Ia segera membuka pesan dari seseorang yang tak dikenalnya, pesan itu berisi ancaman bagi dirinya. Pukul 12 malam nanti, lo dateng ke bukit dekat area camping lo. Gue tunggu, kalo lo gak dateng siap - siap aja nyawa Bayu akan melayang. Begitulah isi pesan dari orang asing itu, Nayra segera meletakkan ponselnya ke dalam tas dan mengatur nafasnya.

" Kenapa Nay?" tanya Mila.

Nayra menggelengkan kepalanya cepat," Gapa-pa,cuma laper aja." sahutnya bohong.

Mereka memutuskan untuk melanjutkan meng-eksplor beberapa pemandangan di bukit ini. Canda dan tawa juga menghiasi kebersamaan mereka, terlihat wajah cemas di wajah Nayra. Hal tersebut membuat Dafa kurang nyaman dengannya. " Ada apa Nay? kok keliatan banget cemanya," tanya Dafa.

" Gue boleh gak tukeran posisi. Gue pengen sama bang Bayu, please..." pintanya.

Sial, kenapa harus Bayu sih - batin Dafa.

Dafa mengangguk pasrah," Boleh."

" Mil, gue mau sama bang Bayu. Kita tukeran posisi ya..." ucap Nayra.

Mila mengangguk antusias, momen yang ia tunggu - tunggu akhirnya terwujud juga. Begitu juga dengan Bayu, senyum manis terpatri indah di bibirnya. Bayu sangat senang kali ini bisa berjalan berdua dengan Nayra, juga bernotabe sebagai pacarnya. Meski Bayu berpura - pura untuk jadi Bima Satya.

" Kenapa tukeran?" tanya Bayu.

" Gapa-pa. Emang gak boleh?" tanya Nayra sinis.

Bayu menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. " Boleh, tumben aja sih."

Nayra tak mempedulikan ucapan Bayu, ia menggenggam erat tangan Bayu. Seperti tidak ingin kehilangan, lagi-lagi pikirannya tertuju pada pesan ancaman tadi. Nayra berpikir jika hari ini, adalah hari terakhirnya bersama Bayu. Namun ia segera menepis jauh-jauh pikiran itu, ia tak mau jika Bayu tau kejadian yang sebenarnya.

" Kenapa tangan kamu dingin, kamu sakit?" tanya Bayu.

Nayra mendongakkan kepalanya untuk menatap Bayu. " Enggak, cuma capek aja." bohongnya lagi.

Bayu memberhentikan langkahnya dan berjongkok di depan Nayra," Naik." perintahnya.

Nayra mengerutkan keningnya, ia tak paham dengan omongan Bayu barusan. " Ayo naik jangan bengong, bentar lagi langit udah mau gelap." kata Bayu sambil meraih tangan Nayra.

Nayra mengalungkan tangannya pada leher Bayu bagian belakang. Bayu menggendong Nayra di punggungnya, desiran darah semakin mengalir deras di dalam tubuh Bayu. Ia melangkahkan kakinya pelan untuk menaiki bukit yang cukup tinggi.

Di sisi lain, ada Dafa yang melihat adegan di depannya ini dengan tatapan tak suka. Namun ia sadar, jika dirinya dengan Nayra sudah menjadi mantan. Dan kini, mereka hanya teman. Lagi pula, Bayu sudah memiliki Nayra sejak awal dengan menjadikan Nayra sebagai pacaranya. Meskipun cara Bayu salah, tapi Dafa tetap menghargainya. Perjuangan cinta yang tertinggi adalah merelakan dia dengan orang lain.

***
Berada di villa yang cukup mewah, terlihat Bella dan anak buahnya sedang duduk santai di sofa. Mereka membicarakan rencana yang akan dilaksanakan malam nanti. Otak Bella mencerna dengan keras, ia berpikir mengenai cara yang tak akan gagal lagi. Sepersekian detik, Bella menepuk bahu Banu pelan. " Gue tau caranya." ucap Bella.

SeparatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang