SEPARATED 32

354 8 5
                                    

" Bang," panggil Nayra.

" Apa?" jawab Bayu sambil menatap Nayra lekat.

" Kamu gak mau balikan sama kak Bella lagi," tanya Nayra penuh hati-hati.

Deg.

Satu deguban jantung yang mampu menbuat Bayu sedikit terkejut. Ia bahkan tak menyangka jika Nayra akan bertanya seperti itu padanya.
" Kenapa tanya gitu?"

" Ya gapa-pa. Siapa tau aja mau balikan, ayolah bang balikan masa lo jomblo terus." pinta Nayra.

Bayu mengerutkan keningnya heran,"Kamu kenapa sih ndesak aku mau balikan sama Bella?"

Nayra sedikit gelagapan dengan ucapan Bayu, ia menggaruk tengkuknya meski tidak gatal. " Ya bukannya desak kamu, cuman ya aku kasian liat kamu jomblo."

" Disuruh siapa kamu bilang gini, hm?" tanya Bayu mengintimidasi.

" Enggak di suruh siapa - siapa." jawab Nayra bohong.

" Bohong. Jawab yang jujur!" perintah Bayu.

" Kak Bella." sahut Nayra sedikit takut.

Bayu mengeratkan deretan gigi gerahamnya kuat, ia benar - benar muak dengan kelakuan Bella yang di luar batas. Bayu beranjak dari tempat duduknya dan pergi menjauh dari Nayra. Bayu mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan menelpon Bella, Bayu ingin tau kejelasan Bella mengenai ini semua.

" Halo?"

"Bayu sayang, ada apa nelpon aku"

" Setelah gue pulang camping, temui gue di cafe deket komplek rumah gue"

" Ada apa?"

" Jangan banyak tanya, lo cukup dateng aja"

Bayu memutuskan sambungan telepon itu secara sepihak. Ia memijit pelipisnya pelan, kepalanya terasa pusing saat ini. Selain lelah karena tumpukan tugas, ia juga lelah dengan masalahnya dengan Bella yang tak kunjung larut. " Bella memang licik. Gue gak akan biarin dia untuk nyakitin Nayra lagi."

Bayu melenggang dari tempat itu, dan kembali duduk di samping Nayra. Ia mencoba untuk terlihat baik - baik saja saat ini. Bayu tak ingin jika Nayra cemas karenanya. Hingga satu ide muncul di kepalanya, ia ingin menjadi sosok Bima yang bernotabe sebagai pacar Nayra. Namun, hal itu terurungkan ketika melihat posisinya saat ini masih di area camping. Bayu mencoba menahan untuk tidak menjadi Bima, sebab ia tau jika malam nanti acara camping sudah selesai dan akan kembali pulang.

" Gimana hubungan lo sama Bima?" tanya Bayu.

" Gak gimana - gimana. Setelah camping dia mau ngajak aku ke Dufan tapi anehnya bang, dia gak pernah nunjukin wajahnya di depan gue. Apa mungkin dia punya alergi," cerocos Nayra.

" Bagus kalo gitu. Ya mungkin aja si Bima belom mau nunjukin wajahnya ke kamu dulu, mungkin saat nikah nanti." goda Bayu.

Nayra menyenggol lengan Bayu pelan sambil berkata," Enak aja nikah, kerja aja belum."

Bayu bertanya," Kamu nyaman sama Bima?"

" Entahlah, aku sayang sama Bima. Tapi, aku ingin liat wajah aslinya bang. Coba kamu pikir secara logis, mana ada kan sepasang kekasih yang tidak menunjukkan wajahnya pada kekasihnya." celoteh Nayra.

Bayu hanya bergumam pelan sambil tersenyum menyeringai, ia berkali-kali mengucap maaf di dalam hatinya. Perbuatan Bayu kali ini benar - benar salah, bahkan ia sempat membayangkan reaksi Nayra ketika tau jika Bima itu adalah dirinya sendiri. Sungguh memalukan bukan?

***

" Ikan teri makan nasi
  Nasinya nasi merah
  Hei neng Mila yang aku sayangi
  Maukah kau ku ajak menikah?" sebuah pantun yang terlontar dari mulut Zidan.

SeparatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang