lovelyn - 2

123 17 0
                                    

Olyn melirik sebal Angel yang setelah habis makan siang jadi rajin banget berkeliaran di kubikelnya. Menu makan siang tadi soto ayam gurih-gurih pedes, es jeruk seger dan Pak Irza yang makyus. Irza memang duduk tidak jauh dari mereka saat makan siang, di temani beberapa HoD lain yang menikmati makan siangnya sambil bercengkrama atau lebih tepatnya kepoin bos muda itu.

Jarak yang hanya berbeda satu meter setengahan itu membuat Angel dan Olyn bisa mendengar banyak pembicaraan para bos-bos mereka. Meskipun Olyn gagal gosipin bos baru dia yang agak sinting selera humornya tapi Angel tetap lengkap mendapatkan sugguhan menyenangkan bisa memandangi wajah tampan maskulin Irza yang keliatan habis cukuran. Lengkap dengan biodata singkat mengenai pria sembilan puluh sembilan persen sempurna itu.

Olyn menyedot es jeruknya setengah kesal begitu mendengar umur Irza yang ternyata cuma beda dua tahun darinya tapi sudah bisa menduduki posisinya yang sekarang. Sementara Angel senyum-senyum genit sambil bisikin Olyn bahwa Irza pantas di gebet. Mimpi kali ah.

Buat Olyn khususnya. Tapi Angel juga sih, seharusnya kan dia jaga sikap karena udah punya tunangan ngapain juga matanya masih jelalatan liatin laki-laki lain. Meskipun Irza emang pantas dinikmati mata biar seger ga belekan karena keseringan liatin kerjaan atau pria-pria busuk di factory. Tapi kan ga pantes aja Angel masih genit gitu.

Menurut penuturan Irza setelah di tanya Pak. Agus, dia adalah anak rantau jadi dia ngekos di kota lumbung padi ini yang sekarang sudah berubah jadi kota industri. Angel mengeluh kecewa karena ia tidak kos dan tinggal di kota sebelah. Angel bilang ini kesempatan buat Olyn modus cari tumpangan kalau pulang larut. Ya kali modusin bos sendiri.

Olyn akhirnya jengah juga karena gerakan bolak balik Angel di wilayah kubikelnya buat dia hilang konsentrasi pada kerjaannya.

Baru saja Olyn ingin mengomel dan mengusir Angel tapi sahabatnya itu sudah tersenyum sumringah sambil colek-colek tangannya.

What?!

Olyn memundurkan kursinya dan menemukan Irza sedang mengangkat satu alisnya me-scaning Angel dari atas kebawah lalu ke atas lagi. Angel memang bak model, tubuhnya tinggi dan semampai, meskipun ia sama-sama pakai seragam factory tapi Angel tetap kelihatan modis dan cantik.

Sementara Olyn? Ya seperti karyawan pabrik yang habis pulang demo minta kenaikan gaji gitu lah. Ga ada menawannya sama sekali.

Miris.

"Ada urusan sama Ibu Olyn?" Irza mengedikan bahunya ke arah Olyn.

Angel mengeleng dengan cara kelewat genit, buat apa coba menggeleng sambil sibak rambut panjang bergelombangnya kebelakang telinga. Mau banget Irza terpesona sama dia gitu? Eugh.
Olyn langsung memutar bola matanya.

"Terus ngapain disini?" Celutuk Irza kejam.

Wow.

Irza buat Angel mati di tempat dengan satu tembakan menohok harga dirinya yang tidak pernah di bentak pria. Ternyata Angel kena batunya juga, akhirnya ada pria lain yang berani bertindak seperti itu pada dirinya.

Olyn menahan tawa sampai pipinya mengembung melihat Angel yang jadi merah antara malu dan kesal lalu berdecak tanpa permisi dan kembali ke ruangannya.

"Kalau kamu punya waktu buat gosip sama teman kamu lebih baik kamu bantuin saya" Olyn mengeram dalam hati menerima kekejaman yang sama. Oke, dia juga kena batunya karena ngetawain Angel.

Fine.

Ternyata Irza ga sembilan puluh sembilan persen sempurna. Dia kejam, ga beda jauh sama Pak Iwan yang galak. Istilahnya cuma ganti casing tapi isinya sama. Mukanya emang beratus kali lipat lebih ganteng tapi sifatnya sebelas dua belas. Galak, kejam dan nyebelin.

LoveLynWhere stories live. Discover now