Remahan roti gandum yang sedang dikunyahnya terlempar dari mulutnya yang terbatuk tiba-tiba setelah membaca pesan singkat dari Mas Pras. Ian buru-buru minum kopinya sebelum kembali menekuni layar ponselnya, memastikan sekali lagi apa yang dirinya baca adalah sebuah kenyataan. Berita bahwa Olyn akan bertandang ke tanah pahlawan ini, dimana Ian kini berada. Wanita itu akan melanjutkan pendidikannya disini, Ian tersenyum senang, ia masih punya kesempatan untuk kembali melihat wanita itu lagi.
- Ian -
Serius Mas?- Mas Pras -
Serius An. Tadi aku denger kalau dia mau resign, ku kira dia mau nikah. Eh tau-taunya mau kuliah lagi. Terus aku tanya mau ngelanjutin kuliah dimana dia bilang di Surabaya.Ian menatap kubikelnya, foto Olyn dan dirinya. Foto yang hanya menjadi satu-satunya karena selama pacaran mereka jarang mengabadikan kenangan dalam bentuk benda nyata. Di foto itu Olyn masih menampakan senyuman bahagia. Ian kembali menyesal mengapa ia tidak mampu mengapai kebahagian itu bersama Olyn. Ia justru memilih menghancurkannya.
- Ian -
Kapan dia kesini Mas?Biar bagaimanapun Ian ingin mengambil kesempatan lagi. Meskipun mungkin nanti Olyn akan menolaknya, setidaknya ia harus mencobanya. Jika memang Olyn melanjutkan kuliahnya di kota yang sama dengannya, mungkin ini adalah takdir dimana dirinya kembali diberikan jalan oleh Tuhan.
Ian tidak akan menyia-nyikan Olyn lagi jikalau nanti ia mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk menjaga hati Olyn. Ian menunggu jawaban dari Mas Pras dengan perasaan gusar. Ia sesungguhnya ingin menanyakan langsung pada Olyn. Tapi ia takut jika nanti Olyn akan merasa risih.
- Mas Pras -
Dua minggu lagi kayanya An. Si bos bantu Olyn ngusahain tenggang waktu resign-nya biar lebih cepet. Olyn sih keliatan seneng banget.Si bos, mendengar Irza membantu Olyn membuat Ian merasa terganggu. Ian sangat mengerti semua arti perlakuan Irza terhadap Olyn. Pria itu seperti akan melakukan apapun untuk Olyn. Ian mendengus pelan. Meskipun lawannya Irza, ia tidak akan menyerah. Ia juga ingin punya hati Olyn untuknya, ia ingin merebut kembali apa yang pernah jadi miliknya. Olyn hanya untuknya.
- Ian -
Seneng mau ketemu aku di kota ini, bukan ya Mas? Hahaha- Mas Pras -
Awas kamu macem-macem sama Olyn lagi. Kalau enggak serius sama dia, jangan di deketin lagi. Olyn sekarang itu udah berhijab.Ian mengangkat alisnya terkejut membaca kalimat terakhir Mas Pras. Olyn berhijab? Ian tidak pernah berpikir bahwa Olyn akan berani mengambil keputusan itu. Tapi pikirannya jadi membayangkan bagaimana rupa Olyn sekarang. Pasti tambah anggun dan cantik. Ian pun jadi berdebar-debar tak sabar ingin bertemu dengan Olyn.
- Ian -
Aku serius Mas. Kamu tahu kan kalau aku udah taubat! Lagian aku sayang dia. Aku pasti serius.Ian memang akhirnya menceritakan semua yang terjadi antara dirinya, Angel dan Olyn kepada Mas Pras. Pria itu memang sudah seperti kakak laki-laki yang tidak dimilikinya. Mas Pras lagi pula selalu bisa diandalkan untuk memberikan saran yang baik dan bijak untuk segala masalahnya. Ian sangat berterima kasih karena Mas Pras tidak lantas memutuskan tali pertemanan ketika mengetahui betapa brengseknya dia. Mas Pras adalah orang kedua setelah Angel yang mengetahui perasannya pada Olyn.
- Mas Pras -
Aku percaya sama kamu. Kamu ga akan bertindak bodoh dan melakukan kesalahan yang sama. Semoga Olyn berjodoh dengan mu.Ian tersenyum simpul membaca pesan Mas Pras.
- Ian -
Amiiin.Tidak lama setelah mengirim pesan balasan, ada telepon masuk dari Angel. Ian pun menjawabnya dengan tenang. Angel yang selama ini sudah tidak pernah menghubunginya tau-tau kembali menelepon.
YOU ARE READING
LoveLyn
ChickLitOlyn bukannya tidak percaya cinta, ia hanya tidak percaya diri bisa mendapatkan cinta setelah semua kegagalannya. Sementara ibunya meminta ia segera menikah padahal pacar saja tidak punya, membuat Olyn membenci cinta. Meskipun diam-diam Olyn mengagu...