16⚠️

1.4K 143 26
                                    

"Dahyun, kau menangis?" tanya Jimin saat dia mendengar isakan dari Dahyun. Dia kemudian melepaskan pelukannya dan memastikannya. Namun kemudian dia kembali memeluknya. "Selama aku bersamamu, tidak akan ada yang berani melakukan apapun padamu," bisiknya yang kemudian mencium keningnya.

Nyatanya pelukanmu mampu meluruhkan semua yang kutakutkan. Tapi tetap saja hatiku masih tak tenang. Batin Dahyun.

"Maaf," Jimin langsung saja melepaskan pelukannya dan menatap Dahyun.

"Kenapa kau harus meminta maaf? kau tidak melakukan kesalahan apapun,"

"Aku bukan istri yang baik, aku hanya menyusahkanmu,"

"Aku sama sekali tidak kesusahan karenamu, sekarang tidak perlu menangis lagi," jelasnya yang kembali memeluk Dahyun. "Satu lagi, aku tidak akan melakukan apapun, hanya memelukmu saja,"

*
*
*

Hubungan Dahyun dan Jimin semakin membaik setiap harinya. Bahkan perlahan ketakutan Dahyun berkurang. Mereka bahkan memutuskan untuk tidur dikamar yang sama saat ini dan pagi ini mereka juga sarapan bersama.

"Hari ini kau harus temani aku,"

"Kemana?"

"Pembukaan perusahaan kembali, kau harus menemaniku,"

"Baiklah,"

"Pastikan kau terlihat cantik,"

"Ish, tidak perlu dekat-dekat!" Jimin hanya tertawa saat Dahyun mulai kesal padanya. Akhir-akhir ini dia memang sangat senang menggoda Dahyun dengan mendekatkan wajahnya pada Dahyun. Menurutnya itu sangat menyenangkan apalagi saat wajah Dahyun mulai memerah.

"Dahyun,"

"Ah wae?"

"Kau merasa kepanasan bahkan saat musim dingin? wajahmu memerah,"

"Menyebalkan," Dahyun langsung saja pergi meninggalkan Jimin yang saat ini masih saja tertawa.

"Aigo, kau begitu menggemaskan. Aku jadi semakin ingin terus menggodamu,"

K-talk!

Jimin, eomma ingin bicara denganmu. Temui eomma.

Jimin mengerutkan dahinya saat ini. Tidak biasanya ibunya itu mengirimkan pesan singkat padanya. Apalagi dengan alasan ingin bicara dengannya. Biasanya ibunya akan menelponnya jika ingin membicarakan sesuatu.

*
*
*

"Eomma ingin kau menjawab ini dengan jujur,"

"Katakan saja, eomma,"

"Dahyun itu bukan wanita yang normal," Jimin yang saat ini sedang minum itu tiba-tiba saja tersedak karena pertanyaan dari ibunya itu.

"Maksud eomma?"

Putri pemilik Kim groups mengidap kelainan langka

Jimin membulatkan matanya saat ibunya itu menunjukan sebuah artikel yang membahas soal arrhenphobia Dahyun. Bahkan komentar-komentar yang ada pada artikel itu membuatnya benar-benar tak percaya.

"Ji-"

"Aku harus pastikan Dahyun tidak melihatnya," teriak Jimin yang saat ini berlari secepat mungkin mencari keberadaan Dahyun diantara banyaknya tamu yang menghadiri acara pembukaan itu.

Beberapa tamu sudah menatap Dahyun dengan tatapan aneh mereka. Jimin yakin saat ini artikel itu benar-benar sudah tersebar. Dia kemudian memutuskan untuk menarik Dahyun dari sana. Dia hanya tidak ingin Dahyun mendengar orang lain membicarakannya.

ArrhenphobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang