10

791 115 13
                                    

"Jadi bagaimana malam pertamamu?"Pertanyaan Taehyung itu benar-benar membuat Jimin ingin sekali menumpahkan kopi panas ke wajahnya. "Tapi ekspresimu sepertinya menunjukan tidak terjadi apapun semalam,"

Jimin hanya terdiam. Fakta itu sebenarnya membuat hatinya sedikir meringis. Tapi sepertinya tidak ada gunanya untuk menceritakan keluh kesahnya itu pada Taehyung. Yang ada dia akan mendapat ledekan dari sahabatnya itu.

"Itu privasi,"

"Setidaknya kau harus berbagi pengalaman denganku,"

"Cari sendiri saja diinternet,"Ketus Jimin yang kemudian memilih untuk meninggalkan Taehyung yang saat ini memasang wajah herannya. Dia malah semakin yakin malam pertama sahabatnya itu tidak berjalan mulus.

Sementara saat ini, Dahyun sedang memakan sarapannya sendiri. Hari pertama ia harus melakukan segalanya sendiri tanpa pembantu. Dia masih saja penasaran kenapa ibunya itu memutuskan untuk menikahkannya dengan Jimin. Padahal Jimin bukanlah pengusaha kaya yang setara dengan keluarganya.

Pandangannya beralih ke secarik kertas yang berada tak jauh dari tempatnya duduk. Dengan cepat tangannya meraih kertas tersebut kemudian membacanya. Alisnya bertaut mengetahui tulisan apa yang tertulis disana.

Kau harus makan yang banyak, arasseo? :)

Dahyun langsung tersenyum setelah membaca surat itu. Dia tak menyangka akan mendapat secarik kertas dengan tulisan yang benar-benar manis. Sebenarnya dia sedikit merasa bersalah karena sampai detik ini dia masih belum bisa bicara dengan Jimin secara langsung. Bahkan saat sarapan pun mereka tak bertemu.

Jimin-ssi, apa kau sedang sibuk sekarang?

Ani, apa kau membutuhkan sesuatu? aku akan segera pulang kalau begitu

Tidak perlu

Tapi sepertinya aku akan pulang lebih cepat hari ini. Apa kau ingin aku membelikan sesuatu untukmu?

Cokelat

Baiklah, aku akan membelikannya saat aku pulang nanti

Jimin hanya tersenyum saat dia mendapat pesan dari Dahyun. Bahagia? tentu saja, karena selama ini Dahyun hanya membaca pesan-pesannya tanpa membalas. Tapi kali ini Dahyun yang mengirimkan pesan padanya.

"Kau seperti yang baru saja jatuh cinta,"Kata Taehyung yang saat ini bergidik ngeri karena Jimin yang terus saja tersenyum hanya karena menatap layar ponselnya.

"Memangnya aku tidak boleh bahagia?"

"Boleh saja, tapi dengan senyum-senyum sendiri? Uh, kau sudah seperti orang gila,"

Jimin hanya memicingkan matanya sebelum akhirnya melanjutkan pekerjaannya kembali. Sungguh, semangatnya langsung kembali setelah mendapat pesan-pesan singkat dari Dahyun itu.

Kapan aku bisa bicara langsung padamu lagi, Dahyun-ssi? terakhir kali kita bicara, itu benar-benar dalam situasi yang kurang baik. Batin Jimin.

"Jimin, aku memutuskan untuk memberikanmu cuti saja. Kau baru menikah dan langsung masuk kerja? lebih baik kau pulang dan..."Chaeyoung merogoh sakunya kemudian memberikan 2 buah brosur beserta tiket pesawat dihadapan Jimin. Bukan hanya itu saja, Chaeyoung juga memberikan sebuah amplop berisi uang padanya. "Kau harus berbulan madu dulu,"

"Chaeyoung, ini benar-benar berlebihan,"

"Kau sudah banyak membantuku jadi anggap saja ini adalah balasannya. Jangan menolaknya karena aku tidak bisa membatalkannya,"

ArrhenphobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang