23

835 118 9
                                    

Seokjin hanya menunduk menghindari tatapan selidik yang dilemparkan Dahyun dan Jimin ke arahnya. Dia heran kenapa mereka berdua sampai menatapnya seperti itu.

"Kau punya pacar?" tanya Jimin yang kemudian membulatkan matanya. Dia berpikir bagaimana Jimin bisa tahu itu? padahal dia belum mengatakan apapun.

"Sudah kuduga," imbuh Dahyun yang semakin membuat Seokjin bingung saat ini. "Aku mendengar seorang wanita di telpon tadi,"

"Jadi kalian menganggap aku punya pacar? heol, mana mungkin," elak Seokjin namun tetap saja tak membuat Dahyun dan Jimin mudah percaya.

"Kau berbohong," kata Dahyun dan Jimin dengan kompak.

"Aigo, kau tidak boleh berteriak seperti itu, bayinya akan terkejut nanti," protes Jimin yang kemudian mengelus perut datar Dahyun.

"Baiklah, aku akan jujur sekarang, aku sedang merencanakan pernikahan," jelas Seokjin yang mendapat tatapan tak percaya dari Dahyun. Bagaimana tidak? yang dia tahu, selama ini Seokjin tak pernah tertarik untuk mencari pasangan. Jangan mencari pasangan, dia selalu risih jika melihat orang lain berkencan. "Aku tahu kau tidak akan percaya, tapi itu memang kenyataannya,"

"Woah, oppa tidak memberitahukan ini padaku?"

"Semuanya terlalu cepat, aku sampai lupa memberitahumu," jelas Seokjin yang hanya mendapat tatapan kesal dari Dahyun. "Kenapa kau kesal?"

"Itu artinya aku tidak penting?" tanya Dahyun yang saat ini memalingkan wajahnya.

"Bukan seperti itu, aku hanya butuh waktu yang tepat untuk memberitahu soal ini padamu. Sebenarnya aku tidak mencintainya,"

"Lalu?"

"Aku terjebak karena dia mengancam akan menyebarkan gosip murahan tentangku, jadi mau tidak mau aku harus mengikuti kemauannya," jelas Seokjin sambil menundukan kepalanya saat ini. "Aku tak mengerti kenapa dia sampai mengancamku,"

"Kau serius?" tanya Jimin ragu.

"Memangnya aku terlihat main-main sekarang? bahkan kau tahu? dia juga orang yang menyebarkan berita soal kau dulu," jelas Seokjin. "Aku yakin dia adalah komplotannya Minjae,"

"Aku sudah berhasil menahan Minjae,"

"Tapi kau harus tetap berhati-hati, meski dia ada di penjara, dia bisa saja mencelakakan Dahyun lagi, aku akan membantumu menjaga Dahyun,"

Dahyun hanya mengelus perutnya yang masih rata itu. Dia benar-benar takut hanya dengan mendengar nama Minjae. Dia takut bayinya terluka atau bahkan tiada karena pria itu.

"Dahyun-ah, kami pasti menjagamu, jangan khawatir," kata Jimin yang saat ini mengelus pucuk kepala Dahyun dan tersenyum. Sebenarnya bukan hanya Dahyun saja yang merasa khawatir sekarang, melainkan Seokjin dan Jimin juga.

"Lalu bagaimana dengan oppa?" tanya Dahyun yang membuat Seokjin kali ini menggenggam tangannya.

"Jangan khawatirkan aku, soal pernikahanku itu, aku yakin itu adalah yang terbaik. Semoga saja dia bisa memberikan petunjuk bagaimana cara mengatasi Minjae,"

*
*
*

Jimin tersenyum sambil menatap wajah Dahyun yang saat ini masih tertidur pulas. Beberapa kali dia juga mengecup punggung tangan Dahyun dan tersenyum. Dia tidak tahu kalau wanita dihadapannya ini benar-benar kuat. Dia bahkan berani bertengkar dengan Minjae untuk mempertahankan bayi mereka meskipun resikonya benar-benar besar. Lalu sekarang, dia juga harus menghadapi rasa takutnya lagi terhadap Minjae.

"Ah kenapa aku menangis? bukankah aku harus kuat demi Dahyun?" gumamnya yang kemudian mengusap air matanya. Sebenarnya dia menangis karena merasa menyesal belum bisa memberikan yang terbaik untuk Dahyun. "Aku benar-benar akan menjagamu, Dahyun-ah,"

Sementara saat ini, nyonya Park sedikit merasa khawatir setelah mendengar kondisi Dahyun dan juga bayinya. Sebenarnya hati kecilnya sudah tergerak ingin menjenguk menantu dan calon cucunya itu. Tapi lagi-lagi egonya mengalahkan hati kecilnya itu.

"Apa eomma mau ikut denganku?" tawar Ryujin yang saat ini sudah siap untuk menjenguk Dahyun. Namun ajakannya ini malah mendapat penolakan dari nyonya Park.

"Kau saja yang pergi,"

"Eomma, aku tahu eomma masih belum menerima Dahyun, tapi cobalah untuk menerima anaknya, dia merupakan penerus keluarga Park,"

"Aku bilang kau saja yang pergi,"

"Baiklah, akan ku sampaikan salamku pada mereka," jelas Ryujin yang kemudian berlalu. Sebenarnya Ryujin selalu berusaha membantu Dahyun dan Jimin untuk berdamai dengan nyonya Park. Namun tetap saja cara apapun yang dia lakukan pasti selalu gagal.

"Aku bingung harus melakukan cara apalagi, meskipun hanya ada satu cara yaitu aku menikah dengan Jimin, tetap saja aku tidak akan pernah melakukannya," gumam Ryujin.

*
*
*

"Aku harap kau segera pulih, aku membawakan coklat untukmu," jelas Ryujin yang membuat mata Dahyun berbinar sekarang. Namun saat dia akan menerima coklat itu, Jimin sudah mengambilnya lebih dulu.

"Dokter belum memperbolehkanmu makan selain dari makanan rumah sakit,"

"Aku janji hanya makan sepotong,"

"Tidak berarti tidak, kau bilang ingin cepat pulang dari sini, tapi kau tidak mau menurut," omel Jimin yang hanya membuat Ryujin menahan tawanya. Bagaimana tidak? selama dia mengenal Jimin, dia tak pernah melihat Jimin secerewet ini.

"Sebaiknya kau dengarkan apa yang Jimin oppa katakan, itu demi kebaikanmu,"

"Tapi dia tidak memperbolehkan aku makan enak, bahkan buah yang Jihoon kirim dia yang memakannya," adu Dahyun dengan mulut yang makin mengerucut kesal.

"Dia melakukannya demi kebaikanmu, ah iya, aku punya sesuatu untukmu," kata Ryujin yang kemudian memakaikan gelang dari benang di tangan Dahyun. "Ini gelang keberuntungan, aku harap kau selalu beruntung,"

"Ah gomawo,"

"Ah iya, ibumu menitipkan salam padaku," jelas Ryujin yang hanya mendapat tatapan tak percaya dari Jimin. "Aku serius, dia terlihat sangat khawatir setelah mendengar soal keadaan Dahyun, tapi saat aku mengajaknya kesini, dia menolaknya,"

"Mungkin kau salah paham, eomma pasti mengkhawatirkan hal lain,"

"Tidak, aku yakin dia khawatir pada Dahyun, bagaimanapun juga dia sedang mengandung cucu keluarga park,"

Jimin hanya tersenyum mendengar hal sederhana ini. Bagaimana tidak? setelah sekian lama akhirnya Dahyun di terima oleh ibunya meskipun secara tidak sadar. Tapi menurutnya itu sudah cukup.

Eomma, aku harap eomma bisa menerima Dahyun sepenuhnya. Batin Jimin.

TBC🖤

25 Apr 2020

ArrhenphobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang