"Dasar mantan bucinnya aku. Udah yuk ah susul," ucap Nashwa lalu ia menarik Anneth yang masih melamun.
Anneth terpaksa mengikuti langkah Nashwa dan Raisya di sebelahnya. Sementara Gogo dan Deven sudah membeli lagi makanan yang ada.
"Yaampun kalian ini ngga kenyang apa tadi udah makan satu meja," ucap Raisya saat menghampiri Deven dan Gogo.
"Eh siapa yang makan meja, Sya? Perasaan tadi kita makan makanan manusia bukan rayap," sahut Deven yang selalu menjadikan alur obrolan kemana-mana.
"Haduhhh maksudku itu makanannya satu meja kan tadi ludes," sahut Raisya lagi.
"Ngga kenyang lagian tadi masih kurang pokoknya," kini giliran Gogo yang menjawab.
"Ah udah udah jangan dilanjutin mendingan kita cari minuman Uwa haus," usul Nashwa dan disetujui yang lainnya.
Mereka di dalam mall hanya satu jam, ya berkeliling saja sambil mencari yang berbeda. Setelah puas mereka kembali ke rumah makan tadi lalu bergegas menuju hotel bersama orang tua mereka.
Malam harinya mereka cek sound di tempat mereka akan tampil esok hari.
Sudah pasti mereka berangkat bersama dsri hotel dan satu mobil, kali ini entah moment beruntung atau buruk Deven dan Anneth duduk bersebelahan.Mereka saling diam hanyut dalam pikiran dan perasaan masing-masing. Saat tengah asik dengen pikiran masing-masing, Anneth di panggil dari arah belakang oleh Maminya dan saat itu handphone yang ada di pangkuannya terjatuh di lantai mobil. Reflek Deven mengambilnya.
"Nih Neth," Deven menyerahkannya sambil menatap gadis di sebelahnya.
"Thanks Dev," ucapnya tulus. Deven mengangguk lalu kembali menatap jendela mobil melihat ramainya jalanan malam itu.
Tidak di sangka dan di duga ternyata saat cek sound tidak hanya mereka berlima tapi ada Zara juga.
"Haiii kaliannn," sapa Zara lebih dulu saat kita berlima tiba. Kami satu persatu menyapanya.
"Hai Zarr,"
"Ah lama nih ngga ketemu, apalagi sama Deven Anneth. Eh sorry sorry ngga maksud," ralatnya buru-buru.
"Santai aja Zar. Gimana udah CS-nya?" Tanya Deven yang juga kenal dengan Zara karena mereka juga pernah tampil dalam satu acara ditambah dia adalah teman dekat Anneth, jadi dulu mereka sering bertemu.
"Belum, bentar lagi kayaknya. Kalian habis gue ya?" Kita berlima mengangguk serempak.
"Btw, gue baru sadar sepatu lo couple sama Anneth. Lo nyadar ngga?" Bisik Gogo. Otomatis Deven menatap kakinya juga kaki Anneth. Benar sepatu mereka sama tanpa janjian dan itu adalah sepatu yang mereka beli bersama saat itu.
Terdengar di sebelahnya cewek-cewek sedang membahas kedekatan Anneth dengan Kak Aldy. Deven yang mendengarnya hanya pura-pura membuka instagram dan scroll beranda sampai bosan.
Tiba-tiba Deven pamit ke Gogo untuk menghampiri Mamanya yang ada di pinggir panggung berasa yang lainnya. Ternyata Deven ke sana hanya disuruh meminum vitaminnya.
Baru saja mau meninggalkan tempat tersebut, Mami Anneth memanggilnya.
"Nak Deven..." Deven membalikkan badannya.
"Iya Tante?"
"Nitip jaket ini ke Anneth ya dia tuh ngeyel malah pake kaos lengan pendek kalau sakit baru ngeluh," oceh maminya Anneth. Deven mengangguk lalu mengambil jaket itu dan ia kembali ke tempat teman-temannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/218127993-288-k692777.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH KISAH #2 [COMPLETED]
Teen Fiction~ Kisah dua hati yang berasal dari dunia musik ~ Ceritanya masih berlanjut ya, ke K.I.T.A see u❣️ Thank u gaes for support this story 🤗